Jumat, 4 Oktober 2024

RASA MINYAK TANAH…! Singapura Tarik Produk Es Krim Haagen-Dazs Karena Mengandung Pestisida

JAKARTA – Haagen-Dazs telah menarik satu batch produk es krim vanilanya yang diimpor ke Singapura. Langkah itu dilakukan karena ditemukan jejak pestisida dalam produk makanan tersebut.

Kelompok es krim yang berasal dari Prancis tersebut juga diimpor ke Taiwan dan Hong Kong. Badan Pangan Singapura (SFA) mencatat bahwa Pusat Keamanan Pangan Hong Kong telah mengeluarkan pemberitahuan penarikan produk beku karena adanya etilen oksida, jenis pestisida yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam makanan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyebut jika paparan etilen oksida dapat menyebabkan sejumlah gejala yang tidak nyaman. Tak hanya berupa sakit kepala dan mual serta diare, namun juga bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kantuk, kelemahan, kelelahan, mata dan kulit terbakar, radang dingin, dan efek reproduksi.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, produk yang dimaksud adalah bak 9,46L es krim vanila Häagen-Dazs yang memiliki tanggal kedaluwarsa 26 Oktober 2022. SFA sejak itu mengarahkan importir, Frosts Food & Beverage Pte Ltd, untuk menarik produk dari pelanggan komersial mereka.

Dua batch produk beku ditarik kembali di Taiwan pada 20 Juni ketika ditemukan juga tercemar etilen oksida. Batch yang terdampak adalah produk berukuran 473ml pint dengan tanggal kedaluwarsa 13 April 2023, dan bak berukuran 9,46L massal untuk tujuan komersial dengan tanggal kedaluwarsa 26 Oktober 2022.

Semua produk es krim vanilla dari dua batch tersebut ditarik dari rak-rak toko sebagai tindakan pencegahan. Sedangkan untuk produk yang diuji di perbatasan akan tetap disegel di gudang. Pusat Keamanan Pangan Hong Kong juga telah memerintahkan tindakan serupa untuk diambil setelah melihat laporan media tentang batch yang terkontaminasi di Taiwan.

“Setelah melihat laporan media baru-baru ini bahwa dua jenis es krim ditemukan di Taiwan dengan pestisida, etilen oksida, CFS segera menghubungi importir dan pengecer lokal untuk ditindaklanjuti,” kata Pusat Keamanan Pangan (CFS) lewat pernyataan mereka. “Penyelidikan awal menemukan bahwa importir yang disebutkan di atas telah mengimpor ke Hong Kong batch produk yang bersangkutan.” (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru