Kamis, 10 Oktober 2024

Menjadi Panelis Debat, Menjaga Integritas dan Mengawal Demokrasi

Oleh: Poppy Ismalina

TEPAT pada hari Rabu, 20 Desember sore, di sebuah tempat di Jakarta, 11 Panelis yang telah dipilih oleh KPU dari berbagai usulan universitas/institusi, memasuki masa karantina. Dimulai dengan menandatangani Pakta Integritas oleh masing-masing panelis yang disaksikan oleh para pimpinan KPU.

Pakta integritas memuat janji untuk bertanggungjawab atas segala tugas dan menjaga segala kerahasiaan atas segala dokumen yang akan dihasilkan.

Di malam itu juga, Pimpinan KPU memberikan briefing. Tugas utama kami adalah menyusun 3 (tiga) pertanyaan dari 6 (enam) pokok bahasan dalam Debat Cawapres kedua ini. Total 18 pertanyaan menjadi target kerja panelis. Kerja tersebut akan dimulai pada Kamis pagi dan direncanakan selesai Jumat siang.

Selama masa karantina sampai acara debat, kami tidak diijinkan meninggalkan lokasi. Briefing dan diskusi selesai jam 23.00.

Rapat panelis dimulai Kamis pagi, dipimpin oleh Bu Retno, Rektor University Bengkulu. Tim panelis menunjuk beliau sebagai Ketua Tim Panelis. Di dalam ruangan diskusi hanya ada kami, 11 Panelis. Sementara di luar ruangan 5 (lima) petugas keamanan berdiri menjaga dan beberapa pegawai KPU yang siap dengan segala kebutuhan teknis diskusi.

Tidak ada orang yang boleh memasuki ruangan tanpa seijin kami. Hp seluruh panelis dimatikan selama diskusi sampai selesai.

Pada sesi pertama, masing-masing panelis diberi kesempatan untuk menyampaikan pemikiran dan argumentasi tentang isu-isu strategis dari 6 pokok bahasan Debat Kedua ini. Semua bebas menyampaikan ide dan pemikirannya. Semua usulan isu-isu strategis dicatat untuk menjadi acuan dalam menyusun pertanyaan.

Sesi penyusunan pertanyaan dari usulan isu- isu strategis dimulai Kamis siang hingga jam 22.30, yang dilanjutkan pada Jumat pagi jam 8. Pada sesi ini, diskusi semakin dinamis karena dipenuhi debat antar panelis. Dari sekian banyak daftar isu-isu strategis untuk masing-masing topik, kami harus memilih mana yang akan kami rumuskan untuk menjadi 3 (tiga) pertanyaan untuk masing-masing isu. Tantangan yang tidak mudah dari keterbatasan waktu yang kami miliki.

Dinamika diskusi yang terjadi benar-benar tidak memungkinkan seorang panelis mengusung kepentingan salah satu calon. Apabila ada pertanyaan yang kami anggap merupakan kelebihan atau pengetahuan yang pasti dimiliki oleh salah satu paslon, maka usulan itu tidak disetujui.

Di tengah debat yang seru, beberapa kali, salah satu dari kami selalu berceletuk untuk saling mengingatkan:

“Ingat, tidak boleh ada satu indikasipun kita dianggap berpihak pada salah satu paslon.”

“Jangan sampai teman-teman ekonom kita setelah acara debat melecehkan ke-ekonom-an kita!.”

“Pekerjaan dua hari jangan sampai kita kehilangan harga diri sebagai ekonom bertahun-tahun kemudian!”

Dan tidak ada panelis yang tidak sepakat untuk itu atau menyanggah satu katapun.

Yang luar biasa adalah sebelas panelis yang sebelum karantina tidak banyak berinteraksi satu sama lain, memiliki intensi yang sama untuk membangun kepercayaan satu sama lain. Kami semua sepakat jangan sampai ada situasi dimana ada yang dicurigai membawa kepentingan salah safu paslon.

Kepercayaan antar panelis harus dibangun. Untuk itu, satu sama lain saling mengingatkan. Misalnya, kami semua aware bahwa seluruh print out yang memuat catatan hasil diskusi harus dimusnahkan oleh mesin penghancur kertas.

USB yang kami gunakan untuk menyimpan draft, dipegang oleh Bu Ketua dan saya sebagai Sekretaris sehingga tidak dapat diakses siapapun. Laptop milik panitia yang kami pakai, selalu bersih dari draft hasil diskusi setiap kami akan istirahat sejenak meninggalkan ruangan.

Sebelum amplop berisi pertanyaan diserahkan pada moderator di acara debat, tim panelis mengawal Bu Ketua untuk menjaga map yang berisi 18 amplop pertanyaan itu tidak jatuh ke siapapun. Tim panelis pula yang bertugas untuk mencetak dan memasukkan masing-masing pertanyaan ke dalam satu amplop dan langsung disegel untuk dibawa ke acara debat.

Akhirnya, pada jumat malam acara debat dimulai. Kami lega ketika map berisi amplop-amplop bersegel, berhasil diserahkan oleh Bu Ketua kepada moderator tanpa disentuh oleh pihak luar manapun. Kemanapun kami bergerak, semua mata awas dengan map yang ditenteng-tenteng oleh Bu Ketua. Tidak ada yang tidak peduli dengan keamanan map tersebut.

Kami juga lega telah bekerja keras semaksimal mungkin melalui debat panjang antar panelis. Sebelas panelis yang tentu memiliki cara pandang dan pengalaman keilmuan yang berbeda-beda berhasil menyusun 18 ragam pertanyaan dari 6 sub topik.

Maju untuk memilih undian pertanyaan hanya merupakan intermezo dari perdebatan panjang dan ketegangan kami selama 22 jam. Pengalaman ini menjadi berharga karena kami semua terlibat dalam diskusi intensif yang mencerahkan. Meski banyak banyolan yang keluar di tengah debat seru, semua memiliki tujuan yang sama: kami harus berusaha keras menyusun pertanyaan-pertanyaan sehingga dapat menjadi petunjuk memadai bagi rakyat Indonesia untuk memilih di tanggal 14 Feb.

Banyak pelajaran yang saya petik dari pengalaman ini. Pelajaran-pelajaran yang jauh lebih berharga dari sekedar mendapatkan kesempatan membacakan pertanyaaan langsung di acara debat.

Bahkan, sebagian besar panelis berpikir untuk menjadikan 18 pertanyaan tersebut sebagai inspirasi bahan riset dikemudian hari. Riset tersebut akan menjadi referensi bagi usulan-usulan kebijakan ekonomi bangsa pada topik ekonomi kerakyatan-digital, keuangan-APBN-APBD, investasi, perdagangan, infrastruktur, dan perkotaan.

Salut buat kerja keras seluruh Pimpinan KPU dan pegawai KPU yang mengawal proses ini.

Juga buat seluruh Panelis yang telah kompak menunaikan tugas dengan integritas yang utuh. Saya bangga mengenal Ibu Bapak semua dan terimakasih atas semua rasa yang ada selama dua hari.

Kita kawal terus pesta demokrasi ini dengan penuh cinta pada Indonesia.

Selamat Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

*Penulis Poppy Ismalina, anggota Panelis Debat Kedua Cawapres, 22 Desember 2023, Associate Professor Ilmu Ekonomi FEB UGM – Yogyakarta

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru