JAKARTA- Politisi partai Gerindra Arief Poyuono angkat bicara soal balihonya yang viral karena diturunkan paksa oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok, pekan lalu. Dirinya mengaku tidak tahu menahu soal pemasangan sampai penurunan balihonya tersebut.
“Wah saya juga gak tahu siapa dan mengapa saya dipasang di baliho seperti itu. Saya dapat laporan, bukan hanya di Depok tapi juga tersebar di Sumatra, Jakarta, Garut, Tasikmalaya, hingga Jawa Tengah,” jelasnya kepada pers, Senin (23/8).
Arief Poyuono tidak keberatan masyarakat memasang foto di baliho semacam itu karena menurutnya tidak mungkin melarangnya.
“Itu kan masyarakat, saya gak tahu. Bahkan banyak yang nanya apakah saya mau nyapres. Saya bilang gak lah. Saya hanya rakyat biasa. Saya tetep dukung pak Jokowi tiga periode,” ujarnya.
Namun ia juga tidak bisa menduga-duga maksud.masyarakat yang memasang balihonya seperti itu.
“Mungkin itu cara orang menyampaikan pendapat. Semacam kebebasan berekspresi gitu. Walau.caranya aneh-aneh,”
Arief mengatakan tidak mempermasalahkan pencopotan baliho tersebut, karena baliho tersebut terpasang bukan atas kemauannya.
“Aku sih biarin aja, nggak ada masalah, nggak merasa dilecehkan, wong saya juga nggak tahu siapa yang masang,” kata Arief.
Menurut Arief, dirinya justru kaget dengan tersebarnya baliho foto dirinya yang sedang melakukan aktivitas kesehariannya merawat ayam pelung.
“Nggak tau juga aku, awalnya kan gini aku posting di twitter videoku nggak pakai baju lagi memperlihatkan ayam pelung ku, tiba-tiba kok fotoku jadi baliho di mana-mana,” kata Arief.
Namun begitu, mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mempersilakan masyarakat untuk memasang fotonya bertelanjang dada sambil gendong ayam jika mereka senang dengan foto tersebut.
“Aku sih biarin aja, kalau rakyat senang dengan gambar ku, masak aku larang. Mungkin juga untuk ngeledek baliho-baliho lain kali,” kata Arief.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sebelumnya, baliho Arief Poyuono di kawasan Situ Lio, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok diturunkan paksa oleh Satpol PP Kota Depok pada Kamis, 19 Agustus 2021.
Alasan penurunan baliho Arief Poyuono tersebut, karena adanya laporan warga masyarakat yang merasa terganggu dengan gambarnya yang dianggap tidak etis. (Web Warouw)