JAKARTA-Presiden Joko Widodo menegaskan masyarakat tetap tenang dan tidak boleh takut menghadapi terorisme yang barusan menyerang ibu kota Jakarta. Hal ini ditegaskan Presiden kepada wartawan saat mendatangi area pengeboman di Sarinah Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1)
“Semuanya mengecam teror yang mengganggu masyarakat dan mengganggun ketenangan rakyat. Saya perintahkan Kapolri, Menkopolhukam, (untuk) kejar, tangkap baik yang diperistiwa maupun yang ada dijaringan ini. Negara, bangsa dan rakyat agar tidak boleh takut, tidak boleh kalah terhadap teroro seperti ini. Saya harap semua tetap tenang. Semua terkendali,” tegasnya.
Pernyataan Presiden Joko Widodo ini telah menjadi #kamitidaktakut dan sampai tulisan ini diturunkan telah mendapatkan dukungan dari 23 juta orang lebih dari seluruh dunia disemua media sosial dan telah di retweet pleh 200 ribu twitter.
Presiden dalam akun twitternya Jumat (15/1) pagi ini menegaskan bahwa semua warga negara saat ini bersatu melawan terorisme.
“Tidak ada tempat untuk terorisme di bumi Indonesia. Semua warga dunia juga harus bersatu memeranginya,” tegasnya.
Pagi ini presiden juga menegaskan agar semua aparat hukum mengejar dan menangkap kemudian menghukum dalang dari terorisme di Indonesia ini,
“Saya berbelasungkawa atas korban aksi teror. Kita akan kejar, tangkap dan hukum pelaku serta dalangnya,” tegasnya.
Public Enemy
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mengecam tindakan teror disekitaran sarinah dan turut berduka atas jatuhnya korban jiwa, hal itu disampaikannya pada kegiatan Internasional DPD dengan Religions for Peace (RfP), Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC), dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di Loby lantai 8 Gedung Nusantara III, Kamis (14/1) siang.
“Siapapun pelakunya, apapun motifnya, perbuatan ini tidak bisa dibenarkan, saya mengutuk dan mengecam terhadap pandangan ekstrim yang berujung pada tindakan radikal di sekitaran sarinah hari ini, dan saya ”, ujar Irman terpisah.
Sebagai Ketua DPD Irman memandang bahwa bencana di Sarinah menunjukkan ekstrimisme dan radikalisme adalah public enemy yang harus diatasi bersama, “jadi jangan menunjuk siapa yang salah, dan berhatis-hati lagi dan segera berbenah diri dalam menemukan solusi,” tandasnya.
Irman berharap kepada aparat keamanan, kepolisian, TNI, agar cepat bergerak untuk menangkap para pelaku yang masih hidup dan jaringannya, demi ketenangan dan keamanan masyarakat.
“Semoga teror seperti ini adalah yang terakhir, dan kita harus saling bahu-membahu, dan saya minta Polisi dan TNI agar menyelidiki permasalahan ini secara dalam dan tuntas sehingga bisa menjadi antisipasi yang tepat,” tegas Irman saat ditanya tanggapannya tentang kejadian bom Sarinah. (Enrico N. Abdielli)