KYIV – Menteri Energi Ukraina German Galushchenko mengatakan, sektor energi di seluruh Ukraina diserang secara besar-besaran oleh Rusia pada Kamis (28/11/2024).
“Sekali lagi, sektor energi diserang musuh besar-besaran. Serangan terhadap fasilitas energi terjadi di seluruh Ukraina,” kata German Galushchenko dalam sebuah posting Facebook, dikutip dari AFP.
Akibat serangan itu, operator jaringan listrik nasional Ukrenergo telah memberlakukan pemadaman listrik darurat.
Hal itu dilakukan karena suhu di seluruh negeri turun hingga sekitar 0 derajat Celsius.
Seorang pejabat senior PBB, Rosemary DiCarlo, bulan ini mengecam peningkatan korban sipil dalam konflik hampir tiga tahun antara Ukraina dan Rusia.
PBB mencatat penargetan Moskwa terhadap infrastruktur energi Ukraina dapat membuat musim dingin ini menjadi yang paling buruk sejak dimulainya perang.
Penyedia energi DTEK mengatakan Ukrenergo memberlakukan pemadaman listrik darurat di wilayah Kyiv, Odesa, Dnipro, dan Donetsk. Militer Ukraina mengatakan pada Kamis sebelumnya bahwa peringatan serangan udara telah diumumkan di seluruh negeri karena adanya ancaman rudal dalam sebuah pesan di Telegram.
Rudal terdeteksi menuju Kharkiv, Odesa, dan delapan wilayah lainnya, menurut pesan lain dari angkatan udara.
“Kharkiv, pergi ke tempat perlindungan!” terang peringatan itu.
Oleg Synegubov, kepala administrasi militer wilayah Kharkiv, mengatakan di Telegram bahwa tiga serangan telah menghantam distrik Kyivskyi di Kharkiv, tanpa ada korban yang dilaporkan sejauh ini.
Wali kota Lutsk di Ukraina barat laut, Igor Polishchuk, mengatakan, ledakan terdengar lagi di kota itu.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan dari Kyiv, serangan rudal terbaru terjadi sehari setelah presiden terpilih AS Donald Trump menunjuk pensiunan jenderal Keith Kellogg sebagai utusannya untuk Ukraina, yang ditugasi untuk mengakhiri invasi Rusia.
Trump berkampanye dengan platform untuk mengamankan akhir yang cepat dari perang Ukraina. Ia juga berjanji akan segera memediasi kesepakatan gencatan senjata antara Presiden Volodymyr Zelensky dan pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Namun para pengkritiknya telah memperingatkan, calon dari Partai Republik tersebut kemungkinan akan memanfaatkan bantuan militer AS untuk menekan Kyiv.
Yakni agar membuat perjanjian yang membuatnya menyerahkan wilayah yang diduduki secara permanen atau setuju untuk tidak bergabung dengan NATO. (Web Warouw)