JAKARTA- Sebentar lagi rakyat Indonesia akan memiliki presiden dan wakil baru Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ketua Front Pelopor, Rachmawati Soekarnoputri mengingatkan, agar rakyat nantinya tidak lupa terhadap semua janji pasangan presiden dan wakil presiden itu terhadap rakyat Indonesia dalam pemilihan presiden yang penuh dengan manipulasi.
“Itulah tingkat kesadaran rakyat kita dari elit politik sampai rakyat jelata sangat mudah dimanipulasi oleh kepentingan Amerika untuk memilih bonekanya menjadi rezim baru di republik ini,” ujarnya kepada Bergelora.com Selasa (7/10).
Putri Bung Karno ini meminta rakyat dan elit politik untuk tetap kritis terhadap pemerintahan Jokowi – JK yang menurutnya pasti akan sarat dengan kepentingan ekonomi-politik neoliberalisme dan menyakiti hati rakyat yang telah memilihnya.
“Jokowi adalah boneka nekolim (neo kolonialisme-imperialisme-red). Berbagai kebijakannya pasti untuk kepentingan asing. Karena untuk itulah dia didukung menjadi presiden,” ujarnya.
Dilindungi KPK
Oleh karena itu menurut Rachmawati, sangat wajar semua persoalan-persoalan hukum yang melilit Jokowi sudah pasti diamankan oleh pihak Amerika. Sehingga tidak ada satupun kasus-kasus yang melibatkan dirinya dan dilaporkan oleh masyarakat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Kejaksaan Agung akan ditindak lanjuti.
“Indonesia sudah menjadi negara terkorupsi nomor lima di Dunia. Apalagi setelah dilantik jadi presiden, KPK dan Kejaksaan Agung tidak akan berani sentuh kasus-kasus yang diduga melibatkan Jokowi. Kasus-kasus yang melibatkan Megawati saja sampai saat ini tidak berani mereka sentuh,” tegas Rachmawati menyesali tebang yang dilakukan KPK dan Kejaksaan Agung.
Menurutnya, sistim hukum dan bernegara serta perangkat hukum seperti KPK dan MK (Mahkamah Konstitusi) memang dibuat untuk melindungi kepentingan ekonomi dan politik neoliberalisme.
“Agar rezim-rezim boneka model baru produk demokrasi liberal dapat diterima secara legitim maka dibentuklah MK dan KPK. Masak kita lupa asal usul kedua lembaga hukum tersebut dari Letter of Intent yang dipaksakan oleh IMF dan World Bank menjelang kejatuhan Soeharto. Semua sudah mereka siapkan,” jelasnya.
Rachmawati menilai rezim Jokowi-JK akan membawa Indonesia kembali ke masa penjajahan kolonial sebelum proklamasi kemerdekaan.
“Ada negara tapi tanpa kedaulatan. Ada wilayah tapi bukan milik kita. Ada rakyat tapi tanpa kekuatan menentukan dikampung halamannya sendiri. Yang kaya makin kaya menindas yang miskin agar semakin miskin, kalau bisa dimatiin,” ujarnya. (Web Warouw)