Jumat, 25 April 2025

SEGERA TES DNA..! Prajurit TNI AL Diduga Perkosa Jurnalis Juwita Sebelum Bunuh Korban: Ditemukan Sperma Volume Besar

JAKARTA – Fakta-fakta baru kasus kematian jurnalis  Juwita yang tewas dibunuh oknum anggota TNI AL bernama Jumran terus bermunculan.

Terbaru, dugaan Jumran memerkosa Juwita sebelum membunuhnya diungkapkan kuasa hukum keluarga, Muhammad Pazri.

Pazri mengatakan, Juwita diduga diperkosa oleh Jumran sebanyak dua kali.

“Dugaan pemerkosaan itu terjadi dua kali. Yang pertama di sekitar bulan Desember 2024. Itu berdasarkan keterangan dari kakak ipar korban dan kakak kandungnya,” ujar Pazri saat dikonfirmasi, Kamis (3/4/2025).

Bukti-bukti dugaan pemerkosaan terhadap Juwita, kata Pazri, dikumpulkan berdasarkan rekaman percakapan antara Juwita dan pelaku Jumran. Mengetahui Juwita diperkosa, kakak ipar korban kala itu sempat meminta Jumran untuk datang ke rumah keluarga Juwita guna meminta pertanggungjawaban.

“Jadi waktu itu Jumran ditelfon oleh kakak ipar korban untuk dimintai pertanggungjawaban, Jumran kala itu datang ke rumah dan berkata jika dia siap bertanggung jawab,” ujar dia.

Setelah bertemu dengan keluarga Juwita, kedua belah pihak kemudian menyepakati acara pertunangan antara korban dan pelaku.

Namun, saat acara pertunangan itu berlangsung, Jumran justru tak hadir.

“Dia cuma diwakili kakak ipar dan ibunya,” ungkap Pazri.

Pazri melanjutkan, Juwita diperkosa oleh Jumran tak hanya sekali. Jumran diduga kembali memerkosa Juwita sebelum membunuhnya.

Pemerkosaan terhadap Juwita dibuktikan berdasarkan hasil otopsi oleh tim forensik yang menemukan bercak sperma di tubuh korban.

“Jadi, sebelum membunuh pun Juwita diduga diperkosa lagi,” beber Pazri.

Berdasarkan alat-alat bukti yang dikumpulkan tersebut, pihak keluarga dan kuasa hukum menyimpulkan bahwa Juwita terlebih dahulu diperkosa sebelum dihabisi Jumran.

Sperma di Jasad Jurnalis Juwita

Kepada Bergelora.com di Jakarta, keluarga Juwita meminta dilakukan tes DNA terhadap sperma yang ditemukan di tubuhnya. Hal ini dikarenakan temuan sperma tersebut menimbulkan dugaan bahwa Juwita telah menjadi korban tindakan kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum TNI Angkatan Laut (AL), Kelasi Satu Jumran.

Pazri mengatakan, “berdasarkan keterangan dari dokter forensik, sperma tersebut diketahui memiliki volume yang besar.”

Pernyataan ini memunculkan pertanyaan penting tentang asal-usul sperma tersebut.

Keluarga Juwita mengusulkan untuk melakukan tes DNA guna memastikan pemilik sperma itu.

“Tes DNA ini dianggap penting guna memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini,” tambahnya.

Namun, ia mencatat bahwa untuk melakukan tes DNA dibutuhkan fasilitas forensik yang lebih lengkap, yang saat ini tidak tersedia di Kalimantan Selatan.

“Oleh karena itu, kuasa hukum mengusulkan agar tes DNA tersebut dilakukan di luar daerah, seperti di Surabaya atau Jakarta, untuk memastikan hasil yang lebih akurat dan tuntas,” jelasnya.

Pazri berharap agar penyidik dapat melakukan penyidikan yang lebih komprehensif, dengan fokus pada beberapa petunjuk baru yang diberikan oleh keluarga korban.

“Saya berharap langkah-langkah penyelesaian kasus ini dapat membantu mempercepat proses penyidikan dan membawa kejelasan lebih lanjut dalam mengungkap fakta-fakta di balik kasus ini,” harapnya.

Dalam perkembangan terbaru, anggota TNI AL Kelasi Satu Jumran akhirnya mengakui telah membunuh calon istrinya, Juwita.

Menurut Pazri, terdapat dua bukti kuat yang membuat kasus pembunuhan ini semakin terang benderang.

“Dua bukti permulaan kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban sudah terpenuhi. Dan yang paling kuat adalah adanya pengakuan dari pelaku,” ujarnya.

Pazri juga mengungkapkan bahwa Kelasi Satu Jumran diduga kuat melakukan pembunuhan secara berencana.

“Yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” katanya.

Indikasi tersebut diketahui dari beberapa bukti, termasuk persiapan yang dilakukan pelaku seperti membeli tiket dengan nama orang lain dan menghancurkan KTP.

Selain itu, informasi menunjukkan bahwa Juwita diduga dieksekusi di dalam mobil yang digunakan oleh Kelasi Satu Jumran, yang diketahui merupakan mobil rental.

“Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” ungkapnya.

Sebelum meninggal, Juwita sempat curhat kepada rekannya, Devi Farah Diba, mengenai tabiat oknum TNI AL, Kelasi Satu Jumran. Devi menjelaskan bahwa Juwita jarang berbicara tentang hubungannya, tetapi di beberapa kesempatan, ia mengeluhkan sifat cemburuan dan temperamental dari sang kekasih.

“Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa,” tuturnya.

Devi juga menambahkan bahwa Juwita sempat memamerkan foto mereka berdua dan meminta doa serta nasihat jelang pernikahan.

“Pas kita nongkrong bareng, Ju sempat pamerin foto bareng Jumran dan Ju minta doa juga,” ungkapnya.

Kasus pembunuhan ini menyoroti sejumlah isu serius terkait kekerasan terhadap perempuan, serta perlunya peningkatan fasilitas forensik di daerah untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

Sebelumnya diberitakan, seorang wartawati salah satu media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita (23), ditemukan tergeletak tak bernyawa di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Sabtu (22/3/2025) sore.

Karena penyebab kematiannya dinilai janggal, organisasi pers dan rekan sesama jurnalis di Banjarbaru mendesak Polres Banjarbaru untuk melakukan penyelidikan.

Untuk mengungkap penyebab kematiannya, sejumlah saksi-saksi diperiksa petugas Polres Banjarbaru.

Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha Hermawan memberikan atensi terhadap kasus kematian Juwita. Lima hari setelah kematiannya, terduga pelaku pembunuhan Juwita mulai terungkap setelah Detasemen Polisi Militer Lanal Balikpapan menggelar konferensi pers. Juwita diduga kuat tewas dibunuh oleh oknum anggota TNI AL, yakni Jumran dengan pangkat Kelasi Satu yang merupakan kekasih korban.

Pihak keluarga Juwita kemudian menuntut keadilan dan berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

Dari keterangan Pazri selaku kuasa hukum keluarga korban, pelaku Jumran sudah ditetapkan sebagai tersangka. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru