JAKARTA – Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan, seluruh area publuk menggunakan alat pendeteksi Covid-19 GeNose.
Alat buatan anak bangsa tersebut akan dipasarkan senilai Rp 62 juta dan telah mendapatkan izin pemakaian darurat dari BPOM.
Luhut menuturkan, GeNose akan digunakan di bandara, pelabuhan laut, stasiun kereta api, di RT/RW, supermarket dan hotel-hotel.
“Nanti di airport kita pakai, pelabuhan laut, kereta api, di RT/RW, supermarket, hotel-hotel di mana kita kasih hanya Rp 62 juta,” ujar Luhut saat mengunjungi Stasiun Senen, Jakarta, Sabtu (23/1).
“Kita akan dorong semua publik area memakai alat ini. Karena ini sudah di-endorse oleh Kementerian Kesehatan. Alat ini yang pertama di dunia, sudah mendapat emergency use authorization (EUA). Jadi saya pikir kita harus bangga buatan Indonesia,” sambung dia.
Nantinya masyarakat yang akan melakukan perjalanan jarak jauh atau pun berada di tempat-tempat area publik, langsung dilakukan tes Covid-19 menggunakan alat GeNose.
Luhut memastikan tarif tes menggunakan alat tersebut hanya sebesar Rp 20 ribu.
Ia menjamin tingkat keakurasian hasil tes Covid-19 dari alat tersebut mencapai 90 persen.
Ditambah, banyaknya orang yang akan di tes melalui alat GeNose akan semakin akurat hasilnya.
“Sekali lagi, akurasinya ini di atas 90 persen dan makin akurat seiring makin banyaknya jumlah yang dites, mesinnya akan makin lebih pintar,” ujar Luhut
Luhut mengatakan alat tes itu tidak hanya digunakan untuk tes Covid-19 saja, tetapi bisa digunakan untuk tes TBC, kanker paru, dan dikembangkan pendeteksi penyakit lainnya.
Cara pemakaiannya dengan hanya duduk sebentar, meniup alat, kemudian akan keluar hasilnya.
“Pemakaiannya hanya duduk sebentar, tiup, itu sudah bisa (keluar hasilnya). Kalau enggak lulus, ya pulang kau, gitu saja,” jelasnya ketika telah diuji menggunakan alat GeNose.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebagai informasi, alat pendeteksi GeNose merupakan hasil inovasi dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Alat tersebut dapat mendeteksi virus corona dengan hembusan nafas sebanyak 12.000 orang per hari, dengan biaya tes yang relatif terjangkau.
Menristek Bambang Brodjonegoro menyebut, sebanyak 5.000 unit GeNose C19 telah siap didistribusikan pertengahan bulan Februari 2021 ke seluruh Indonesia. (Calvin G. Eben-Haezer)