Jumat, 29 Maret 2024

PT Newmont Pilih Numpang Smelter Freeport di Gresik

JAKARTA- Sementara PT Freeport Indonesia sedang bermasalah dalam pembangunan smelter dan pengiriman konsentratnya, perusahaan tambang emas Amerika yang lain PT Newmont Nusa Tenggara di Nusa Tenggara Barat masih menolak pembangunan smelter untuk kebutuhannya. Newmont NTB memilih numpang di smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik ketimbang membangun sendiri. Hal ini disampaikan oleh Salamuddin Daeng dari Institute For Global Justice (IGJ) kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (4/2).

 

“Jadi memang semua perusahan tambang emas milik Amerika memang tidak punya niat untuk bangun smelter. Dan pemerintah Jokowi mendiamkan mereka, tak berdaya. Semua janji  Trisakti Joko Widodo adalah kebohongan,” tegasnya.

Menurut sumber pekerja PT Newmont  Nusa Tenggara yang tidak mau disebut namanya, perusahaan tambang emas Amerika ini keberatan membangun smelter sendiri.

“Sebanyak 20 persen konsentrat setiap bulan di kirim ke smelter milik Freeport di Gresik. Sisanya yang 80 persen konsentrat langsung dikirim ke smelter di Jepang dan China,” ujarnya kepada Bergelora.com secara terpisah.

Ia menjelaskan bahwa saat ini Freeport juga sedang memperluas lahan smelternya di Gresik. Pertimbangannya lebih mahal membangun smelter sendiri di Indonesia.

“Saat ini, Newmont sedang melobby pemerintah Indonesia untuk mengurangi pajak eksport konsentrat langsung ke luar negeri,” jelasnya lagi.

Produksi konsentrat pada Newmont sudah sangat jauh berkurang semenjak berlakunya peraturan pembangunan smelter oleh pemerintah Indonesia.

“Kalau sekarang produksi gak banyak. Cuman ngabisin stockpile aja. Newmont masih slowdown. Karena masih akan terhambat masalah permitnya,” ujarnya.

Bangun Industri Semen

Padahal menurutnya kalau smelter dibangun oleh setiap perusahaan tambang emas yang tersebar di seluruh Indonesia maka akan terbangun industri semen diberbagai daerah.

“Salah satu limbah konsentrat adalah bahan pembuat semen dengan kualitas tinggi. Kalau smelter ada di Papua dan di NTB maka akan berdiri dua pabrik smeen raksasa yang akan melayani kebutuhan di Indonesia timur,” ujarnya

Tidak seperti sekarang, Indonesia timur menurutnya hanya bergantung pada pengiriman pabrik semen Bosowa  dan Gresik.

“Smelter di Papua dan NTB akan mendorong berdirinya industri semen dan mempercepat pembangunan di Indonesia Timur. Gak perlu nunggu ada tol laut seperti yang dijanjikan Presiden Jokowi,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah Indonesia harus tegas terhadap perusahaan-perusahaan tambang emas yang ada di Indonesia, agar keuntungan dapat dirasakan oleh pihak Indonesia.

“Bagaimana mau ada pembangunan kalau pemerintah tidak tegas pada perusahaan-perusahaan Amerika itu. Jangan ngakalin negara sendiri untuk kepentingan sendiri. Pikirin tuh rakyat di Indonesia Timur yang terbelakang karena dieksploitasi perusahaan-perusahaan Amerika,” tegasnya. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru