MAGELANG – Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa konsep Sekolah Rakyat tidak akan melanggengkan kesenjangan sosial, meskipun dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Sekolah Rakyat merupakan fasilitas pendidikan gratis yang ditujukan bagi masyarakat kategori Desil 1 dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Kalau tidak kami ambil, kemiskinannya akan turun-temurun,” ucap Agus usai acara pemberian bantuan sosial di Balai Desa Purwosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Senin (24/3/2025).
Agus menjelaskan, tujuan utama Sekolah Rakyat adalah memutus rantai kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan gratis kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Ia memastikan bahwa program ini tidak akan bertabrakan dengan layanan pendidikan yang sudah ada.
“Jadi, tidak ada kesenjangan sosial,” tegasnya menanggapi kekhawatiran bahwa program ini memisahkan anak berdasarkan status sosial. Sekolah Rakyat dirancang untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, dengan seluruh kebutuhan siswa—mulai dari pakaian, buku, hingga pembangunan gedung—ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Agus menyebutkan bahwa hingga kini telah disiapkan 53 titik lokasi yang siap menerima siswa baru pada Juli 2025. Masing-masing sekolah ditargetkan mampu menampung hingga 1.000 siswa Apabila kuota dari kelompok Desil 1 belum terpenuhi, penerimaan akan diperluas ke Desil 2 dan Desil 3.
Proses rekrutmen siswa akan dilakukan pada akhir April 2025, melalui beberapa tahapan mulai dari administratif hingga wawancara.
Untuk tenaga pengajar, Kementerian Sosial menargetkan merekrut 60.000 guru, dengan proses seleksi dijadwalkan pada waktu yang sama.
Kurikulum akan disiapkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, sementara guru dikoordinasikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pembangunan dan revitalisasi gedung akan ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Sambangi Magelang
Kepada Bergelora.com di Magelang dilaporkan Wakil Agus Jabo Priyono mengakhiri rangkaian acara Safari Ramadan Kemensos dengan mengelar acara di Desa Purwosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Safari Ramadan yang dilakukan Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wamensos Agus Jabo telah terselenggara di beberapa kota.
Tak hanya menjumpai pendamping dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Safari Ramadan merupakan wadah bagi Mensos dan Wamensos untuk menjaga akuntabilitas program Kementerian Sosial.
“Hari ini, saya sebagai Wakil Menteri Sosial terakhir melakukan Safari Ramadan. Safari Ramadan itu kita gunakan untuk mengecek apakah program-program Kemensos seperti program PKH, bansos itu tepat sasaran atau tidak,” kata Agus, dalam keterangan tertulis, Senin (24/3/2025).
Selain itu, rangkaian Safari Ramadan juga merupakan upaya sosialisasi yang ditempuh Gus Ipul dan Agus untuk memberikan informasi mengenai program-program yang tengah digalakkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, terutama program pemberdayaan masyarakat dan program pengentasan kemiskinan.
Salah satu program pengentasan yang saat ini digarap oleh Kemensos berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga lain adalah program Sekolah Rakyat.
Agus mengungkapkan akan ada dua Sekolah Rakyat yang akan didirikan di Kabupaten Magelang. Satu Sekolah Rakyat akan berdiri di Sentra Antasena milik Kemensos, dan pemerintah daerah Kabupaten Magelang juga telah menyiapkan area di Kecamatan Tegalrejo.
Tak hanya Sekolah Rakyat, program pemberdayaan juga menjadi sorotan Kemensos. Agus berharap melalui pemberdayaan, masyarakat bisa mandiri dan tak lagi bergantung pada bantuan sosial.
Lebih lanjut, Agus berharap dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, kesadaran untuk graduasi (lulus) dari program bantuan sosial juga semakin bertambah. Agus mengatakan Kemensos sedang membuat model untuk graduasi dengan masuk ke desa-desa.
“Kita ingin memberikan pelatihan kepada bapak dan ibu-ibu supaya mereka bisa produktif, mandiri, punya penghasilan sendiri dan tidak tergantung pada bantuan pemerintah,” kata Agus.
Dalam kunjungannya di Desa Purwosari, Agus tak hanya menyapa masyarakat yang hadir secara langsung. Ia juga menyalurkan bantuan kepada warga Desa Purwosari berupa 250 paket sembako senilai Rp 37,5 Juta, bantuan Asistensi Rehabilitas Sosial (ATENSI) untuk 96 Penerima Manfaat senilai Rp 96 Juta, dan bantuan alat bantu disabilitas bagi enam penerima manfaat berupa kursi roda, tongkat bagi penyandang disabilitas netra dan tongkat untuk lanjut usia. (Nurhadi)