Sabtu, 5 Oktober 2024

PERLU DICOBA NIH..! Rusia Sudah Siap Gunakan Nuklir Lawan NATO, Amerika Bilang Omong Kosong

JAKARTA – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan bahwa senjata nuklir Rusia dalam “kesiapan tempur penuh” di tengah ketegangan yang terus meningkat dengan negara-negara NATO terkait perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.
Lavrov, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, menyampaikan peringatan ini di tengah ancaman eskalasi nuklir yang telah beberapa kali disampaikan oleh Putin dan pejabat Rusia lainnya sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Dalam sebuah wawancara dengan Sky News Arabia yang dikutip oleh kantor berita Rusia Tass, Lavrov menegaskan bahwa “tidak ada yang menginginkan perang nuklir,” tetapi senjata nuklir Rusia siap digunakan kapan saja.

“Kita berbicara tentang garis merah, berharap bahwa penilaian dan pernyataan kita akan didengar oleh orang-orang yang cerdas dalam pengambilan keputusan,” ujarnya, dikutip Minggu (22/9/2024).

Meskipun demikian, Lavrov juga menegaskan bahwa Rusia tidak asal menekan “tombol merah” atau meluncurkan senjata nuklir sembarangan.

Lavrov menambahkan bahwa Rusia memiliki senjata yang “akan membawa dampak serius bagi pengendali rezim Ukraina,” merujuk pada dukungan negara-negara Barat terhadap Kyiv.

Pernyataan Lavrov ini datang setelah mantan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengeluarkan peringatan baru terkait respons nuklir pekan lalu.

Dalam sebuah unggahan di Telegram, Medvedev mengatakan bahwa keputusan untuk menggunakan senjata nuklir sangat kompleks dan memiliki konsekuensi yang tidak bisa diubah, tetapi kesabaran Rusia tidak dapat diuji terus-menerus.

“Rusia telah sabar. Tetapi jelas, respons nuklir adalah keputusan yang sangat rumit dan memiliki konsekuensi yang tidak bisa diubah,” kata Medvedev.

Ia menambahkan bahwa ada beberapa analis Barat yang memperingatkan bahwa meskipun Rusia mungkin tidak akan segera menggunakan senjata nuklir, ada kemungkinan bahwa mereka akan menggunakannya pada waktu tertentu. Ia juga menyinggung kemungkinan penggunaan senjata konvensional dalam perang ini.

Namun Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Departemen Luar Negeri AS meremehkan pernyataan Medvedev, dengan menyebutnya sebagai “omong kosong standar Kremlin.”

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa pernyataan-pernyataan Medvedev tidak diambil terlalu serius oleh pihak AS.

Sementara itu, negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, terus mendukung Ukraina dengan bantuan militer. Pada awal tahun ini, AS mulai memasok Ukraina dengan rudal ATACMS (Army Tactical Missile System) yang memiliki jangkauan lebih panjang. Ukraina terus mendesak agar senjata ini dapat digunakan untuk menargetkan wilayah Rusia, meskipun ada kekhawatiran dari negara-negara Barat bahwa hal ini dapat memperburuk konflik.

Ukraina mengeklaim bahwa mereka memerlukan senjata jarak jauh ini untuk menyerang pangkalan udara Rusia yang digunakan untuk meluncurkan serangan ke Ukraina.

Namun, hingga saat ini, senjata seperti rudal Storm Shadow dari Inggris, yang memiliki jangkauan sekitar 150 mil, hanya digunakan untuk menyerang target di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

Dengan ketegangan yang semakin meningkat dan ancaman senjata nuklir yang terus diulang oleh pejabat Rusia, situasi di Ukraina tetap menjadi perhatian serius di tingkat internasional. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru