Senin, 11 November 2024

PGI Minta Penangangan Terorisme Tidak Arogan dan Represif

JAKARTA- Terorisme dan kekerasan bermotif apapun mesti ditanggapi dengan cepat untuk menjamin rasa aman dalam masyarakat. Persekutuan Gereja-gereja Indonesia meminta kepada pemerintah RI agar melakukan penyelesaian konflik dan kekerasan dengan cara-cara yang tidak arogan dan represif. Hal ini disampaikan oleh Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPL PGI) 2016 di Parapat, Sumatera Utara pada 22-26 Januari 2016 lalu. Demikian Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampow, S.Th kepada Bergelora.com di Jakarta, Selasa (2/2)

Terkait kecenderungan meningkatnya radikalisme dan teororisme di Indonesia dan di seluruh dunia, Sidang mendorong pemerintah untuk secara sungguh-sungguh mengupayakan keadilan sosial dan ekonomi.

:Hal ini dapat dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi rakyat guna menanggulangi ketimpangan yang makin lebar antara yang kaya dan yang miskin dalam masyarakat,” ujarnya.

Sehubungan dengan meningkatnya kecenderungan fundamentalisme agama dan radikalisme, Sidang menyerukan kepada gereja-gereja untuk meninggalkan cara memahami teks-teks kitab suci, termasuk narasi-narasi kekerasan, secara harafiah dan mulai mengembangkan pemahaman Alkitab secara kontekstual.

“Pada saat yang sama, umat perlu didorong untuk belajar mengenal ajaran agama yang lain dan menghormati tradisi agama yang berbeda, serta menghindari cara-cara kekerasan dalam menyikapi perbedaan,” jelasnya.

Sidang PGI kali ini juga menurutnya menegaskan agar pemerintah wajib menghormati hak azasi manusia, menegakkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, serta memberikan perlindungan terhadap semua warga negara Indonesia, termasuk kelompok Gafatar, Ahmadiyah, dan Syiah.

“Pemerintah mesti hadir bagi seluruh masyarakat Indonesia dan tidak hanya melindungi kelompok-kelompok dominan. Kebebasan beragama adalah hak seluruh warga negara dan pemerintah wajib melindungi hak tersebut tanpa membeda-bedakan latar belakang agama dan keyakinan,” ujarnya

Sidang juga menurutnya menegaskan agar Gereja perlu menghidupi spiritualitas keugaharian di tengah kemiskinan dan penderitaan umat serta masyarakat Indonesia. Gereja dan pemimpinnya mestinya berbela rasa dan tidak menjadi nyaman dalam kemiskinan umat. Gedung-gedung gereja yang megah, dalam konteks kemiskinan umat dan masyarakat, menunjukkan belum diwujudkannya spiritualitas keugaharian di kalangan gereja-gereja di Indonesia.

“Gereja-gereja perlu mendayagunakan seluruh kapasitas yang dimilikinya untuk menjadi tanda rahmat bagi masyarakat, bangsa, dan alam Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menjauhkan diri dari etos hidup yang konsumtif, mewah, pamer kemewahan dan kekuasaan, boros, eksploitatif, instan, dan tidak ramah lingkungan,” jelasnya.

Sebaliknya menurutnya, gereja-gereja perlu hidup sederhana sesuai doa Yesus: “. . . berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Matius 6:11). Spiritualitas keugaharian juga dapat terwujud melalui upaya gereja-gereja menahan diri untuk tidak mengumbar simbol-simbol gerejawi di ruang publik.

Ia menjelaskan, gereja anggota PGI yang beragam dalam hal sumber daya, dana dan teologi perlu terus mengembangkan kesediaan dan kemampuan untuk saling berbagi. Pola relasi antar gereja mestinya diarahkan pada saling melengkapi dan memperkaya dari kelebihan dan kekurangan masing-masing.

“Dengan begitu gereja-gereja sungguh menjadi anggota tubuh Kristus yang saling menopang,” ujarnya.

Tuan dan nyonya rumah kali ini adalah Gereja Methodist Indonesia (GMI). Utusan-utusan dari 89 gereja anggota PGI, 28 Utusan PGI Wilayah/SAG, dan mitra-mitra PGI dari dalam dan luar negeri menyatu dalam agenda sidang tahunan. Sidang ini diarahkan oleh Tema Sidang Raya PGI di Nias tahun 2014, yaitu “Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya” (Mazmur 71: 20), dan Subtema “Dalam Solidaritas Dengan Sesama Anak Bangsa Kita Tetap Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila, Menanggulangi Kemiskinan, Ketidakadilan, Radikalisme, dan Kerusakan Lingkungan”. (Calvin G. Eben-Haezer)

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru