Rabu, 21 Mei 2025

NYADAR WOK…! Menolak Belanja Alutsista Rp 1,760 T, Emil Salim Ungkap Musuh Indonesia Sebenarnya

JAKARTA- Ekonom Senior, Emil Salim mengungkapkan musuh sebenarnya Republik Indonesia (RI).

Dengan menyindir, menurut Emil Salim, musuh Indonesia bukan ancaman asing yang butuhkan biaya besar untuk belanja senjata modern.

Tetapi, bagi Emil Salim musuh yang sebenarnya bagi Indonesia adalah kemiskinan, dan kebodohan.

Selain itu, masyarakatnya masih tertinggal dalam ilmu teknologi dan kesehatan.

Terkait musuh Indonesia itu disampaikan Emil Salim di akun Twitter @emilsalim2010 miliknya pada Kamis, 3 Juni 2021.

Musuh RI = kemiskinan, kebodohan, ketertingalan manusia dalam ilmu teknologi dan kesehatan,” cuit Emil Salim.

“Ketimbang musuh/ancaman asing yang butuhkan senjata modern berbiaya triliunan rupiah anggaran/pinjaman,” sindir Emil Salim.

Oleh karena itu, Ekonom Senior itu menyampaikan bahwa yang semestinya jadi prioritas adalah membina manusianya.

“Maka prioritas utama bangsa: bina manusia Indonesia cerdas, sejahtera, berketahanan nasional!” ungkap Emil Salim.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebelumnya, Emil Salim juga menyoroti terkait rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan belanja alutsista.

Rencana belanja alutsista itu menganggarkan biaya hingga Rp1.750 triliun.

Ia pun mempertanyakan rencana belanja alutsista dengan biaya yang besar itu.

Pasalnya, menurut Emil Salim masyarakat Indonesia tengah menderita karena Covid-19 dan krisis ekonomi.

Ketika rakyat sedang bergumul dengan pandemi Covid-19 yang belum tertundukkan, krisis ekonomi yg masih merajalela sehingga derita rakyat belum tertanggulangi,” tutur Emil Salim.

“Urgenkah belanja senjata ABRI sekarang Rp. 1750 triliun rupiah? Adakah studi kelayakannya dan rencana utuh di Bappenas?” tanyanya.

Selain itu, Emil Salim juga mengingatkan agar Indonesia tidak jadi negara buangan senjata lama.

Karena saat ini teknologi persenjataan konvensional tengah beralih ke industri berbasis Artificial Intelligence.

Abad ke 21 ditandai dengan peralihan teknologi persenjataan konvensional ke industri berbasis ‘artificial intelligence‘,” tulis Emil Salim.

“Agar RI tidak jadi ‘kawasan buangan senjata konvensional yg usang dan banyak diobral’, kita perlu konsep strategi pertahanan dan modern membangun ABRI abad ke 21,” tutupnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru