Oleh: Jeirry Sumampow *
HARI ini (Rabu, 14/2/2024) Rakyat Indonesia sudah memilih, bahkan sudah menentukan pilihan, baik Paslon Presiden & Wakil Presiden, Partai Politik & masing-masing calegnya, maupun Calon DPD RI.
Melalui lembaga survei yang melakukan Quick Count (QC) sudah terlihat hasil tentang siapa Paslon yang menang dan siapa partai politik yang menang & akan masuk parlemen. Bahkan sesuai dengan hasil QC lembaga survei tersebut, para pendukung di berbagai daerah sudah melakukan pawai kemenangan. Tentu kita juga sudah tahu bahwa semua lembaga survei memprediksi bahwa Pemilu 2024 hanya akan berlangsung satu putaran dengan kemenangan di tangan Paslon nomor 2, Prabowo Subianto & Gibran Rakabumi Raka. Begitu juga, untuk Pemilu Legislatif kembali dimenangkan oleh PDIP.
Meski kita tetap harus menunggu hasil akhir melalui rekapitulasi KPU, tapi sesuai dengan pengalaman pemilu & pilkada sebelumnya, hasil prediksi QC relatif sudah bisa mencerminkan hasil akhir. Paling tidak untuk komposisi pemenang Pemilunya, hampir pasti tak akan mengalami perubahan.
Pidato kemenangan capres Prabowo Subianto, Rabu (14/2):
Terkait dengan Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara yang baru dan sedang berlangsung, Komite Pemilih Indonesia perlu menyampaikan beberapa hal.
Rakyat sudah memilih dan menentukan pilihannya. Siapa yang rakyat pilih, merekalah yang akan memimpin dan menduduki kursi yang ada. Pilihan rakyat ini harus kita hormati dan hargai, sebab rakyatlah yang berdaulat dalam pemilu. Sehingga siapapun yang dipilih oleh rakyat dalam Pemilu, harus kita terima meski yang kita dukung dan pilih tidak menang. Itulah wujud sikap sebagai warga negara yang baik. Memang harus tetap ada yang menang & kalah dalam setiap kompetisi pemilu. Apapun hasilnya kita harus tetap bersatu & rukun sebagai satu bangsa untuk membangun ke depan.
Pemilu hari ini, secara umum, berjalan baik, lancar dan damai. Memang ada banyak informasi yang kami dapatkan terkait potensi kecurangan, kekurangan pelaksanaan proses, kesalahan mekanisme dan hal-hal yang kurang sesuai dengan prosedur yang ada. Semua itu, tentu harus diproses sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Jika ada pelaku kecurangan, pelanggaran ataupun manipulasi tetap harus diproses dan dihukum sesuai dengan ketentuan yang ada. Bahkan jika ada yang berpengaruh terhadap hasil, maka dikembalikan sesuai dengan pilihan rakyat tersebut. Sebab jika dibiarkan maka itu akan menjadi cacat pemilu yang akan menjadi “noda hitam” yang akan mendelegitimasi kemenangan para kandidat dan partai politik. Tentu soal ini harus kita tunggu dalam proses selanjutnya. Jika ada gugatan & keberatan terkait dengan proses & hasil tetap harus diwadahi & dilakukan sebagai bagian dari mekanisme pemilu yang demokratis. Tak boleh dihalangi.
Kami berharap bahwa proses rekapitulasi dilakukan secara jujur, adil dan transparan oleh penyelenggara pemilu. Dan kita semua harus terus mengawal sampai akhir, agar pilihan rakyat tidak dimanipulasi oleh pihak tertentu untuk keuntungan mereka sendiri. Kita pastikan bahwa suara rakyat tetap murni dan tidak dimanipulasi. Dalam hal ini kita berharap KPU bekerja baik, profesional & transparan. Sebab banyak sekali kritik yang terkait dengan kinerja KPU yang kurang baik, kurang profesional & tidak transparan. Jika dalam proses rekapitulasi nanti masih muncul persoalan terkait kinerja KPU, maka bisa menimbulkan persoalan baru yang mendelegitimasi proses & hasil pemilu ini.
Eforia kemenangan yang dilakukan oleh rakyat pendukung, sebaiknya dikurangi, sebab itu bisa memicu kericuhan atau bentrok dengan pendukung yang lain, secara khusus pendukung Capres-cawapres. Kita tetap kedepankan perdamaian & persatuan. Jangan sampai merusak proses yang baik yang sudah kita lakukan pada hari H Pemilu ini. Para Paslon harus tampil meredam emosi para pendukung yang kecewa maupun pendukung yang gembira berlebihan. Tentu itu bukan berarti hendak menegasikan semua proses yang keliru apalagi curang.
Pidato kemenangan cawapres Gibran Raka Buming Raka, Rabu (14/2):
Salah satu yang menarik dari hasil sementara hari ini adalah kemungkinan ada 8 partai politik yang akan masuk parlemen. Di pihak pendukung Paslon nomor 2, kemungkinan ada 4 partai yang akan masuk parlemen, yaitu: Gerindra, Golkar, PAN & PD. Di pihak pendukung Paslon nomor 1 & 3, kemungkinan juga akan ada 4 partai yang masuk parlemen, yaitu: PDIP, Partai Nasdem, PKB & PKS. Kita berharap partai-partai pendukung Paslon 1 & 3 mengambil sikap sebagai oposisi di parlemen. Ini penting untuk menjaga agar ada cek and balance legislatif untuk mengontrol jalannya Pemerintah eksekutif. Saya kira, itu akan membuat dinamika demokrasi kita pasca pemilu 2024 menjadi lebih dinamis, edukatif dan baik. Sebab pengalaman kita di periode kedua Pemerintahan Presiden Jokowi, ketika dukungan parlemen terhadap Presiden sangat dominan, malah banyak kemunduran demokrasi kita alami. Bahkan jalannya pemerintahan makin oligarkis. Ini mungkin tak akan terjadi jika ada cukup kekuatan oposisi di parlemen.
Demikian beberapa catatan kami terkait dengan pungut-hitung Pemilu hari ini. Secara khusus kami ingin juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia untuk partisipasinya dalam Pemilu hari ini.
*Penulis Jeirry Sumampow,
Koordinator Komite Pemilih Indonesia