Minggu, 27 April 2025

RONTOKNYA KAKI TANGAN PROPAGANDA BARAT..! Efisiensi Anggaran, Trump Setop Pendanaan Media AS

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (15/3/2025) menangguhkan jurnalis dan staf di berbagai media yang didanai oleh pemerintah AS, termasuk Voice of America (VOA), Radio Free Asia (RFA), dan Radio Free Europe (RFE). 

Ratusan reporter dan staf menerima email di akhir pekan yang memberi tahu bahwa mereka dilarang memasuki kantor, serta harus mengembalikan kartu pers, ponsel dinas, dan peralatan kerja lainnya. 

Langkah ini menimbulkan kecaman luas, terutama dari kalangan yang melihat media-media tersebut sebagai alat penting dalam menyebarkan informasi independen di negara-negara dengan kebebasan pers yang terbatas.  

Dilansir dari kantor berita AFP pada Minggu (16/3/2025), keputusan tersebut dilaksanakan mengikuti perintah eksekutif Trump, yang menganggap US Agency for Global Media (USAGM) tidak lagi diperlukan.  

Kari Lake, mantan pembawa berita yang menjadi pendukung setia Trump dan kini menjabat sebagai kepala USAGM, menyatakan dalam emailnya bahwa pendanaan federal untuk lembaga-lembaga ini tidak lagi mencerminkan prioritas pemerintah. 

Sementara itu, pejabat pers Gedung Putih, Harrison Fields, memberikan respons sinis di platform X, dengan menulis kata “selamat tinggal” dalam 20 bahasa, yang diduga merupakan sindiran terhadap layanan multibahasa VOA.  

Kritik tajam juga datang dari Stephen Capus, presiden Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL), yang menyebut penghentian pendanaan ini sebagai hadiah besar bagi musuh AS.  

“Para pemimpin otoriter di Iran, China, Rusia, dan Belarus pasti merayakan keputusan ini,” ujarnya. 

“Membiarkan media seperti RFE/RL lenyap hanya akan memperkuat mereka dan melemahkan posisi AS,” imbuhnya.  

Diketahui, media-media ini menjamin kebebasan dalam memberitakan berbagai isu, meskipun didanai oleh pemerintah AS. 

Namun, hal itu memicu ketidakpuasan di kalangan pendukung Trump, yang berpendapat bahwa media yang didanai negara seharusnya mempromosikan kebijakan pemerintah, bukan bertindak sebagai media independen.  

Kepada Bergelora.com.di Jakarta dilaporkan, selama masa jabatan pertamanya, Trump juga pernah mengusulkan agar media seperti VOA dan RFA lebih aktif mendukung kebijakan luar negeri AS. 

Kini, dengan langkah terbaru, pengaruh media-media tersebut dalam melawan propaganda global tampaknya akan berakhir. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru