Senin, 17 Februari 2025

Obituari: Chris Siner Diantara Keteguhan Dan Ketulusan

JAKARTA- Chris Siner Key Timu, meninggal dunia pada Senin (4/5) sore di Rumah Sakit Saint Carolus, Jakarta Pusat akibat kanker usus stadium empat.  Pendiri dan Sekretaris Petisi 50 menyelesaikan tugasnya sebagai pejuang keadilan dan demokrasi yang kerakyatan dalam usia 75 tahun.

 

Jasa pria kelahiran Flores tahun 1939 itu juga nampak diakui oleh sejumlah tokoh nasional yang pada Selasa dini hari mengirim karangan bunga ungkapan duka cita dalam acara pemakaman gerejawi.

Mengenang Chris Siner Key Timu, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo menjelaskan bahwa sosok Chris Siner adalah tokoh yang  selalu terbuka dan memperjuangkan prinsip-prinsip keyakinannya sejak mahasiswa.

“Saudar Chris Siner yang saya kenal sejak saya sebagai Sekjen dan  Ketua Umum KNPI di jaman ORBA, ia selalu bicara terbuka dalam memperjuangkan keyakinan yang jadi prinsipnya. Ia  akan pegang ucapan dan konsisten dalam tindakan,” ujarnya kepada Bergelora.com di Jakarta, Jumat (8/5)

Chris Siner menurut Tjahjo Kumolo, adalah aktivis pejuang yang tidak memiliki ambisi pribadi dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.

“Chris Siner kerap mengkritik kepemimpinan saya di KNPI, tapi cara beliau bagus, tidak pernah terbuka di Pers. Saat ketemu baru disampaikan. Prinsip saya semua adalah teman. Kritik sepedas apapun adalah untuk kebaikan,” ujarnya.

Politisi Partai Hanura, Lily Wahid menggambarkan kesederahanaan, konsistensi dan integritas Chris Siner Key Timu

“Jarang ada orang dengan jaringan luas bahkan pada penguasa sekalipun, tapi masih mau hidup sederhana Seperti Chris Siner,” ujarnya kepada Bergelora.com.

Menurut Adik Gus Dur, dirinya termasuk orang yang ingin mempertahankan kesederhanaan dalam kehidupan pribadinya.

“Tapi seperti Chris Siner masih naik turun bus dan kendaraan umum dalam usia senja, sangat berat bagi saya untuk menjalaninya. Aku kagum pada Chris dalam hal ini,” tegasnya.

Menurut Lily Wahid keteguhan pendiriannya dan ketulusan dalam hidupnya yang membentuk seorang Chris Siner Key Timu.

Kehilangan Tokoh

Sementara itu Ketua Umum Pekumpulan Relawan Kawasan Indonesia Timur (PR-KTI), Jopie Lasut mengatakan bahwa rakyat Indonesia kehilangan seorang pejuang nasional, namun rakyat Indonesia Timur kehilangan seorang pejuang rakyat yang selalu memikirkan nasib rakyat Indonesia timur yang tertinggal 50 tahun dari kesejahteraan rakyat di Indonesia Barat.

“Saat-saat terakhir, Chris Siner gigih menyatukan semua tokoh-tokoh nasional dari kawasan timur Indonesia yang sangat kuat ego dan kepentingan daerahnya. Chris menginginkan semua tokoh bersatu dalam PR-KTI untuk memperjuangkan percepatan peningkatan kesejahteraan rakyat di Indonesia Timur. Tugas kami melanjutkannya,” ujar anggota Dewan Redaksi Harian Sore Sinar Harapan kepada Bergelora.com secara terpisah.

Menurut Jopie Lasut Chris Siner sejak mahasiswa telah menjunjung idealisme yang jarang dimiliki oleh aktivis dijamannya. Oleh karena itu Chris bersama Ali Sadikin tidak menyerah sewaktu ditekan oleh pemerintahan Orde Baru.

Semenjak kepergian Ali Sadikin menurut Jopie Lasut, Chris Siner tidak berhenti dan tetap mengibarkan panji-panji Petisi 50 melanjutkan perjuangan yang belum kunjung usai.

“Memang masih ada beberapa tokoh Petisi 50 yang masih hidup. Tapi apakah mereka berani konsisten seperti Chris Siner? Susah mencari orang seperti Chris Siner dijaman seperti sekarang,” ujarnya.

Menurutnya agar perjuangan Chris Siner tidak sia-sia maka sudah menjadi tugas generasi pelanjut untuk merealisasikan cita-cita Chris Siner dan Petisi 50 nya untuk Indonesia yang lebih baik bagi rakyatnya.

“Kami mengajak agar rakyat Indonesia Timur bersatu mengejar 50 tahun ketertinggalan Indonesia Timur seperti yang diinginkan bung Chris,” tegasnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru