HONG KONG – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) Kao Kim Hourn pada Kamis (14/9) menyoroti pentingnya membangun komunitas yang lebih erat antara ASEAN dan China demi pertumbuhan ekonomi, perdamaian, dan stabilitas.
Kao mengatakan dalam pidatonya yang bertajuk “Masa Depan Bersama: Menuju Komunitas ASEAN-China yang Lebih Erat” (Shared Future: Toward a Closer ASEAN-China Community) di Universitas Hong Kong bahwa China terus menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 14 tahun berturut-turut, dan ke depannya, ASEAN dan China akan memiliki lebih banyak hal untuk dilakukan bersama.
Seraya menyebutkan bahwa kemitraan sangatlah penting, dia mengatakan bahwa ajang China-ASEAN Expo ke-20 mendatang, sebuah platform unik yang didirikan bersama oleh ASEAN dan China, dapat mendorong perdagangan, investasi, dan pariwisata antara ASEAN dan China.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan dari Hong Kong, Sekjen ASEAN tersebut juga memberikan penjelasan tentang perkembangan di ASEAN, hubungan dan kerja sama ASEAN-China, serta menyoroti potensi peran konstruktif Hong Kong dalam meningkatkan hubungan ASEAN-China.
Kerjasama Konkret
Sebelumnya Presiden Jokowi menegaskan perlunya
kerja sama konkret yang saling menguntungkan di antara negara-negara Asia Tenggara dapat terwujud bila ada kepercayaan satu sama lain. Kepercayaan tersebut harus dibangun dan dipelihara oleh semua pihak. Salah satu bentuk dari saling percaya itu adalah menghormati hukum internasional.
Demikian Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China ke-26 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Pada KTT yang turut dihadiri Perdana Menteri Li Qiang tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa China adalah mitra dialog ASEAN yang strategis. Pada 2023, hubungan negara-negara ASEAN dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memasuki usia ke-20 tahun dan telah dituangkan dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama.
“Kita harus menerjemahkan semua ini dengan kerja sama konkret yang saling menguntungkan. Hal tersebut hanya bisa dilakukan jika kita percaya satu sama lain yang tentu saja harus dibangun dan dipelihara oleh semua pihak,” kata Presiden Jokowi.
Lebih jauh Presiden Jokowi menekankan, rasa saling percaya akan menjadi kekuatan yang positif bagi ASEAN dan China dalam menjaga dan menciptakan stabilitas dan perdamaian regional.
Presiden Jokowi memimpin seluruh rangkaian pertemuan pada hari kedua rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC).
Presiden Jokowi memimpin KTT ke-26 ASEAN-China yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN bersama dengan Li Qiang. Kemudian Presiden Jokowi juga akan memimpin KTT ke-24 ASEAN-Republik Korea yang juga dihadiri oleh Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol dan KTT ke-26 ASEAN-Jepang bersama dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida. (Calvin G. Eben-Haezer)