Sabtu, 12 Oktober 2024

Menjadi Kelas Dunia, TNI-AL Perlu Tambah Anggaran

JAKARTA- Untuk meningkatkan kemampuan TNI-AL, pemerintah yang akan datang diharap bisa menambah anggaran kebutuhan pertahanan di laut. Hal ini sangat strategis untuk membangun Angkatan Laut yang memiliki standar dunia.

Hal ini ditegaskan oleh anggota DPR, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati kepada Bergelora.com di Jakarta Senin (11/6) seusai acara peluncuran buku Sea Power Indonesia  oleh Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Marsetio.

“Harus tambah anggaran. Bagi saya high expectation needs high infrastructure too (harapan yang tinggi membutuhkan infrastruktur –red),” ujarnya.

Menurutnya sebagai negara maritim sangat perlu TNI-AL menjadi menjadi kekuatan angkatan laut berkelas dunia. “Mengingat kita negara maritim. Bagi saya sangat perlu TNI AL menjadi world class” demikian Susaningtyas

Menurutnya di masa depan dibutuhkan TNI AL yang semakin profesional, handal, dan disegani pada tataranworld class navy (Angkatan Laut kelas dunia). “Itu sebuah cita-cita KSAL yang boleh kita bangga. Soal bagaimana merealisasikan pastilah politik anggarannya juga harus ada penyesuaian,” ujarnya

Sea Power menurut Susaningtyas sebenarnya tidak berarti hanya armada Kapal perang saja. Tetapi juga mencakup seluruh potensi kekuatan maritim nasional, seperti armada niaga, perikanan, industri dan jasa maritim,serta masyarakat maritim.

“Merupakan suatu keniscayaan bagi Indnesia untuk membangun Maritime Domain Awareness yang memiliki dampak luas di hampir semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kesadaran bangsa Indonesia sebagai masyarakat maritim merupakan modal sosial yang luar biasa bagi Indonesia dalam menyongsong kegemilangan.

“Buku ini tentu sangat bermanfaat untuk menghadapi semakin meningkatnya eskalasi ancaman dari segala penjuru samudera. TNI AL tetap berkewajiban untuk senantiasa siap sedia merespon berbagai tantangan dan ancaman bersama-sama dengan matra lainnya,” ujarnya.

Acara peluncuran buku itu juga diikuti dengan bedah buku yang dipimpin oleh Jalleswari Pramodhawardani, sebagai moderator dengan menampilkan 3 pembicara yaitu Prof. Dr. Hikmahanto Djuwana, Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar, Prof. Dr. Salim Said. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru