JAMBI- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bersama Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menerima Suku Rimba Bukit 12 dipimpin Temanggung Jelita di Kantor Manggala Agni, Jambi, Selasa (10/2).
“Mereka menyampaikan masalah-masalah putra rimba yang tidak lagi makmur, miskin, keluar dari rimba dan bahkan ada yang jadi pengemis di luar rimba karena tidak bisa lagi akses ke alam kehidupannya setelah menjadi Taman Nasional Bukit 12,” demikian Siti Nurbaya Kepada Bergelora.com di Jambi.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menjelaskan pemerintah akan memperhatikan masalah anak rimba tersebut sesuai dengan pesan Presiden Jokowi bahwa hutan harus memberi kesejahteraan untuk rakyat.
Menteri menegaskan beberapa solusi yang bisa ditempuh oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai wewenangnya, yaitu dengan pola enclave untuk Suku Rimba, di dalam Taman Nasional dengan zona tradisional untuk pergerakan Suku Rimba.
“Untuk itu juga akan dibangun pola kolaborasi bersama antara Suku Rimba dan pihak Taman Nasional dalam membangun sarana dan prasarana. Selain itu juga bisa dilakukan pola kemitraan bersama swasta pemegang ijin yg ada di sekitar kawasan,” ujarnya.
Menteri berjanji akan membawa masalah ini untuk mencari penyelesaian melalui pembahasan di Tim Pengaduan Masalah Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dipimpin Deputy Penataan Hukum Lingkungan Hidup dan dan Irjen Keuhutanan. Tim ini juga yang beranggotakan unsur-unsur LSM lingkungan hidup dan kebijakan publik.
“Yang lebih penting, adanya kejelasan untuk masyarakat menyampaikan pengaduannya kepada pemerintah dan sekaligus masyarakat bisa memantau penyelesaiannya. Pemerintah akan hadir di tengah rakyat, sesuai janji presiden Jokowi dalam sistem pemerintahannya sekarang,” tegasnya.
Tercatat populasi suku rimba sebanyak 28.000 orang yang masih hrs dicheck lagi jumlah angka tepatnya, demikian menurut Willy, pendamping SAD tersebut.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di dampingi beserta Sekretaris Jenderal dan Dirjen Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Ir. Sonny Partono serta Irjen Kehutanan (Dian Dharma Tungga)