Selasa, 11 Februari 2025

Naikan Harga BBM, Jokowi Khianati Rakyat

JAKARTA- Tuduhan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bahwa subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat rakyat malas mendapatkan reaksi keras dari masyarakat. Tuduhan kabinet presiden Joko Widodo tersebut merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat terutama yang memilih dan berjuang agar Joko Widodo terpilih menjadi presiden. Tuduhan itu bertujuan memberikan legitimasi kenaikan harga BBM. Hal ini disampaikan oleh Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Lamen Hendra Saputra kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (3/11).

 

“Jokowi dan Menteri Sudirman Said belum memberi apapun yang dapat mensejahterakan rakyat tapi sudah menuduh rakyat malas sambil menjerat leher rakyat dengan rencana kenaikan BBM. Sekarangpun harga-harga sudah melonjak,” tegasnya.

Bangsa Indonesia menurutnya adalah bangsa yang rajin bekerja, tetapi pemerintahlah yang selalu menikmati hasil jerih payah rakyat dengan berbagai macam korupsi.

“Pemerintahlah yang harus melakukan instropeksi apakah sudah negara menjalankan kewajibannya untuk memberikan jaminan penghidupan yang layak dan lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, sehingga dapat meningkatkan produktivitas anak-anak bangsa,” tegasnya.

Menurutnya, buat apa pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat jikalau rakyat tidak ikut merasakan peningkatan kesejahteraan. Justru sebaliknya menurutnya pemerintah Jokowi berpesta pora diatas penderitaan rakyat karena lonjakan harga-harga kebutuhan pokok.

“Perlu di ketahui bapak menteri ESDM yang terhormat, rakyat itu tidak mengelola negara, mereka juga tidak menjadi penggerak roda pemerintahan. Miris jika mereka selalu dijadikan kambing hitam kesalahan,” katanya.

Ia menduga, jangan-jangan pemerintah saat ini yang pura-pura bodoh, tidak mau capek berfikir sehingga tidak pernah mau mencari solusi lain selain menaikkan harga bahan bakar minyak.

“Atau ada kekuatan asing yang menakutkan bagi Jokowi-JK dan Menteri ESDM sehingga tunduk patuh memaksakan kenaikan BBM,” ujarnya

Sebelumnya, Mineral Sudirman Said mengatakan harga bahan bakar minyak yang murah menyebabkan masyarakat malas dan enggan keluar dari zona nyaman. “Presiden Jokowi akan melakukan pekerjaan sulit karena membuat masyarakat keluar dari zona nyaman,” katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pemberian subisidi, menyebabkan harga jual BBM di Indonesia lebih murah daripada harga pasar. Namun hal ini tidak disadari oleh masyarakat. Akibatnya, konsumsi BBM terus boros, sehingga impor minyak terus melonjak.

“Ini yang menyebabkan kita bergantung pada impor. Tidak mau repot, nyaman saja dengan kondisi yang ada saat ini,” ujarnya.

Sudirman mengatakan kenaikan impor minyak tidak dibarengi dengan kenaikan produksi di dalam negeri. Apalagi saat ini rata-rata usia kilang milik Pertamina di atas 30 tahun, sehingga produksi BBM di dalam negeri sulit berkembang. “Kita hanya bisa menghasilkan produk bernilai tambah rendah. Untuk yang kualitasnya tinggi harus impor,” katanya.

Atas kondisi tersebut, Sudirman berharap masyarakat bisa memahami kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi yang akan ditempuh pemerintah. Tujuannya agar bisa memacu pertumbuhan ekonomi nasional. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru