Senin, 2 Oktober 2023

SAATNYA GO NUKLIR BU…! Perbanyak Infrastruktur Energi RI, Sri Mulyani Fokus Pensiunkan Pembangkit Batu Bara

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap rencana pemerintah membentuk country platform energy transition mechanism yang akan menyusun kerangka pendanaan dan pembiayaan untuk melakukan transisi energi.

“Platform kontrol mekanisme transisi energi atau ETM ini adalah rencana ambisius yang memungkinkan peningkatan infrastruktur energi Indonesia dan mempercepat transisi energi bersih menuju emisi nol bersih,” ujar Sri Mulyani saat membuka salah satu rangkaian G20 yaitu Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable di Nusa Dua, Bali hari ini, Selasa (14/7/2022).

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Sri Mulyani mengatakan, roundtable ini akan menggali lebih dalam soal isu dan peluang untuk keuangan berkelanjutan atau sustainable finance terkait dengan transisi iklim. Nantinya, platform ini akan menyusun perencanaan menonaktifkan pembangkit listrik batu bara yang menjadi fokus utama dalam transisi energi .

“Ini menjadi salah satu tindakan paling kritis untuk transisi ke ekonomi rendah karbon dan bahwa ETM dapat membantu dalam proses ini,” ungkap Sri Mulyani.

Platform dan transaksi terkait, sambung Sri Mulyani, akan diturunkan dari kerangka kebijakan yang lebih luas mengenai transisi energi yang adil untuk mencapai target yang telah ditentukan. Ke depannya, platform ini akan menyediakan pembiayaan yang diperlukan untuk mempercepat transisi energi nasional dengan memobilisasi sumber pendanaan komersial maupun non komersial secara berkelanjutan.

“Ini benar-benar tantangan teknis yang sangat menantang, tetapi juga tantangan finansial bagi kita semua,” tambah Sri Mulyani.

Karena tantangannya besar, Mantan Direktur Bank Dunia itu mengatakan, bahwa pemerintah mengharapkan keterlibatan para investor, lembaga keuangan internasional untuk berkontribusi dalam proyek transisi energi. Semisal Bank Dunia, ADB, Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA), Aliansi Keuangan Swasta Global, Aliansi Keuangan Glasgow, termasuk sektor swasta, filantropi dan bank pembangunan multilateral.

“Inilah yang kami sebut sebagai keuangan, determinasi, dan komitmen yang terbaur untuk dapat menghasilkan platform fun level yang dapat membiayai transisi secara berkelanjutan dengan cara yang terjangkau,” tandas Sri Mulyani.

Saatnya Go Nuklir

Pakar energi, Dr. Kurtubi berkali-kali menekankan saatnya Indonesia beralih ke PLTN yang listriknya bersih bebas emisi karbon dan non-intermitten bisa nyala non stop 24 jam.

Ia menjelaskan saat ini dibutuhkan oleh dunia untuk mengganti peran Energi fosil yang banyak menghasilkan emisi karbon/gas rumah kaca.

Kedua Negara, Rusia dan AS sudah mendukung agar Indonesia bisa memanfaatkan energi nuklir untuk mensejahterakan masyarakat. Bukan untuk tujuan membangun persenjataan berbasis nuklir. Kedua negara yang sedang berkonflik di Ukraina sebaiknya diundang dan disambut datang dan berinvestasi dalam bidan Energi Nuklir di Indonesia.

“Kita ketahui bahwa Rusia sudah berhasil mengembangkan dan membangun kapal laut sipil bertenaga nuklir pemecah es di Siberia,” jelasnya kepada Bergelora.com beberapa waktu lalu.

BUMN Nuklir Rusia, ROSATOM sudah datang dan mengapproach Pemerintah/Kementerian ESDM terkait investasi Energi Nuklir.

Selain mendukung dan mempermudah kehadiran Investor PLTN dari Amerika yang berinvestasi hendak membangun PLTN Berbasis Thorium Generasi ke 4 yang saat ini sudah hadir membuka cabang di Indonesia.

Secara spesifik, sebaiknya Indonesia memanfaatkan teknologi Rusia dibidang angkutan laut sipil bertenaga nuklir untuk bekerjasama membangun kapal laut sipil bertenaga nuklir di Indonesia.

“Guna mendukung sistem Angkutan Laut kedepan yang lebih cepat dan lebih effisien. Sekali isi bahan bakar nuklir bisa untuk pelayaran selama 30 tahun !” Ujarnya.

Energi nuklir menurutnya akan menghubungkan seluruh pulau di Indonesia, menggantikan peran kapal laut sipil niaga berbasis energi fossil/ BBM yang ada selama ini.

“Adalah tepat sekali bila Presiden Jokowi mendeklarasikan KEBIJAKAN “GO NUCLEAR” untuk seluruh dunia, khususnya untuk Indonesia sebagai salah satu keputusan dalam pertemuan G20 yang akan diadakan di Bali nanti,” tegasnya. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,551PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru