Rabu, 2 Juli 2025

Kereen…! Soal Pemanfaatan ‘Rest Area’, Presiden Jokowi: Setop Starbucks, Ganti Soto, Timlo

Presiden Jokowi meresmikan jalan tol Solo-Ngawi ruas Kartasura-Sragen, di gerbang tol Ngemplak, Boyolali, Jateng, Minggu (15/7). (Ist)

BOYOLALI- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan bupati, wali kota untuk bekerja sama dengan pengelola, dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mengelola jalan tol.

“Semua produk tidak hanya makanan dan minuman produk-produk yang menjadi unggulan daerah saya kira bisa ditampilkan semuanya di rest area karena di situlah kegiatan ekonomi tumbuh dengan cepat,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan jalan tol Solo-Ngawi ruas Kartasura-Sragen, di gerbang tol Ngemplak, Boyolali, Jateng, Minggu (15/7) pagi.

Presiden optimistis para bupati/wali kota melaksanakan harapannya itu. Ia menambahkan bahwa belum perlu sampai harus ada instruksi tertulis, seperti Inpres.

Namun kalau perintah belum dilaksanakan, Presiden tidak memungkiri akan menggunakan Inpres (instruksi presiden).

Presiden Jokowi menegaskan, ini bukan hanya sekadar urusan income, tapi keberpihakan pada brand-brand lokal.

“Sekarang setop untuk Starbucks dan sejenisnya, ganti dengan yang tadi saya sebutkan soto, satai, tahu guling, timlo, nasi liwet, tengkleng, dan produk-produk yang menjadi unggulan daerah: telur asin, batik, kerajinan tangan,” tegas Presiden.

Terkait sewa yang mahal, Presiden  mengatakan bahwa itu nanti bagiannya menteri, nanti bisa disubsidi dari kementerian.

Merak-Banyuwangi

Kepada Bergelora.com dilaporkan, dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, sebetulnya jalan tol tersebut sudah diresmikannya semalam, karena pukul 19.00 dirinya lewat ke Sragen dan pukul 22.30 kembali ke Solo.

“Saya gembira karena jalan tol ruas Kartasura-Sragen ini telah selesai, dan secara bertahap tol Trans Jawa mulai akan tersambung dari Merak hingga Banyuwangi,” kata Presiden.

Secara khusus Presiden Jokowi pada kesempatan itu menitipkan pesan agar setiap rest area di jalan tol, jualannya jangan merk asing seperti Mc Donald, Kentucky, Starbuks, dan sebagainya.

“Harus mulai diganti Satai, Soto, Tahu Guling, Gudeg. Saya sudah perintah ke Menteri BUMN, Menteri PU untuk diubah, kerja sama dengan pimpinan daerah sehingga yang namanya batik dapat dijual di rest area, telur asin dapat dijual di-rest area, makanannya yang tadi. Kalau minuman, lanjut Presiden,  jangan Starbucks tapi wedang ronde begitu,” tegas Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengaku sudah memerintahkan kepada Bupati Batang untuk dicarikan tanah, dan nanti kerja samanya dengan Kementerian BUMN. “Buat saya harus, jangan sampai ada yang merasa ditinggal karena adanya pembaagunan ini,” ujarnya.

Sudah Ditinggal

Pembangunan ini, lanjut Presiden, memang harus dilaksanakan karena dalam rangka kompetisi persaingan global. Kalau tidak, tambah Presiden, Indonesia akan ditinggal oleh negara negara lain.

Menurut Presiden, Indonesia sudah ditinggal oleh negara negara tetangga dalam stok infrastruktur dan dalam daya saing. Indonesia, menurut Presiden, sudah kalah dengan Singapura, dengan Malaysia, dengan Filipina, dengan Vietnam.

“Jangan sampai kita juga kalah dengan Laos dengan Kamboja karena ketidakcepatan kita dalam membangun hal hal yang fundamental,” kata Presiden.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.  (Prijo Wasono)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru