Minggu, 6 Oktober 2024

POLISI SIBER GIMANA NIH..? Maling Mobile Banking Makin Ganas

JAKARTA – Para ahli memperingatkan bahwa para peretas saat ini menggunakan modus phishing baru di HP, yang umumnya lebih lemah dan lebih sering tidak dikelola dari segi keamanan dibandingkan dengan laptop atau PC.

Laporan Ancaman Seluler Global 2024 dari Zimperium mengklaim 82% situs phishing saat ini menargetkan perangkat seluler.

Hacker mulai mengadopsi strategi yang menargetkan HP dengan modus ini dalam skala yang lebih besar. Mereka memanfaatkan berbagai teknik untuk masuk ke sistem perusahaan.

Digital Buat Kuras Rekening
Terlebih lagi, tiga perempat (76%) situs phishing yang ditujukan untuk perusahaan besar menggunakan HTTPS, protokol komunikasi aman yang meningkatkan legitimasi situs web berbahaya. Hal ini membuat korban menurunkan kewaspadaan mereka ketika menggunakan perangkat seluler.

Selain itu, karena layar perangkat seluler lebih kecil, korban cenderung tidak melihat indikator keamanan seperti bilah URL.

Bicara soal peningkatan legitimasi, pada akhir Maret 2024, para peneliti di Netcraft menemukan alat phishing-as-a-service unik yang disebut Darcula.

Alat ini memungkinkan penjahat untuk mengirim pesan menggunakan protokol Rich Communication Services (RCS) untuk Google Messages dan iMessage, bukan Short Message System (SMS) yang biasa.

Cara tersebut meningkatkan rasa legitimasi, dan membuat pesan tidak mungkin dicegat atau diblokir hanya berdasarkan konten karena pesan dienkripsi secara menyeluruh.

Bagi hacker yang melakukan phising di ponsel atau “mishing”, mereka tahu bahwa waktu adalah hal yang terpenting.

Mereka akan langsung mengoperasikan situs phising yang baru dibuat. Dikatakan bahwa seperempat situs sudah aktif dan berjalan kurang dari 24 jam setelah dibuat.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Chief Executive Officer di Zimperium Shridhar Mittal, memperingatkan bahwa satu-satunya solusi adalah mengadopsi strategi keamanan berlapis, termasuk pertahanan terhadap ancaman seluler dan pemeriksaan aplikasi seluler.

Begini Cara Hadapi Maling M-Banking

Kepada Bergelora.com.di Jakqrta dilaporkan, layanan Mobile Banking (m-Banking) merupakan fitur yang amat membantu masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan. Aplikasi m-banking bahkan telah berkembang menjadi aplikasi super yang bisa digunakan untuk melakukan investasi dan berbagai jenis pembayaran.

Namun, di balik kecanggihan dan kemudahan aplikasi m-banking risiko terjadinya pencurian tetap ada. Bila tidak hati-hati, teknologi ini bisa membawa risiko pembobolan rekening hingga tabungan terkuras habis.

Sejumlah modus penipuan di aplikasi M-Banking antara lain pencurian data pribadi, penipuan atau phising. Untuk menghindari risiko ini, para nasabah perlu mengetahui langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.

Berikut ini merupakan tips dari Otoritas Jasa Keuangan agar Anda tak menjadi korban aksi maling m-banking.

Tips untuk Menghindari Kejahatan Digital Banking:

  1. Tidak memberitahukan kode akses/nomor pribadi Personal Identification Number (PIN) kepada orang lain
  2. Tidak mencatat dan menyimpan kode akses/ nomor pribadi SMS banking di tempat yang mudah diketahui orang lain
  3. Periksalah transaksi secara teliti sebelum melakukan konfirmasi atas transaksi tersebut untuk dijalankan
  4. Setiap kali melakukan transaksi, tunggulah beberapa saat hingga menerima respon balik atas transaksi tersebut
  5. Untuk setiap transaksi, nasabah akan menerima pesan notifikasi atas transaksi berupa SMS atau email yang akan tersimpan di dalam inbox. Periksa secara teliti isi notifikasi tersebut dan segera kontak ke bank apabila ada transaksi yang mencurigakan
  6. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera lakukan penggantian PIN
  7. Bilamana SIM Card GSM hilang, dicuri, atau dipindahtangankan kepada pihak lain, segera beritahukan ke cabang bank terdekat atau segera melaporkan ke call center bank tersebut
  8. Hati-hati dengan aplikasi di internet yang merupakan spam atau malware yang mungkin dapat mencuri data-data pribadi dan menyalahgunakannya di kemudian hari
  9. Tidak melakukan transaksi internet di tempat umum seperti warnet, WIFI gratis, karena data-data kita berpotensi dicuri oleh pihak lain dalam jaringan yang sama
  10. Tidak lupa melakukan proses log out setelah selesai melakukan transaksi di internet banking
  11. Jika berganti ponsel, pastikan bahwa semua data-data sudah terhapus untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak lain yang menggunakan ponsel tersebut. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru