Senin, 16 Juni 2025

SELAMATKAN RAKYATNYA..! Israel Evakuasi Paksa 300.000 Warga Gaza Setelah Ribuan Selebaran Minta Warga Mengungsi

YERUSALEM – Warga sipil yang mengungsi dari Kota Gaza mengatakan bahwa banyak orang ditembak mati saat evakuasi paksa. Ini tejadi setelah seluruh penduduk Kota Gaza yang berjumlah sekitar 300.000 orang, diperintahkan untuk meninggalkan kota itu oleh militer Israel. Sementara itu, jejak kehancuran jua ditinggalkan ketika pasukan Israel menarik diri sebagian dari distrik Shujayea di Kota Gaza setelah serangan berdarah selama dua minggu.

Mayat-mayat yang memenuhi jalan-jalan di target mereka berikutnya, yaitu lingkungan Tal al-Hawa, kata penduduk.

Di sisi lain, pembicaraan gencatan senjata terus berlanjut di Qatar karena upaya untuk mengakhiri perang sembilan bulan ini terhambat oleh serangan Israel yang semakin intensif.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, seperti diketahui, sedikitnya 38.345 orang telah terbunuh dan 88.295 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139 orang, dan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

Ribuan Selebaran Desak Warga Mengungsi

Sebelumnya kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, tentara Israel menyebar ribuan selebaran di Kota Gaza untuk mendesak warga mengungsi. Tujuannya agar warga terhindar dari serangan besar-besaran Israel.

Dari selebaran itu, Israel sudah menetapkan rute atau jalur pelariannya. Menurut badan kemanusiaan PBB OCHA, kota tersebut dihuni oleh 350.000 orang. Peringatan itu muncul ketika pasukan Israel, yang didukung oleh tank dan pesawat, berperang melawan Hamas dan Jihad Islam dalam pertempuran terberat Israel.

PBB mengatakan evakuasi terbaru hanya akan menambah penderitaan massal bagi keluarga Palestina yang banyak di antaranya telah mengungsi berkali-kali.

“Warga sipil harus dilindungi,” kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, dikutip dari AFP pada Kamis (11/7/2024).

Seorang juru bicara pemerintah Israel mengatakan tujuannya adalah untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya ketika pasukan Israel memerangi Hamas di mana pun mereka berada.

Seorang wanita yang membawa barang-barangnya yang sedikit melewati reruntuhan, Umm Nimr al-Jamal, mengatakan kepada AFP pada Selasa bahwa ini adalah yang ke-12 kalinya, keluarganya harus melarikan diri.

“Berapa kali kita bisa menanggung ini? Seribu kali? Di mana kita akan berakhir?” tanya dia. Meningkatnya pertempuran, pemboman dan pengungsian terjadi ketika perundingan dilanjutkan di Qatar menuju kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera dalam perang yang kini memasuki bulan ke-10.

Pejabat Hamas Hossam Badran, ketika ditanya tentang peningkatan operasi militer, mengatakan bahwa Israel berharap perlawanan akan melepaskan tuntutan sahnya dalam perundingan gencatan senjata.

“Namun pembantaian yang terus berlanjut memaksa kami untuk mematuhi tuntutan kami,” katanya.

Pertempuran sengit juga terjadi di Rafah, bagian selatan Gaza, di mana para saksi mengatakan kepada AFP bahwa tank-tank Israel bergemuruh di pusat kota dan melepaskan tembakan hebat ke bangunan-bangunan. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru