Sabtu, 19 April 2025

Mendes Marwan: Bangun BUMDes Dengan Dana Desa

MAKASSAR – Dana desa selain bisa dipakai untuk membangun infrastruktur desa seperti irigasi, pasar dan jalan desa, dana tersebut bisa juga digunakan untuk membangunan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menggerakkan ekonomi desa. Hal ini disampaikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar, kepada Bergelora.com di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/9).

 

“Masyarakat desa harus diberdayakan semuanya karena arah kebijakan pembangunan saat ini dimulai dari masyarakat desa. Kalau masyarakat desa sejahtera, desa menjadi mandiri dan bangsa Indonesia akan maju,” ujarnya.

Sebelumnya dalam kuliah umum di Kampus Universitas Islam Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/9), Mendes Marwan mengajak para mahasiswa dan sarjana-sarjana untuk ikut mengawal dana desa. Sebagai kaum terpelajar dan generasi muda intelektual, peran mahasiswa dan sarjana sangat penting agar dana desa bisa tepat guna dan tepat sasaran.

“Mahasiswa adalah salah satu tonggak kemajuan bangsa. Karena itu, peran mahasiswa dalam membangun desa-desa pun sangat penting dilakukan saat ini demi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan,” ujarnya di hadapan 1.200 mahasiswa Universitas Islam Makassar.

Mendes Marwan menjelaskan bahwam Kementerian Desa dibentuk untuk menjalankan amanat Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yang telah memberi pengakuan dan kewenangan luas kepada desa dalam mengelola sumber daya yang dimulikinya. Termasuk memberi dana desa langsung dari APBN menuju Desa melalui Kabupaten dan Kota.

“Para mahasiswa harus tahu bahwa membangun Indonesia dari pinggiran, pulau terluar, dan desa-desa masuk dalam agenda kerja pemerintahan Jokowi-JK yang tertuang dalam Nawacita,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa mulai akhir tahun 2015 ini Indoneaia akan menghadapi tantangan berat, yakni dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean secara penuh. Akan banyak tenaga kerja asing masuk ke Indonesia, bukan hanya pada sektor formal namun juga tenaga kerja kasar. Akan banyak dokter asing, pengacara asing dan sebagainya. Mahasiswa harus belajar, menempa diri, membangun intelektualitas, kepribadian, dan jiwa sosial yang tinggi untuk bisa bersaing dengan tenaga asing.

“Mahasiswa pun harus mengarahkan program penelitian, KKN, dan praktik lapangan lainnya ke desa-desa. Kalau kita tidak siap maka kita bisa tergerus sendiri. Ayo kita bersama-sama bangun Indonesia melalui desa,” tandas Marwan. (M. Aslan)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru