Selasa, 12 Agustus 2025

MAU BANCAKAN APALAGI NIH..! Pertamina Mantapkan Strategi Ganda untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memperkuat ketahanan energi serta mendorong tumbuhnya ekonomi nasional, sesuai target Asta Cita Pemerintah Indonesia dalam swasembada energi dan pertumbuhan ekonomi.  Melalui strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy), perusahaan energi nasional ini menegaskan visinya sebagai perusahaan yang berkomitmen menjaga ketahanan dan ketersediaan energi di Indonesia, serta berdampak positif bagi negara dan masyarakat.

Corporate Secretary Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan, melalui kontribusi selama tujuh dekade, sejak 1950-an, Pertamina berkomitmen menjadi perusahaan berkelanjutan yang menjaga ketahanan energi yang berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.

“Pertamina juga menggerakkan perekonomian nasional melalui dampak langsung maupun multiplier effect dari kegiatan pengelolaan energi dan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL),” ujarnya dalam siaran pers, Senin (11/8/2025).

Arya mengatakan itu dalam diskusi Energy and Mining Editor Society (E2S) bertema “Retreat 2025: Collaboration to Advance the ESDM Sector” di Bogor, Sabtu (9/8/2025).

Dia menjelaskan, Pertamina terus berupaya menjaga ketahanan energi negara.

Salah satu caranya adalah dengan terus meningkatkan kontribusi positif bagi negara, termasuk dari usaha hulu.   Menurutnya, Pertamina telah menjadi tulang punggung dalam bidang energi, dengan mengelola 24 persen blok minyak dan gas (migas) di dalam negeri.

Saat ini, Pertamina telah berkontribusi memenuhi 69 persen kebutuhan minyak nasional dan 37 persen kebutuhan gas.

Pertamina melalui subholding upstream Pertamina Hulu Energi (PHE), mencatatkan produksi migas mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).

Angka tersebut terdiri atas produksi minyak sebesar 557.000 barel per hari (MBOPD) dan gas sebanyak 2.798 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Di lini bisnis tengah (midstream), kilang-kilang Pertamina memenuhi 70 persen kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional, termasuk mandiri 100 persen  dalam produksi diesel dan avtur.  Pada sektor distribusi energi, ketahanan energi diwujudkan melalui tersedianya pasokan energi yang menjangkau hingga pelosok negeri, terutama BBM dan liquefied petroleum gas (LPG) sebagai kebutuhan utama masyarakat.

Hingga akhir 2024, Pertamina telah mengoperasikan lebih dari 15.000 titik penjualan BBM, lebih dari 6.700 gerai Pertashop, dan 573 lokasi BBM Satu Harga yang menjangkau wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Titik pangkalan LPG juga mencapai lebih dari 260.000 di seluruh Indonesia, serta menjangkau 96 persen desa melalui program One Village One Outlet (OVOO).

Sementara itu, perekonomian nasional didorong oleh peran Pertamina dalam menyokong penerimaan negara dari berbagai sektor, mulai dari pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dividen, hingga multiplier effect lainnya.

Pada 2024, Pertamina berkontribusi Rp 401,74 triliun kepada negara, yang terdiri atas pajak sebesar Rp 275,68 triliun, dan PNBP lainnya sebesar Rp 116,70 triliun.

Selain itu, total penyerapan produk dalam negeri (PDN) sebesar Rp 415 triliun yang turut memicu pergerakan ekonomi industri di Tanah Air.

Mendorong pertumbuhan ekonomi Arya mengatakan keberadaan Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi merupakan faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pertamina juga menjadi salah satu badan usaha milik negara (BUMN) dengan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara. Inilah kiprah kami dalam membangun dan memajukan Indonesia,” jelasnya.

Dia menegaskan, Pertamina akan terus meningkatkan bisnisnya sehingga tujuan pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita Swasembada Energi semakin cepat tercapai.  Salah satunya melalui dukungan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang saat ini berperan sebagai Kuasa Pemegang Saham Pemerintah pada Pertamina.

Di bawah arahan Danantara, bisnis Pertamina diharapkan akan lebih kuat dan agresif dalam berinvestasi.

Arya menyebutkan, penguatan bisnis tersebut dilakukan dengan dual growth strategy, yakni memperkuat bisnis eksisting dan pengembangan bisnis hijau. Bisnis-bisnis tersebut meliputi perluasan dan pengembangan ekosistem biofuel atau bahan bakar nabati, ekspansi bisnis dan peningkatan kapasitas energi panas bumi (geothermal), hilirisasi produk kimia, serta bisnis rendah karbon lainnya.

Arya menyebutkan, dual growth strategy menjadi kunci bisnis Pertamina saat ini untuk menjaga ketahanan energi dan keberlangsungannya.

“Kami terus berusaha meningkatkan pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, dan pada saat bersamaan aktif mengembangkan energi masa depan, yakni energi hijau,” jelasnya.

Selain dual growth strategy, Pertamina juga berkomitmen kuat dalam mendorong penerapan environment, social, and governance (ESG) sebagai upaya menjadi perusahaan berkelanjutan yang bertanggung jawab pada sosial dan lingkungan.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. (Web Warouw)

Artikel Terkait

[td_block_social_counter facebook="bergeloradotcom" twitter="bergeloralah" youtube="channel/UCKbE5la4z_J_DLH03Le8RzA" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]

Terbaru