JAKARTA- Pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Barack Obama di Beijing awal bulan November 2014 ini menghasilkan serangkaian kesepakatan penting, termasuk tentang perubahan iklim. Dibawah ini kutipan dialog antara Henry Kissinger dan Fu Ying, selama kunjungannya di Amerika yang dimuat dalam The WorldPost oleh Nathan Gardels, Editor-in-chief, The WorldPost, Jumat (21/11) dan dimuat oleh Bergelora.com Senin (24/11).
Fu Ying, adalah mantan Duta Besar China di Inggris dijuluki ‘wanita besi’, kini menjabat sebagai Ketua yang berkuasa penuh dari Komite Luar Negeri pada Kongres Rakyat Nasional China. Henry Kissinger adalah salah satu ahli strategi terkemuka Amerika dan mantan menteri luar negeri AS .
Henry Kissinger : Bagaimana kesan anda selama di Amerika?
Fu Ying : Saya lihat, abad 21 sangat berbeda dari abad 20 bagi Amerika. Meskipun Amerika masih yang paling kuat, namun Amerika tidak bisa lagi menjaga segala sesuatu di bawah ibu jari-nya. Saya melihat Amerika mengalami kecemasan. Amerika mengalami begitu banyak masalah sendiri ketika berusaha keras untuk menangani banyak urusan dunia dengan cara lama. Hal ini tidak akan berjalan. Amerika perlu belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan dunia baru di mana tanah telah bergeser. Dalam dunia yang berubah ini, negara-negara harus bekerja sama, yang berarti menampung dan bahkan membuat kompromi bila diperlukan. Amerika mungkin perlu mengubah pandangan dalam memahani isu-isu internasinal.
Henry Kissinger : Memang dunia telah berubah. Amerika Serikat berada dalam situasi yang sangat tidak biasa. Untuk jangka waktu yang panjang dalam sejarah, Amerika telah menikmati keunggulan mutlak dan kebijakan luar negerinya didasarkan pada premis tersebut. Memang benar bahwa kita berada dalam abad baru yang menantang. Tidak hanya bagi Amerika, tapi China juga tertantang bukan?
Fu Ying : Ya, tapi tantangan yang sangat berbeda. Amerika perlu belajar untuk bekerja sama secara setara, Equal. Dari pengamatan saya, dalam dunia yang lama Amerika memiliki sekutu yang mengikutinya dan tergantung pada dukungan mereka. Amerika juga memilik musuh yang harus diperangi dan dihancurkan . Tidak ada mitra sejajar seperti saudara. Apakah Amerika Serikat pernah punya saudara ?
Henry Kissinger : ( tertawa ) Tidak, saya tidak berpikir seperti itu. Anda harus menulis tentang hal ini agar lebih banyak orang membaca dan memikirkannya.
Fu Ying : Baiklah terima kasih. Tapi apakah saya juga berhak untuk mengatakan bahwa dalam budaya politik Amerika Serikat, tidak ada konsep kerjasama yang setara secara nyata? Karena, itulah salah satu sebab mengapa Amerika selalu cemas dan tidak nyaman kalau berurusan dengan negara seperti China yang bukan sekutu ataupun musuh. China ingin diperlakukan sebagai mitra yang setara seperti sebagai saudara. Ini bukan berarti China ingin dianggap kuat seperti Amerika. Dalam pandangan China, negara, besar atau kecil, semua harus hidup setara seperti saudara.
Bagi China, tantangan sangat besar juga. Untuk tiba-tiba, didorong ke tahap menjadi pusat dunia yang tinggi dan diberikan begitu banyak harapan, Cina tidak bisa tidak merasa bingung dan belum tumbuh untuk berperan seperti itu. Hal ini seperti seorang aktor baru yang sering membelakangi penonton ketika muncul di panggung. Sebagai negara yang luas dan penduduknya banyak China membutuhkan waktu untuk belajar menjadi pemain dunia dan memainkan peran yang lebih besar. Sebagian besar di dunia tidak melihat itu dan cenderung untuk mengamati China seperti melihat kekuatan lama sehingga salah membaca kata-kata dan perbuatan China. Karenanya China didesak untuk belajar lebih giat dan cepat lagi.
Sebenarnya , China baru saja keluar dari kemiskinan dan baru meraih kebutuhan-kebutuhan yang sangat mendasar. Anda tidak dapat membayangkan bagaimana nasib kami pada 20 tahun yang lalu.
Saya ingat waktu itu betapa sulitnya untuk keluarga saya untuk menutupi biaya, terutama dalam beberapa hari terakhir sebelum menerima gaji bulanan. Sekarang anak muda di China melakukan jauh lebih baik , tapi banyak dari mereka masih merasa sulit, terutama pada tahun-tahun awal mereka, untuk mencapai kehidupan yang layak.
Henry Kissinger : Orang Amerika secara umum tidak tahu bagaimana kehidupan masyarakat di China. Mereka tidak tahu apa yang orang Cina berpikir dan apa jenis kehidupan yang mereka hadapi. Mereka melihat orang Cina menjadi lebih dan lebih kaya. Negara Cina telah menjadi lebih kaya dan berkuasa. Jadi akan melebihi Amerika. Generasi muda di China bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan, mereka memiliki harapan dan pemerintah China memberikan semua yang diharapkan. Banyak orang di Amerika merasa kuatir melihat memanasnya hubungan China – Jepang atas pulau sengketa dan perselisihan China di Laut China Selatan. Mereka pikir itu karena China ingin lebih.
Secara pribadi, saya berpikir apa yang China inginkan bukanlah mengalahkan Amerika Serikat, tapi China ingin dihormati. Tapi saat China semakin makmur dan kuat, apakah keinginan dihormati tidak menjadi lebih kuat?
China dan Amerika Serikat adalah unik. Amerika melihat dirinya sebagai yang luar biasa, di atas orang lain dan dapat melakukan hal-hal yang diinginkan. China juga percaya superioritas budayanya. Dari sudut pandang sejarah, China untuk jangka waktu yang panjang percaya itu adalah pusat dunia dan memiliki budaya unggul atas orang lain. Bukankah dalam sejarah, hubungan saling menghormati dengan negara tetangga dibentuk dalam superioritas budaya China? Jadi, bagi banyak orang, apa yang akan menjadi masa depan China masih merupakan pertanyaan terbuka.
Fu Ying : China menganggap dirinya sebagai ‘pusat di bawah langit’ itu pada saat sebelum pengetahuan geografi tumbuh. Itu juga tidak didasarkan pada keinginan mengejar kekuasaan di dunia.
Memang benar bahwa di Cina ada banyak kebanggaan dalam kekayaan budaya dan pengaruh yang melampaui batas nya . Tetapi tidak ada ambisi dalam budaya Cina untuk menguasai dunia per se. Sebenarnya waktu itu, orang Cina tahu sedikit tentang dunia luar dan tidak punya kepentingan.
Ekspansionisme tidak menemukan tempat dalam pemikiran budaya Cina. Pintu China dipaksa terbuka oleh kaum imperialis selama zaman modern. Sekarang China telah tumbuh cepat dan telah meningkat di atas tingkata subsisten, tetapi masih jauh dari capaian taraf hidup orang Amerika. China menghadapi banyak tantangan sulit di dalam rumah.
Gaya hidup Amerika cukup boros dan tidak semua penduduk dunia bisa hidup mewah seperti itu. Karena bumi juga akan merasa sulit untuk mendukung. Para pemimpin China memiliki pengalaman yang baik dalam bekerja di tingkat akar rumput. Mereka sepenuhnya menyadari bagaimana negara berkembang dan apa yang diinginkan rakyat. Dibandingkan dengan isu-isu internasional, persoalan dalam negeri sudah memerlukan kerja keras untuk diatasi. Tantangan di tingkat dunia yang sangat baru tidak hanya bagi para pemimpin China, tetapi juga bagi masyarakat umum di China yang belum berpengalaman.
Tapi kita semua harus menghadapi pilihan yang sangat penting ini. Apakah kita akan membawa abad 21 untuk perdamaian atau untuk berkonflik ? Apakah kita mampu menjaga perdamaian? Bukankah, sejarah hubungan internasional belum pernah melihat abad tanpa perang?
Henry Kissinger : Ada suatu periode antara 1815 dan 1915, selama 100 tahun , tidak ada perang besar. Itu setelah Revolusi Perancis ketika para pemimpin dari semua negara besar menginginkan perdamaian. Dengan bertemu secara teratur dan dengan menjaga cara negosiasi dalam menangani masalah, mereka berhasil mengatasi risiko perang dan berhasil memiliki perdamaian. Apakah Anda pikir Amerika dan China akan berperang?
Fu Ying : Itu pertanyaan yang sangat serius dan penting. Secara teori, saya pikir kecil kemungkinan ada perang skala dunia karena negara-negara secara ekonomi sangat saling tergantung. Terlalu banyak yang dipertaruhkan. Lebih penting lagi, dalam globalisasi, setiap negara dapat mencapai sumber daya, pasar, modal dan teknologi tanpa menggunakan alat perang. Tidak ada lagi keinginan perang untuk keuntungan ekonomi. Selain itu, bentuk perang tidak lagi sama seperti yang pernah di alami dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah sangat maju sehingga, kalau terjadi perang baru maka akan dapat dengan mudah lepas kendali. Hanya melalui internet sebuah negara, atau bahkan dunia dapat beresiko kelumpuhan. Bahayanya sekarang, saya pikir, adalah bahwa masih ada orang yang berpikir perang bisa menjadi pilihan untuk memecahkan perbedaan di antara negara-negara besar.
Henry Kissinger : Tidak semua perang dalam sejarah memiliki alasan ekonomi. Sekarang, meskipun tidak mungkin negara-negara besar akan saling bertarung, tapi resiko perang masih ada.
Melihat Eropa dalam dekade sebelum Perang Dunia I , meskipun tidak ada perang, krisis yang terjadi hampir setiap tahun. Orang terbiasa untuk itu dan cenderung tidak memperhatikan sampai mereka tumbuh di luar kendali dan menyebabkan perang.
Sekarang jika krisis tidak ditangani secara tepat waktu dan tepat, mereka masih bisa keluar dari kendali dan menyebabkan perang. Bahayanya sekarang adalah bahwa negara-negara saat mengeluarkan ancaman mungkin tidak tahu bagaimana untuk keluar dari itu dengan cara menyelamatkan muka. Dari pengalaman saya, jika beberapa negara mencoba untuk bermain game antara Amerika dan China, maka kita perlu menjaga pikiran sadar dan tidak dimanipulasi.
China Versus Jepang
Fu Ying : Ya , beberapa negara memang pandai berayun di antara negara-negara besar dan bisa mengelolannya. Masalah sebenarnya yang harus diperhatikan adalah perdana menteri Jepang yang telah membuat berita besar tentang sengketa Kepulauan Diaoyu dan dibesar-besarkan menjadi ancaman militer besar dari Cina ke Jepang. Dia ingin menggunakannya sebagai alasan untuk menyesuaikan strategi keamanan dan bahkan untuk mengamandemen konstitusi perdamaian Jepang.
Jika Amerika Serikat tidak melihat risiko dan terjebak karena Jepang adalah sekutu Amerika Serikat, maka akan mempengaruhi arah penilaian semua pihak. Beberapa politisi senior dari Amerika Serikat membuat komentar dengan beragam emosi tanpa memikirkan bagaimana berakhir dengan baik.
Selama kunjungan saya di Amerika, banyak yang mempertanyakan bagaimana China menangani persoalan maritim. Saya menemukan sebagian besar orang membuat kesimpulan mereka tanpa memeriksa fakta-fakta. Hal ini menunjukkan bahwa Cina perlu menjelaskan lebih sabar.
Ada kesenjangan yang besar dalam persepsi status China. Orang-orang Amerika terlalu berlebihan dalam melihat China dan menjadi semacam ‘sindrom kecemasan’– curiga sepertinya China berusaha menyalip keunggulan Amerika Serikat. Di sisi persepsi masyarakat Cina, Amerika Serikat semakin negatif . Karena mereka melihat bahwa setiap kali China masuk ke beberapa situasi yang sulit yang disebabkan oleh provokasi dari tetangganya, Amerikas Serikat akan berada di sisi berlawanan dengan China, terlepas dari siapa yang memulai masalah.
Amerika juga dirasakan beberapa kali menyakiti China pada banyak isu-isu yang menjadi perhatian rakyat Cina kebanyakan. Hal ini juga cukup dimengerti. Para politisi Amerika Serikat harus kritis terhadap China untuk mendapatkan penilaian baik. Persepsi saling negatif ini tidak baik jika kedua negara ingin bekerja sama. Jadi saya pikir sangat penting untuk mendorong komunikasi langsung termasuk di tingkat masyarakat .
Henry Kissinger : Ini memang menjadi perhatian besar. Keharusan saat AS dan Cina adalah untuk menghindari konflik terlihat. Meskipun pada banyak kesempatan China dipaksa untuk bereaksi terhadap provokasi , tidak harus memberikan dunia luar kesan bahwa itu mengancam tetangganya .
Salah satu tantangan umum untuk kedua negara kita adalah bahwa kita dapat bergandengan tangan untuk bekerja pada hal-hal tertentu. Ini akan menjadi baik tidak hanya bagi kedua negara tetapi juga untuk perdamaian dan stabilitas dunia. Amerika Serikat dan China perlu serius mempertimbangkan apa yang bisa mereka lakukan bersama-sama. Sama seperti hubungan Trans – Atlantik dibawa lebih dekat melalui kerjasama yang tulus setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat dan China mungkin menghubungkan lebih dekat dengan kerjasama. Sebagai contoh, kita mungkin menemukan sesuatu yang baru yang dapat dilakukan di Asia Timur Laut. Tentu saja tidak harus dengan cara membuat tetangga China gelisah. Presiden Obama dan Presiden Xi Jinping mengusulkan untuk membangun sebuah “model baru hubungan kekuatan besar ” yang saya percaya akan ada lebih banyak hal yang kedua belah pihak dapat lakukan.
Saya memahami kesulitan dari China. Para pemimpin tidak ingin konflik dengan Amerika Serikat tetapi ketika menghadapi provokasi, mereka harus bereaksi terhadap tantangan. Amerikan Serikat juga dalam keadaan yang sulit.
Banyak orang bahkan tidak tahu di mana pulau-pulau yang disengketakan di dalam peta. Pemimpin di kedua negara berada di bawah pengaruh tekanan domestik sebagai akibat dari media dan efek internet . Saat ini orang mengambil informasi dari layar televisi dan internet. Cara berpikir mereka tidak seperti di masa lalu ketika mempelajari hal-hal dari surat kabar dan buku. Jadi kita perlu untuk menarik garis untuk memisahkan masalah dan mengurangi tensi. Ada banyak hal penting Amerika Serikat dan China harus bekerja dan kita tidak boleh terganggu.
Amerika Serikat dan China juga perlu untuk menjaga komunikasi yang baik tidak hanya tentang isu-isu saat ini , tetapi juga pada strategi kedua negara. Kerjasama masa depan dapat lebih baik dikejar dengan pemahaman yang jelas tentang arah strategis masing-masing.
Misalnya , Amerika Serikat tidak perlu menggunakan isu Laut China Selatan mengancam China. Strategi modern tidak akan keberatan dengan kebijakan China terhadap beberapa pulau-pulau kecil beberapa ratus mil dari daratan.
Fu Ying : Banyak kesulitan dalam hubungan China – Amerika Serikat. Hubungan timbul karena kesalahan persepsi. Oleh karena itu kedua belah pihak perlu meningkatkan komunikasi ditingkat strategis dan publik untuk mengurangi mispersepsi dan menumbuhkan kepercayaan dan menghindari salah pikiran strategis.
Saya telah mendengar banyak saran yang datang baik dari rakyat Cina dan Amerika Serikat tentang bagaimana kedua negara harus melaksanakan beberapa kerjasama khusus yang prinsipil dan baru dari hubungan dua kekuatan besar. Saya pikir, untuk mengumpulkan beberapa inisiatif yang bermakna dengan dampak yang cukup, pertama kita perlu menumbuhkan kebiasaan dan semangat kerja sama.
The Trans – Atlantik kerjasama itu, pada dasarnya, bantuan Amerika Serikat untuk mendukung Eropa,– dan anda juga memiliki musuh bersama pada waktu itu. Pada abad ke-21 kerjasama Trans Pacific antara China dan Amerika Serikat akan berada di antara yang sederajat dan berdasarkan kebutuhan bersama. Keberhasilannya membutuhkan tidak hanya upaya proaktif dari kedua belah pihak, tetapi juga saling akomodasi dan kompromi bila diperlukan.
Mungkin kita dapat mengidentifikasi beberapa dasar kepentingan bersama dan mencoba untuk mulai bekerja pada mereka. Perubahan iklim juga menjadi kepentingan bersama. Kuncinya adalah kerjasama yang nyata dan setara,– ada memberi dan menerima pada kedua sisi. (Web Warouw)