JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengingatkan para menteri di Kabinet Merah Putih bahwa tidak ada pejabat yang “kebal” dari sanksi. Dalam Sidang Kabinet Paripurna perdana yang berlangsung di Istana Jakarta pada Rabu (23/10/2024), Prabowo memberikan wewenang kepada menterinya untuk mencopot pejabat yang dianggap menghambat kinerja atau malah bikin susah.
“Tidak ada orang di sini yang kebal. Yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat, saudara saya beri wewenang, copot. Dan suruh tinggal di rumah saja, daripada bikin susah kita,” tegas Prabowo.
Presiden juga meminta agar para menteri bersikap lebih berani dalam menjalankan tugas mereka. Ia menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat, tanpa ragu-ragu.
Prabowo mengungkapkan keprihatinan mengenai anggapan bahwa birokrasi di Indonesia yang dikenal rumit.
“Kalau Anda tidak puas dengan pejabat-pejabat di bawah Anda, laporkan, kita segera ganti. Begitu banyak orang yang mau mengabdi,” katanya.
Alasan Gemuknya Kabinet
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Prabowo Subianto memimpin rapat kabinet pertama, Rabu (23/10/2024) di Istana Negara Jakarta. (Foto: setkab.go.id)
Jakarta, NU Online
Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa kabinet Merah Putih memiliki jumlah menteri dan wakil menteri yang banyak dibanding pemerintahan sebelumnya. Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran terdiri dari 48 menteri dan 55 wakil menteri yang akan bertugas pada periode pemerintahan 2024-2029. Belum ditambah kepala badan dan lembaga setingkat menteri sehingga sejumlah kalangan menilai kabinet Prabowo terlalu gemuk.
“Saudara sekalian jumlah anggota kabinet kita sebanyak 48 menteri juga ada badan-badan yang sangat strategis ini memang lebih banyak dari pemerintah sebelumnya,” katanya di sidang kabinet paripurna perdana di Istana Negara, Jakarta Pusat Rabu (23/10/2024) lalu.
Prabowo beralasan bahwa jumlah yang membengkak itu disebabkan oleh besarnya jumlah penduduk Indonesia yang menempati urutan keempat di dunia dan luas wilayahnya yang sebesar Eropa Barat dengan 27 negara di dalamnya.
“Jumlah ini saya sadari memang bisa dianggap tergolong besar tapi memang bangsa kita bangsa yang besar kita tidak dapat pungkiri kalau kita negara keempat terbesar di dunia dari jumlah penduduk dari luar wilayah kita luasnya sama dengan Eropa Barat dimana eropa itu terdiri dari 27 negara,” jelasnya.
Negara sebesar Indonesia, menurut Prabowo sangat wajar memiliki menteri yang banyak. Ia mengomparasikan dengan 27 negara di Eropa Barat yang setidaknya per-27 negara miliki 27 menteri dengan luas ukuran yang sama dengan Indonesia.
“Kita satu negara mengelola eropa itu membutuhkan 27 Menteri Keuangan, 27 Menteri Pertahanan, 27 Menteri Dalam Negeri saudara-saudara. Kita seluas eropa,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menyinggung sistem politik demokrasi Indonesia sehingga menjadi penyebab salah satu gemuknya Pemerintahan Prabowo bersama Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.
“Saudara-saudara sekalian kita juga memilih politik sistem politik demokratis kalau kita negara otoriter mungkin kita cukup menjalankan semua dengan jumlah yang sedikit,” katanya.
Secara khusus, Prabowo meminta agar seluruh jajaran kabinetnya untuk bekerja secara efisien sehingga tidak diperkenankan untuk meminta anggaran dengan jumlah yang fantastis.
“Jadi saudara-saudara ini tidak masalah (Jumlah menteri) yang penting kita bekerja dengan efisien yang penting kita tidak bekerja dengan seenaknya, saya minta menteri keuangan, saya minta semua menko (Menteri Koordinator) saya minta semua menteri telusuri lagi alokasi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), pelajari lagi DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) pelajari lagi,” jelasnya
“Saya minta detail kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial terlalu banyak seminar terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferrnsi, terlalu banyak perjalanan luar negeri mohon dikurangi,” terangnya. (Web Warouw)