JAKARTA- Walaupun diterpa isu pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) namun kalangan usaha masih berharap Prabowo Subiyanto bisa terpilih menjadi Presiden RI dalam Pemilihan Presiden 2014 nanti. Hatta Radjasa diharapkan dapat membantu Prabowo dalam mengurus ekonomi nasional.
“Kita butuh prabowo untuk menghadapi tekanan asing dalam era globalisasi 2015 nanti,” demikian demikian Christine Hartani mewakili kalangan bisnis kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (26/5).
Pengusaha industri kehutanan di Kepulauan Riau ini mengatakan bahwa pengusaha nasional saat ini sadar bahwa sekarang harus ada pemimpin yang mampu menghadapi tekanan luar negeri dan pembersihan dunia usaha dari korupsi, kolusi dan nepotisme yang merusak dunia usaha dalam negeri.
“Sekarang kita dipersimpangan jalan, mau maju atau terpuruk. Kita butuh pemerintah yang bisa memaksa aparatnya untuk sadar membangun kemampuan, kreativitas, inovasi dan tanggung jawab penuh. Semua harus diabdikan untuk kepentingan rakyat dan negara. Sudah tidak zamannya lagi untuk kepentingan pribadi, kelompok dan agama sendiri ditengah indonesia yang bhinneka,” tegasnya.
Dengan adanya Hatta Radjasa menurutnya Prabowo akan jadi pemimpin yang tangguh dalam menghadapi gejolak pasar bebas yang begitu kuat kepentingannya di Indonesia.
“Kelemahan kita dibidang ekonomi selama ini adalah kita tidak punay pemeimpin yang bisa tegas pada kepentingan asing sehingga kita tergerus oleh derasnya globalisasi,”.
Keamanan Minoritas
Prabowo Subiyanto menurutnya akan bisa memastikan keamanan kaum minoritas karena sebagai mantan Jenderal TNI dapat dipastikan akan memprioritaskan keutuhan NKRI.
“Prabowo akan bisa meluruskan islam-islam ekstrim menjadi islam nasionalis yang pancasilais. Hatta Radjasa dan Amien Rais juga tokoh pluralis. Sekarang kita bisa berjiwa besar membangun Indonesia ke depan,” ujarnya yakin.
Tentang persoalan pelanggaran HAM dimasa lalu, Christine Hartani percaya bahwa Prabowo Subiyanto pasti akan berani mempertanggung jawabkan.
“Perlu diketahui bahwa Prabowo waktu itu juga punya atasan yang harus bertanggung jawab. Itu tanggung jawab negara, bukan seorang Prabowo saja. Kedepan yang kita butuhkan bukan soal pertanggung jawabannya dimasa lalu, tapi tanggung jawabnya dimasa depan,” tegasnya. (Enrico N. Abdielli)