Minggu, 20 April 2025

Satu Kasus MERS CoV Menulari 15 orang

JAKARTA-  Lembaga kesehatan dunia, WHO (World Health Organization) melaporkan bahwa MERS CoV sudah masuk ke Korea Selatan. Perlu diketahui adalah dari 1 kasus warga Korea Selalatan yang datang dari Timur Tengah menderita sakit MERS CoV, ternyata lalu menulari 14 orang lainnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (3/6).

 

“Ada tiga hal penting yang perlu kita waspadai  yaitu  pihak yang ditulari, jumlah orang yang tertular dan cara penularan,” jelas anggota WHO Emergency Committe on MERS CoV ini.

Kasus MERS CoV di Korea Selatan ini menurutnya telah menulari empat pihak yaitu keluarga pasien, petugas kesehatan yang merawatnya  juga bahkan orang lain yang kebetulan bersama-sama dirawat di satu bangsal dengan pasien pertama itu di rumah sakit. Orang yang tidak bertemu pasien penular, tapi tertular karena kebetulan saja datang ke rumah sakit dimana ada pasien MERS CoV dirawat.

“Memang sejauh ini selalu MERS CoV dikatakan belum menular secara meluas, tetapi kejadian penularan dari satu orang ke sampai beberapa belas orang bisa menjadi semacam “alarm” untuk kita waspada,” jelasnya.

Menurutnya, penularan  MERS CoV sudah hampir menyerupai SARS yang pernah dalam satu kasus SARS menulari puluhan orang dan disebut “super spreader”. Harus diingat bahwa SARS dan MERS CoV sama-sama disebabkan oleh kelompok virus korona, hanya jenisnya yang berbeda.

“Mengingat Korea Selatan cukup dekat dengan Indonesia, dan mengingat peningkatan jemaag umroh di bulan Ramadhan, dan mengingat luasnya penularan kasus di Korea Selatan ini, maka tentu kita meningkatkan kewaspadaan dan juga terus mengamati perkembangan MERS CoV dari masa ke masa,” ujarnya.

Penularan Di Korea

Tjandra Yoga Aditama menyampaikan masuknya kasus MERS CoV di Korea Selatan adalah berawal dari seorang laki-laki 68 tahun dengan riwayat perjalanan 18-29 April ke Bahrain, 29-30 April ke Uni Emirat Arab, 30 April – 1 Mei ke Bahrain, 1-2 Mei ke Arab Saudi, 2 Mei ke Bahrain, dan 2-3 Mei ke Qatar.

Kasus tiba di bandara Internasional Incheon via Qatar pada tanggal 4 Mei, tanpa keluhan. Baru Timbul gejala awalnya demam dan batuk pada tanggal 11 Mei, 7 hari setelah kedatangannya di Republik Korea, kasus berobat ke beberapa klinik dan hasil laboratorium baru positif MERS CoV pada tanggal 20 Mei. Lalu pasien dipindahkan ke rumah sakit rujukan yang terdapat ruang isolasi. Pasien dalam kondisi stabil. Kasus Indeks tidak memiliki riwayat paparan faktor risiko lain seperti kontak dengan unta atau kontak dengan pasien Mers-CoV dalam 14 hari sebelum timbul gejala.

Kasus kedua adalah perempuan 64 tahun, istri dari kasus pertama. Dia merawat suaminya selama sakit.

Kasus ketiga adalah laki-laki 76 tahun yang kebetulan dirawat inap di satu kamar dengan kasus pertama sebelum masuk ruang isolasi. Jadi, penularan terjadi di rumah sakit kepada sesama pasien yang tadinya dirawat dengan sakit lain.

Kasus keempat adalah perempuan 46 tahun yang merupakan putri dari kasus ketiga. Dia mengurus ayahnya (kasus ketiga) di rumah sakit. Kasus ke 4 ini bisa saja tertular langsung dari kasus pertama, atau yang “mengkawatirkan” adalah kalau dia tertular dari kasus ke 3 yang bisa diduga semacam penularan berkelanjutan.

Kasus kelima adalah seorang dokter laki-laki 50 tahun yang merawat kasus pertama, ini adalah bentuk penularan MERS CoV ke petugas kesehatan yang selama ini sudah beberapa kali ditemui.

Kasus keenam adalah laki-laki 71 tahun yang dirawat di bangsal yang sama dengan kasus pertama, jadi modusnya adalah penularan antar pasien di rumah sakit.

Kasus Ketujuh adalah penyedia layanan kesehatan 28 tahun yang terlibat dalam perawatan kasus pertama, jadi penularan pada petugas rumah sakit.

Kasus kedelapan adalah seorang perawat perempuan 46 tahun yang bekerja di klinik, kembali penularan pada petugas kesehatan.

Kasus kesembilan adalah pasien laki-laki 56 tahun yang dirawat di bangsal yang sama dengan kasus pertama saat ia berada di rumah sakit, jadi penularan ke sesama pasien.
Kasus kesepuluh adalah seorang pasien wanita 79 tahun yang dirawat di bangsal yang sama dengan kasus pertama, kembali penularan ke sesama pasien, seperti juga kasus ke 11 dibawah ini.

Kasus kesebelas adalah perempuan 49 tahun yang dirawat di rumah sakit dengan pneumonia (sakit paru) di bangsal yang sama dengan kasus indeks. Kasus ke 11 ini jaraknya cukup jauh dari kasus pertama, karena satu perempuan dan satu laki-laki. “Walaupun jauh tapi toh bisa tertular juga, sehingga dikawatirkan penularan melalui lingkungan rumah sakit atau bahkan tertular lewat petugas kesehatan,” ujarnya.

Kasus kedua belas adalah laki-laki 49 tahun, suami dari kasus 11. Ini kembali agak mengkawatirkan, apakah kasus ke 12 ini tertular dari kasus ke satu, atau tertular dari istrinya, kalau tertular dari istrinya maka artinya ada penularan berkelanjutan.

Menyebar Ke China

Kasus ketiga belas yang telah dikonfirmasi laboratorium di Cina pada tanggal 29 Mei adalah laki-laki berusia 44 tahun dan anak dari kasus dikonfirmasi ketiga, adik dari kasus konfirmasi ke 4. Dia tiba di hong Kong Cina, pada 26 Mei, dan kemudian melakukan perjalanan ke Huizhou melalui pintu masuk di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong. Mei.

“Ini kembali agak mengkawatirkan, apakah kasus ke 13 ini tertular dari kasus ke satu, atau tertular dari kasus ke 3 atau 4, yang menunjukkan adanya penularan berkelanjutan. Kasus ini juga mengkhawatirkan karena bepergian dari Korea Selatan ke China dan kemudian mungkin saja menulari orang lain di sana,” ujarnya.

Kasus ke empat belas pada seorang pria 35 tahun yang dirawat di bangsal yang sama dengan kasus pertama. Kasus ke limabelas pada seorang pria 35 tahun yang ibunya dirawat di bangsal yang sama dengan kasus pertama di rumah sakit. Kasus ini akibat mengunjungi ibunya setiap hari ketika ia berada di rumah sakit.

“Jadi, sambil merawat ibunya yang bukan sakit MERS CoV maka nampaknya kasus ke 15 ini tertular gara2 datang ke RS yang ada kasus MERS CoV nya. Ini juga mengkhawatirkan, karena mungkin ada penularan di lingkungan,” ujarnya.

Jadi menurutnya ada 4 pola cara penularan MERS Co V yaitu, langsung tertular dari pasien MERS Co V yang merupakan indeks kasus (kasus pertama yang membawa MERS CoV ke Korea Selatan). Kedua adalah tertular dari pasien lain, bukan dari indeks kasus, dimana pasien lain itu tertukar dari indeks kasus pertama.

“Kemungkinan tertular dari petugas kesehatan dan kemungkinan tertular dari lingkungan rumah sakit. Kami terus mengamati perkembangan kasus di Korea Selatan yang kemudian menyebar China ini),” tegas Tjandra Yoga. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru