Rabu, 11 Desember 2024

Panglima TNI : Kekuatan Inti Pertahanan Adalah Kemanunggalan TNI-Rakyat

YOGYAKARTA- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa Panglima Besar Sudirman selalu menegaskan bahwa TNI berasal dari rakyat, bersama-sama rakyat dan TNI adalah anak kandung rakyat. TNI dengan rakyat adalah kekuatan yang luar biasa, yaitu kekuatan inti dari pertahanan bangsa. Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat melakukan ziarah rombongan ke makam Panglima Besar Jenderal Soedirman di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Semaki, Yogyakarta, Rabu (28/9).

Panglima TNI mengatakan bahwa TNI mempunyai seorang panglima yang pertama yang patut ditauladani dan dapat dicontoh dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan dalam kepemimpinan.

“Beliau selalu berprinsip berbuat baik,  berani tulus dan ikhlas jadi tidak ada niat apa-apa, hanya untuk bangsa dan negara dan beliau juga seorang guru, Kyai serta pemimpin yang abadi,” ungkap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Menurut Panglima TNI bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya dan jangan sekali-kali melupakan sejarah perjuangan bangsanya, karena apabila dicermati memiliki nilai fundamental untuk menjaga dan membesarkan NKRI.

“Dalam sejarah perjuangan bangsa banyak peristiwa dan kejadian-kejadian yang memiliki nilai, kejadian itu bisa memberikan contoh kepada kita baik dalam kepahlawanan maupun kepemimpinan,” tutur Panglima TNI.

Panglima TNI menambahkan bahwa, Jenderal Soedirman adalah Panglima pertama Angkatan Perang RI yang merupakan pejuang tangguh dengan pribadi yang teguh pada prinsip serta selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa.

“Beliau memberikan contoh teladan sebagai panglima yang sangat demokratis, Panglima yang selalu ingin dekat dengan prajurit dan panglima yang berani bersikap, walaupun dengan satu paru-paru dia berjuang sendirian untuk menunjukkan bahwa indonesia masih ada, masih memiliki kekuatan,” imbuhnya.

Mentauladani sikap pak Dirman, Panglima TNI menegaskan bahwa TNI akan terus bersama rakyat dalam mengisi pembangunan dan kemerdekaan, kebersamaan antara TNI dan Rakyat adalah kekuatan hakiki  dalam menjalankan tugas pokok TNI.

“Pak Dirman sangat dekat sekali dengan rakyatnya,  dimana dalam setiap perjuangan dimanapun berada selalu dekat dengan rakyatnya,” pungkas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Tradisi baru TNI dalam setiap akan menyambut hari kelahirannya dilakukan ziarah rombongan ke makam mantan Presiden RI yang di yakini sebagai Panglima Tertinggi TNI di mulai pada tahun ini untuk menyambut HUT nya ke-71.

Ziarah yang dilaksanakan Panglima TNI dalam rangka HUT TNI kali ini diawali kemakam Presiden Pertama Soekarno lalu Presiden keempat Abdurrahman Wahid, selanjutnya Presiden Kedua Soeharto dan terakhir ke makam Panglima TNI pertama Jenderal Soedirman.

Tradisi Luhur

Sebelumnya saat melaksanakan ziarah ke makam KH Hasyim Asyari dan KH Abdurrahman Wahid di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (27/9) Panglima TNI menjelaskan bahwa dalam rangkaian Hari TNI ke-71, TNI ingin membangun suatu tradisi luhur, mengenang dan menghormati para pahlawan pelaku sejarah yang berjasa terhadap negara Indonesia.

“Dengan tradisi seperti ini, kita tidak melupakan sejarah, disini ada Gusdur dan KH Hasyim Asyari, ini semuanya kental dengan sejarah nilai-nilai yang perlu ditauladani,” ungkap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Kepada Bergelora.com dilaporkan bahwa, lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa tanggal 17 Agustus sebagai hari Kemerdekaan, 5 Oktober sebagai Hari TNI, 22 Oktober sebagai hari dicetuskannya Resolusi Jihad NU dan 10 Nopember sebagai hari pahlawan merupakan 4 rangkaian peristiwa penting yang bersentuhan langsung dengan Kedaulatan Indonesia dan sejarah TNI, sehingga saling mempengaruhi dan menguatkan.

“Setelah 17  Agustus ketika NICA membonceng sekutu untuk kembali menyerang maka Bung Karno sowan minta fatwa untuk jihad, selanjutnya KH. Hasyim Asyari megeluarkan fatwa jihad pada 22 Oktober dan dilanjutkan dengan perjuangan serentak pada 10 November,” ucanya.

Saat itu, TNI baru lahir sekitar dua bulanan, belum ada kekuatan, senjata terbatas dan harus menghadap tentara sekutu yang jago perang dan memiliki persenjataan modern saat itu. Namun rakyat dengan TNI bersama-sama menghadapinya dengan energi sosial merdeka atau mati akhirnya bisa mengusir bangsa kolonial bahkan membunuh Panglimanya Jenderal Malaby. 

Panglima TNI menekankan bahwa, perjuangan dan kepentingan mempertahankan kedaulatan negara berdimensi lintas etnis dan lintas wilayah, siapapun dan dimanapun mempunyai kewajiban sama untuk membela bangsa dan negara Republik Indonesia. Sebagai contohnya, Komandan penyerangan terhadap sekutu di Surabaya adalah Singa Jawa Barat KH. Abas seorang pimpinan pondok pesantren Buntet Cirebon.

“Kita harus bergandengan tangan saling bantu, pantang menyerah, komitmen, rela berkorban, yang terpenting berjuang tulus dan ikhlas tidak punya kepentingan apa-apa untuk bangsa dan negara,” imbuh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Ia  menambahkan bahwa, Indonesia memiliki banyak sifat dan karakter budaya luhung yang tidak dimiliki bangsa lain, sehingga merupakan penguat persatuan dan kesatuan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Raya.

“Ini yang perlu ditauladani dalam ziarah ini, agar generasi muda TNI tidak melupakan sejarah dan mencontoh untuk melanjutkan perjuangan yang semakin sulit,” terang Panglima TNI.

Sejak awal, TNI memang tidak dirancang untuk berperang atau bertempur sendiri, TNI menyadari bahwa keberadaannya berasal dari rakyat, berstatus anak kandung rakyat dan dibesarkan oleh rakyat, maka tidak ada alasan bagi prajurit TNI untuk selalu dekat, bersama-sama dan menghormati serta membela Rakyat.

“Berdasarkan realitas tersebut, maka telah terbangun suatu pemahaman bersama diantara seluruh prajurit TNI bahwa Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat dan Profesional,” pungkas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. (Kolonel Inf Bedali Harefa)

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru