JAKARTA- Berbagai upaya dilakukan oleh pihak tertentu untuk menggagalkan uji klinis Vaksin Nusantara menunjukkan bahwa ada operasi dari pihak-pihak yang ingin mensabotase usaha Letjen dr. Terawan Agus Putranto, mantan Menkes untuk memastikan jalan keluar terbaru pandemic Covid-19. Namun Tentara Nasional Indonesia (TNI) menunjukkan dukungan penuh (full support) terhadap upaya Terawan tersebut.
“TNI-Angkatan Darat full support pada upaya Vaksin Nusantara,” Hal ini disampaikan Peneliti utama Uji Klinik Tahap II Vaksin Nusantara, Kolonel Jonny, kepada wartawan dalam sebuah acara di TV beberapa waktu lalu.
Sebuah sumber juga menyebutkan bahwa uji klinis di RSPAD Gatot Subroto yang dilakukan oleh Terawan dalam beberapa waktu terakhir ini menunjukkan bahwa TNI mendukung upaya dr. Terawan.
“Jangan pernah ragu pada TNI, karena masalah pandemic di Indonesia sudah menjadi urusan TNI karena mengancam keselamatan rakyat dan kedaulatan Indonesia,” ujar seorang narasumber kepada yang tidak mau disebut namanya kepada Bergelora.com di Jakarta secara terpisah.
Ia memastikan agar seluruh rakyat Indonesia mendukung upaya dr. Terawan dan jangan ada yang mencoba mengganggu apalagi membatalkan usaha ini.
“Bukan itu saja, keselamatan dr Terawan dan timnya menjadi tanggung jawab TNI sepenuhnya. Karena mereka sedang berupaya mencari jalan keluar bagi keselamatan rakyat dan bangsa Indonesia,” tegasnya.
Menurutnya beberapa pihak yang mendeskreditkan metode denditrik dalam penanganan vaksin ini pasti disupport oleh perusahaan farmasi dan vaksin yang terancam oleh temuan dr. Terawan ujarnya.
“Dalam dunia farmasi dikenal dengan the big six. Tiga perusahaan besar di Amerika dan dua lagi di Eropa. Mereka panik dan membiayai para ahli dan media massa untuk menggagalkan Terawan,” ujarnya.
Namun menurutnya, dunia internasional mendukung penuh upaya dr. Terawan, karena kalau selesai nanti, vaksin Nusantara lah yang akan menyelesaikan Pandemi Covid-19 ini.
“Amerika dan China sedang berlomba untuk menyelesaikan uji klinis. Jepang sedang melobby untuk menggunakannya. Namun yang terpenting, Penggunaan metode denditrik pada Vaksin Nusantara ini menjadi patent Indonesia, patent dokter Terawan,” tegasnya. (Web Warouw)