JAKARTA – Kelompok ISIS menyerang pemukiman di Provinsi Homs, gurun tengah Suriah, hingga menyebabkan sedikitnya 53 warga sipil tewas, Jumat, 17 Februari 2023.
Jenazah semua korban yang dibawa ke rumah sakit negara bagian Palmyra mengalami luka tembak di kepala, kata kantor berita negara SANA mengutip kepala rumah sakit tersebut.
Media pemerintah mengatakan para korban sedang mengumpulkan jamur truffle gurun ketika mereka diserang. Provinsi Homs dikendalikan oleh pemerintah Suriah dan sekutunya.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, lima orang yang terluka dipindahkan ke rumah sakit lain. Salah satu yang selamat mengatakan kepada SANA bahwa ISIS telah membakar mobil mereka.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
ISIS pernah menguasai sebagian besar wilayah di sana, kehilangan cengkeramannya di darat dalam serangan terpisah oleh pejuang yang didukung AS, pasukan pemerintah yang didukung oleh Rusia, militan regional, dan pemberontak yang disponsori Turki.
Kelompok ini sekarang menggunakan sel tidur untuk melancarkan serangan mendadak di Suriah.
Pasukan pemerintah Suriah tersebar di seluruh negeri, tapi sangat bergantung pada sekutu mereka – termasuk kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah dan Iran – untuk mempertahankan kendali atas wilayah mereka.
Kabur Dari Penjara
Sebelumnya dilaporkan, sebanyak 20 anggota teroris ISIS melarikan diri dari sebuah penjara barat laut Suriah pada Senin, 6 Februari 2023, setelah gempa Turki yang mematikan. Penjara polisi militer di kota Rajo dekat perbatasan Turki menampung sekitar 2.000 narapidana, dengan sekitar 1.300 di antaranya adalah anggota teroris ISIS.
Penjara itu juga menampung para pejuang dari pasukan pimpinan Kurdi. “Setelah gempa terjadi, Rajo terpengaruh dan narapidana mulai memberontak serta menguasai bagian-bagian penjara,” kata pejabat di penjara Rajo, yang dikendalikan oleh faksi pro-Turki. “Sekitar 20 tahanan melarikan diri yang diyakini sebagai militan ISIS.”
Gempa berkekuatan 7,8 yang diikuti oleh puluhan gempa susulan mengguncang wilayah Turki dan Suriah. Gempa menyebabkan kerusakan pada penjara, dinding dan pintu retak, menurut seorang sumber kepada AFP yang dilansir dari NDTV.
Pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan tidak dapat memverifikasi apakah tahanan telah melarikan diri, namun membenarkan adanya pemberontakan. Insiden di Rajo terjadi setelah serangan ISIS pada Desember di sebuah kompleks keamanan di bekas ibukota de facto Suriah Raqa, yang bertujuan untuk membebaskan sesama jihadis dari penjara di sana.
Jumlah korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah diperkirakan mencapai 4.300 orang, naik dibandingkan sehari sebelumnya yang diperkirakan mencapai 3.000 orang. Tim penyelamat pada Selasa pagi, 7 Februari 2023 berusaha membebaskan korban yang terperangkap di reruntuhan bangunan.
Gempa berkekuatan 7,8 mengguncang kedua negara pada Senin pagi, menggulingkan seluruh blok apartemen, menghancurkan rumah sakit, dan menyebabkan ribuan orang terluka atau kehilangan tempat tinggal. Hampir 8.000 orang telah diselamatkan dari 4.758 bangunan yang hancur akibat gempa sehari sebelumnya, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki dalam pernyataan terbarunya.
Kepala AFAD Yunus Sezer mengatakan bahwa 2.921 orang tewas di TĂ¼rkiye karena gempa susulan terus mengguncang wilayah tersebut. Gempa lain berkekuatan 5,6 melanda TĂ¼rkiye tengah pada hari Selasa, kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC). Cuaca musim dingin yang membekukan menghambat upaya pencarian korban selamat sepanjang malam. (Web Warouw)