Rabu, 16 Juli 2025

PERLU DIMULAI SEJAK TK..! Temui Prabowo, Menteri Abdul Mu’ti Bahas Perbaikan Metode Pembelajaran Matematika

JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2024) sore.

Ia menuturkan, pertemuannya dengan Prabowo membahas perbaikan metode pembelajaran, termasuk untuk pelajaran matematika.

“Tadi menekankan pentingnya kualitas pembelajaran matematika dan bagaimana metode pembelajarannya, diperbaiki termasuk di dalamnya ya konsekuensi untuk itu pelatihan guru matematika,” kata Abdul Mu’ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa.

Ia menuturkan, Prabowo sangat perhatian terhadap peningkatan kualitas sains dan teknologi, tidak terkecuali pelajaran matematika.

Dia bilang, ada opsi bahwa pelajaran matematika diperkenalkan di tingkat taman kanak-kanak (TK).

“Karena Beliau sangat concern peningkatan kualitas sains teknologi dan kalau kita bicara sains teknologi kan salah satunya MTK. Dan tadi ada tawaran bagaimana pelajaran MTK di tingkat SD, kelas 1-4, dan mungkin mengenalkan MTK untuk anak-anak di tingkat TK,” tuturnya.

Menurut dia, belum ada pembahasan program Merdeka Belajar kembali dilanjutkan di masa Presiden Prabowo atau sebaliknya. Begitu pula terkait nasib ujian nasional (UN) yang saat ini dihapuskan.

“Belum, belum ada pembahasan nanti kita kaji dulu. Belum masih lama kan UN, baru mulai masuk sudah mikir ujian,” kata dia.

Soal Ujian Nasional

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Menteri Abdul Mu’ti akan mempertimbangkan semua kebijakan yang dibuat dengan seksama dan hati-hati. Termasuk, kata dia, perlu atau tidaknya diadakan Ujian Nasional (UN).

Adapun saat ini UN sudah resmi dihapuskan pada pada kepemimpinan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.

“Jadi soal Ujian Nasional, soal zonasi, apalagi ya yang sekarang masih menjadi perdebatan. Nanti kami lihat semuanya secara sangat seksama dan kami akan

Selain itu, Mu’ti juga akan mengkaji pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang baru saja diterapkan pada akhir Maret 2024 lalu.

Mu’ti menegaskan, pihaknya tidak akan terburu-buru untuk dalam mengambil kebijakan terutama beberapa hal yang saat ini menjadi polemik di masyarakat salah satunya soal UN dan Kurikulum Merdeka.

“Jadi kami ingin agar kebijakan Kementerian Pendidikan dan Menengah adalah kebijakan yang memang sesuai dengan apa yang menjadi aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, Mu’ti mengatakan ia akan menyerap masukan dari berbagai pihak selama satu bulan pertama bertugas di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Mu’ti, masukan-masukan itu akan jadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah.

Termasuk dalam hal menentukan nasib UN untuk siswa sekolah dasar dan menengah.

“Saya belum ada belum ada pembahasan tentang ujian Nasional. Sekali lagi, saya masih akan banyak mendengar dalam waktu-waktu satu bulan ini sebelum mengambil keputusan yang strategis yang berkaitan dengan pendidikan nasional, khususnya pendidikan dasar dan menengah,” ujar Mu’ti kepada wartawan di Istana Negara, Senin (21/10/2024).

Mu’ti berpandangan bahwa dirinya memerlukan banyak masukan untuk bisa melihat secara luas persoalan dan tantangan dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dasar dan menengah. Sehingga, dia bersama pemangku kebijakan dan kepentingan lainnya bisa bersama-sama melakukan kajian demi bisa menyelesaikan persoalan yang ada serta meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan di Indonesia.

“Bagaimana kita melihat persoalan pendidikan secara seksama melalui berbagai kajian. Ada banyak penelitian tentang pendidikan dan juga tentu saja masukan-masukan dari masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan,” tandas Mu’ti. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru