Jumat, 28 Maret 2025

TUNGGU AJA NIH..! Putin Janji Serangan Balasan Atas Serangan Drone Ukraina Usai Pemilu Rusia

MOSKOW — Diserang Ukraina di tengah Pemilu, Presiden Putin menjanjikan serangan balalsan seusai Pemilu. Rusia mengatakan Ukraina meluncurkan 35 drone ke berbagai daerah di Rusia yang memicu kebakaran di kilang minyak, di arahkan ke Moskow dan mengganggu jaringan listrik di banyak wilayah. Serangan ini digelar di hari terakhir pemungutan suara pemilihan presiden Rusia.

Moskow menuduh Kiev menyabotase pemilihan dengan serangan-serangan ke infrastruktur Rusia beberapa hari terakhir. Salah satu operasi serangan udara terbesar sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus ke Ukraina dua tahun yang lalu.

Putin yang diperkirakan akan memenangkan pemilihan berjanji akan membalas serangan-serangan tersebut. Dalam pidato malamnya, Sabtu (16/3/2024) Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterimakasih pada pasukan militer dan intelijen untuk “kapabilitas jarak-jauh” baru.

Ia tidak menyinggung serangan-serangan yang dilakukan angkatan bersenjata Ukraina. Laporan dari kedua belah pihak belum dapat diverifikasi secara independen.

Pada Ahad (17/3/2024) di aplikasi kirim-pesan Telegram, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 17 drone dihancurkan di Wilayah Krasnodar, empat di wilayah Moskow dan sisanya di enam wilayah lainnya.

“Drone-drone dinetralkan, tapi kebakaran terjadi akibat jatuhnya salah satu drone tersebut,” kata kantor pusat operasi wilayah Krasnodar di Telegram.

Pemerintah mengatakan kebakaran di kilang Slavyansk di Krasnodar sudah dipadamkan dan tidak menimbulkan korban jiwa. Walaupun informasi awal mengindikasi satu orang tewas akibat serangan jantung.

Kepala pemerintah distrik Slavyansk, Roman Siniagovskyi mengatakan, pegawai kilang dievakuasi dan kebakaran tidak mengancam warga sekitar. Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan tidak ada korban jiwa atau kerusakan akibat serangan drone di atas tiga distrik dekat Moskow.

Di Telegram, Gubernur Mikhail Yevrayev mengatakan empat drone dihancurkan di wilayah Yaroslavl, Moskow Utara, dan tidak ada laporan kerusakan atau korban luka. Gubernur Vyacheslav Gladkov mengatakan serangan empat drone yang diluncurkan Ukraina ke wilayah Belgorod merusak jaringan listrik dan gas di satu desa.

Putin Pasti Menang Lagi

Kepada Bergelora.com di Jakarta, hanya ada sedikit drama dalam pemilihan umum Rusia. di mana Vladimir Putin akan kembali menjabat enam tahun lagi. Apa yang ia lakukan setelah terpilih kembali yang akan menarik perhatian dan bagi banyak pengamat, menimbulkan kecemasan.

Pemilihan umum yang akan berakhir pada Ahad (17/3/2024) hampir dapat dipastikan Putin akan tetap berkuasa sampai tahun 2030. Artinya ia memimpin Rusia selama tiga dekade baik sebagai presiden maupun perdana menteri.

Masa jabatan yang panjang dan kontrol pada oposisi dalam negeri membuat kekuasaan Putin sangat kuat dan terkendali. Posisi ini didukung daya tahan ekonomi Rusia yang kuat, meski didera berbagai sanksi Barat setelah operasi militer khusus ke Ukraina.

Di medan perang, pasukan Rusia juga meraih sejumlah kemenangan dalam beberapa bulan terakhir. Disusul melemahnya bantuan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain ke Kiev dan meningkatnya skeptisisme di beberapa negara Barat terhadap sikap progresif yang sejalan dengan dorongan Putin terhadap “nilai-nilai tradisional.”

Singkatnya Putin akan menjalani masa jabatan yang lalu tanpa hambatan. Hal ini dapat mendorong tindakan baru yang besar.

“Pemilihan umum Rusia tidak begitu penting dibandingkan apa yang terjadi setelahnya. Putin kerap menentukan langkah-langkah populer sampai setelah pemilihan umum,” kata pakar politik pasca-Komunis dari Cornell University Bryn Rosenfeld, Kamis (14/3/2024).

Langkah populer yang mungkin akan diambil Putin setelah pemilihan umum adalah mobilisasi pasukan cadangan kedua ke Ukraina. Mobilisasi pasukan cadangan pertama pada September 2022 mendorong dukungan luas dari masyarakat Rusia.

Mobilisasi kedua ini juga dapat menenangkan kerabat tentara yang direkrut 18 bulan lalu. Beberapa orang di Rusia percaya hal itu bisa terjadi.

“Para pemimpin Rusia sekarang berbicara tentang ‘mengkonsolidasikan seluruh masyarakat Rusia di sekitar kebutuhan perlindungannya,'” kata penasihat senior di lembaga pemikir RAND Corporation Brian Michael Jenkins.

“Arti sebenarnya dari frasa ini tidak sepenuhnya jelas, tetapi ini menunjukkan pemimpin Rusia memahami perang yang dijelaskan Putin akan berlangsung lama, dan karena itu sumber daya harus dikerahkan,” tambahnya.

“Dengan kata lain, masyarakat Rusia harus diorganisir untuk menghadapi perang yang berkelanjutan.” Peneliti senior Carnegie Russia Eurasia Center Tatiana Stanovaya mengatakan, Putin tidak memerlukan pasukan mobilisasi karena banyak warga Rusia dari daerah miskin yang mendaftar untuk meningkatkan demi pendapatan karena terbatasnya peluang di daerah asal mereka.

Selain itu, katanya, Putin yakin Rusia unggul dalam perangnya di Ukraina. Sehingga ia akan terus menyetujui satu-satunya cara mengakhiri konflik karena Ukraina duduk di meja negosiasi. “Yang mana arti sebenarnya adalah menyerah,” kata Stanovaya.

Meski bantuannya ke Kiev masih tertinggal dibandingkan Washington namun Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Polandia Radek Sikorsi mengangkat hipotesis pengiriman pasukan ke Ukraina. Pernyataan ini mungkin memotivasi Putin menguji tekad Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Direktur eksekutif Davis Center for Russian and Eurasian Studies di Harvard University, Alexandra Vacroux berpendapat dalam beberapa tahun Rusia dapat menguji komitmen NATO pada Pasal 5 yang menjamin serangan ke satu negara anggota merupakan serangan ke semua negara anggota NATO.

“Saya pikir Putin tidak akan berpikir ia harus lebih kuat secara fisik, militer dibandingkan semua anggota negara. Ia hanya membutuhkan mereka lebih lemah dan terpecah belah. Dan jadi pertanyaannya, dibandingkan terlalu khawatir untuk membuat diri sendiri lebih kuat, bagaimana membuat semua orang menjadi lebih lemah,” kata Vacroux.

“Jadi untuk mencapai itu, anda harus menemukan solusi di mana anda dapat menguji Pasal 5 dan bila responnya lemah atau tidak jelas maka tunjukkan itu, NATO hanyalah harimau kertas, “kata Vacroux.

Ia mengatakan, Rusia dapat melakukan tes tersebut tanpa tindakan militer yang terang-terangan. “Anda bisa membayangkan, salah satu pertanyaan besarnya adalah serangan siber seperti apa yang merupakan ancaman serangan?” kata Vacroux.

Meski bukan anggota NATO tapi Maldova semakin khawatir menjadi target Rusia. Sejak operasi militer khusus Moskow ke Ukraina, negara itu menghadapi krisis yang menimbulkan ketakutan di Chisinau, negara tersebut juga berada dalam sasaran Kremlin.

Kongres di wilayah separatis Transnistria, Moldova, di mana Rusia menempatkan sekitar 1.500 tentara sebagai penjaga perdamaian nominal, meminta “perlindungan” diplomatik dari Moskow karena dugaan meningkatnya tekanan dari Moldova.

Profesor hubungan internasional Moldova di Oakland University Cristain Cantir mengatakan permintaan itu berpotensi menyisakan “banyak ruang untuk eskalasi.”

“Saya pikir akan berguna untuk melihat kongres dan resolusi tersebut sebagai peringatan bagi Moldova bahwa Rusia mungkin akan terlibat lebih jauh di Transnistria jika Chisinau tidak memberikan konsesi,” katanya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru