Senin, 28 April 2025

Pilkada Klaten Tidak Berkualitas: Money Politik Dan Golput 50 Persen

KLATEN; Ada indikasi tindakan kecurangan yang terprogram dan terencana dalam Pilkada Klaten. Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Klaten menggelar unjuk rasa menyampaikan aspirasi menolak kecurangan PILKADA di Klaten, Massa berunjukrasa di depan Kantor KPUD Klaten dan Panwaslu Klaten . Sabtu (12/12).

Ratusan Masaa Berkumpul di Monumen Juang 45 Klaten yang menjadi titik start pendemo dilanjutkan menuju Kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Klaten dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten sebagai sasaran lokasi aksi.

Ratusan personel gabungan kepolisian dari berbagai kesatuan dan TNI melakukan pengamanan terhadap aksi damai Aliansi Masyarakat Klaten Menolak Kecurangan Pilkada, Sabtu (12/12). Hal itu untuk menjaga ketertiban aksi demo berjalan lancar.

Nanang Nuryanto Koordinator aksi, menegaskan unjuk aspirasi ini bukan mewakil tim sukses pasangan cabup dan cawabup, tapi merupakan aspirasi rakyat sebagai inisiatif dari beberapa elemen masyarakat Klaten yang mengharapkan pelaksanaan Pilkada berjalan aman, lancar dan berkualitas untuk itu KPUD Klaten dan PANWASLU Klaten Harus bertanggungjawab karena ada indikasi tindakan kecurangan yang terprogram dan terencana.

“Pilkada Klaten telah dicemari dengan tindakan kecurangan yang terprogram dan terencana. Kami melihat dari beberapa indikasi yang muncul adanya penekanan di internal penyelenggara pemerintahan seperti para PNS, SKPD hingga di tingkat kepala desa” tegasnya.

Ketua Panwaslu Klaten, Wandiyo Supriyatno; apabila ditemukan adanya indikasi kecurangan dalam Pilkada, maka pihaknya akan menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kejaksaan.

Ketua KPU Klaten, Sifi Farida menyambut baik kedatangan utusan perwakilan aksi tersebut dan apa yang mereka sampaikan akan ditindaklanjuti dan dicermati, sehingga penyelenggaraan Pilkada lebih berkualitas.

Ditempat terpisah Pengamat Pilkada Serentak Nulat dari Badko HMI Jateng/DIY menjelaskan bahwa aksi ratusan massa di Kantor KPUD dan Panwaslu Klaten adalah reaksi masyarakat yang peduli akan Klaten, bahwasanya Pilkada di klaten dari awal sudah banyak sinyal kejanggalan dan sosialisasi yang kurang menyasar.
“Artinya penyelenggara pemilu yakni KPUD Klaten dan Panwas sendiri kurang mampu merespon akan terjadinya kecurangan dan tingginya golput, saat inilah baru bisa kita saksikan langsung bahwasanya Pilkada di Klaten sangat tidak berkwalitas,” tegasnya.

Golput 50 Persen
Sebelumnya dilaporkan bahwa tingginya angka Golput di Kabupaten Klaten menjadi tanda tanya besar, ada apakah? 1.037.875 pemilih yang sudah terdaftar di DPT tidak menggunakan hak suaranya mencapai angka 511.436 pemilih Atau Hampir 50%. Limaratus ribu lebih angka Golput di Klaten, itu artinya rekor Golput Tertinggi Di Jawa Tengah adalah kabupaten klaten, berarti sosialisasi KPUD Klaten gagal total.

Pasangan Sri Hartini-Sri Mulyani, unggul dalam perolehan suara, meraup suara terbanyak di Pilkada Klaten.Pasangan perempuan-perempuan ini satu-satunya dalam Pilkada serentak 2015. Sri Hartini-Sri Mulyani (251.177 Suara), One Krisnata- Sunarto (222.631 Suara) dan Mustafid Fauzan- Sri Harmanto (10,06 Suara)

Kemenangan pasangan calon Hati Mulya itu berdasarkan hasil penghitungan suara sementara Komisi Pemilihan Umum Klaten. Pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, PPP, PKS, ini meraup 251.177 suara atau 47,68 persen. Hati Mulya Menang di tujuh wilayah kecamatan. Diantaranya, Bayat, Ceper, Kalikotes, Karanganom, Karangnongko, Kemalang, dan Polanharjo.

Disusul Pasangan calon nomor dua, One Krisnata- Sunarto (Ok-To) yang meraup 222.631 Suara atau 42,26 persen. Paslon yang diusung Partai Golkar, PAN, PKB, dan Demokrat ini, juga jawara di tujuh kecamatan, yakni Gantiwarno, Jogonalan, Kebonarum, Klaten Utara, Manisrenggo, Ngawen, dan Wedi.

Sedang pasangan calon jalur independen nomor urut satu, Mustafid Fauzan- Sri Harmanto (Faham) memperoleh 52.968 suara atau 10,06 persen berada menempati posisi nomor tiga perolehan suara sementara

Sri Hartini selama ini menjabat wakil bupati. Ia mendampingi bupati Sunarno. Sedang Sri Mulyani adalah isteri Bupati Sunarno. Kemenangan pasangan calon Hati Mulya dianggap wajar. Keduanya, boleh dikata calon pertahana alias incumbent.

Rusaknya Demokrasi di Negara ini karena penyelenggara pemilu (KPU) tidak mapu memberikan dan mensosialisasikan Pesta Demokrasi Pilkada yang notebene menjadi tanggung jawab KPUD Klaten, tingginya GOLPUT yang mencapai Lima Ratus Ribu Suara Lebih merupakan kegagalan KPUD Klaten, Sebaiknya Seluruh Anggota KPUD Klaten mengundurkan diri setelah penghitungan dan penetapan sesesai, sebagai wujud Tanggungjawab yang tidak mampu di laksanakan. Tegas Nulat. (Hari Subagyo)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru