Bergelora.com memuat tulisan budayawan Gus Durian, Al-Zastrouw yang menyoroti terorisme di Minggu (13/5) dan Senin (14/5) berdarah di Surabaya. (Redaksi)
Oleh: Al-Zastrouw
KALIAN yang selama ini menebar kebencian, agitasi dan provokasi atas nama agama, atas nama jihad di mimbar-mimbar khotbah, di masjid-masjid dan di media sosial…..
alian yang selama ini menggerakkan massa sambil berteriak kafir, bid’ah sesat dan bunuh di ruang-ruang kelas. Yang selalu menuding thoghut pada Pancasila dan NKRI.
Kalian yang selama ini menistakan ulama-ulama alim yang arif. Yang selalu menghujat ulama yg mengajarkan keteduhan dan kelembutan, para kyai yang menyejukkan suasana, dengan tuduhan liberal, ulama su” dan sesat.
Kalian yang selalu membela dan mengagung agungkan para provokator dan pembenci sebagai pejuang, menyebut aparat negara sebagai monyet, menganggap pembunuh sebagai pahlawan, jihadis dan syahid
Kini kalian telah melihat hasil nyata dari apa yang kalian lakukan. Virus kebencian, intoleransi dan kekerasan yang kalian tanamkan dengan bungkus agama kini telah menjelma menjadi mesin-mesin pembunuh dan berkeliaran untuk bikin teror di negeri ini. Mesin-mesin penghancur yang bisa mengancam siapa saja yang berbeda dengan mereka. Yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja.
Tak usah bicara siapa yang bikin rekayasa dan sebagainya hingga menghilangkan simpati dan emphati pada para korban. Tak usah kau bilang pengalihan issu dan sejenisnya karena ini bisa membuat para pembunuh bangga. Yang perlu kalian ketahui, kalian telah menciptakan mesin pembunuh yang berbahaya bagi manusia. Apapun rekayasa tak akan jalan tanpa alat yang kalian ciptakan.
Tak usah kau bilang ini menyudutkan Islam. Karena kalian sendiri telah menyudutkannya melalui khotbah dan pemikiran yang telah jadi racun kebencian dan masuk dalam pikiran mereka.
Lihat, mereka melakukan tindakan biadab sambil meneriakkan asma Allah dan menggunakan simbol-simbol suci agama. Aku yakin mereka bukan PKI yang menyusup, bukan zionis yang menyamar. Mereka adalah ummat Islam yang sudah dengan racun kebencian dan virus kekerasan atas nama agama, yang dilakukan oleh mereka yang dianggap ustadz dan ulama.
Kini puaskah kalian melihat hasil yang kalian tanam selama ini? Masih teruskah menanam kebencian, agitasi, provokasi dan fitnah atas nama agama? Atau kalian melakukan muhasabah, merenung dan tafakkur kemudian sadar dan berubah? Kemudian membuang semua pemikiran, pemahaman dan ajaran kebencian dan kekerasan dari agama yang bisa membuat manusia jadi mesin pembunuh.
Jika kalian belum juga berubah, kemudian kalian cuci muka, buang badan dan pura-pura mengutuk untuk menyembunyikan ideoligi kebencian dan permusuhan atas nama agama? Kalau demikian kalian memang melebihi iblis.. dan itu artinya kalian akan perhadapan dengan agama yang kalian agungkan sendiri, karena telah mengkhianati missi dan ajarannya yang suci dan manusiawi……Tabikkkk…….!!!