JAKARTA- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri Selasa (21/2) memimpin Rapat Koordinasi Pemenangan Pilgub DKI putaran kedua. Rapat dilakukan untuk memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Pada awal pidato pembukaan, Megawati menyinggung soal sejumlah kekalahan pasangan calon yang diusung oleh PDIP dalam pilkada serentak tahun ini. Tahun ini PDIP mengalami kekalahan di 44 dari 101 daerah yang menggelar pilkada.
Di Jakarta, pasangan Ahok-Djarot, yang diusung PDIP, gagal menang satu putaran. Megawati pun memberikan instruksi kepada kader PDIP untuk memenangkan pasangan calon tersebut pada putaran kedua nanti.
“Instruksi saya, mereka yang ke sini itu sudah membawa bahan untuk dievaluasi, terutama daerah-daerah yang tidak sesuai dengan apa yang direncanakan,” kata Megawati di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut Megawati, berdasarkan hasil penghitungan sementara, kemenangan PDIP hampir mendekati apa yang direncanakan. Namun ada daerah yang belum maksimal. “Itu nanti akan dievaluasi,” kata dia.
Khusus pilkada di DKI Jakarta, setelah penghitungan sementara, Mega langsung meminta diadakan rapat koordinasi. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus PDIP ataupun relawan yang telah semaksimal mungkin memantau dan mengawasi Pilgub DKI.
Namun dia mengingatkan bahwa masih ada yang harus ditingkatkan dalam menghadapi Pilgub DKI putaran kedua nanti. Salah satunya soal banyaknya warga yang belum terdaftar.
“Banyak sekali warga yang belum mendapat haknya dalam memilih. Dalam hal ini saya instruksikan lakukan protes ke Bawaslu terkait DPT agar secara teknis hak warga negara dapat disalurkan,” kata Mega.
Apalagi, kata dia, hak warga negara sama, sehingga hak memilihnya harus digunakan semaksimal mungkin.
Mega Protes
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Megawati juga menilai, Komisi Pemilhan Umum (KPU) dan pemerintah harus meningkatkan kinerjanya untuk menanggulangi masalah tersebut, sebab masih banyak warga ber-KTP Jakarta tak bisa menggunakan hak pilihnya. Megawati mengaku langsung melayangkan protes kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Saya instruksikan protes ke Bawaslu. Terutama masalah DPT (daftar pemilih tetap). Seharusnya hak warga negara disalurkan,” tegasnya.
Presiden kelima Indonesia itu menilai, penyelenggara pemilu rupanya lalai menunaikan tugasnya dengan hanya terpaku pada petunjuk teknis.
Mega menambahkan, penyelenggara pemilu tak memikirkan setiap warga negara berhak memberikan suaranya untuk calon pemimpin.
“Pelaksana tugas hanya berpikir teknis melupakan secara konstitusi bahwa hak warga negara (memilih calon pemimpin) sama di mata hukum,” jelasnya.
Oleh karenanya, Mega sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Agar ke depan, hal serupa tidak terjadi lagi. Megawati pun memberikan instruksi kepada kader PDIP untuk memenangkan pasangan calon tersebut pada putaran kedua nanti. (Web Warouw)
Â