JAKARTA- Sudah empat hari Mantan Menteri Kesehatan ini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah tahanan kelas II Pondok Bambu, Jakarta Timur. Solidaritas dan penghormatan dokter-dokter Indonesia kepada Siti Fadilah Supari terus mengalir di media sosial sampai hariĀ ini Jumat (28/10).
Salah satunya adalah tribute di Facebook dari Dr Eva Sri Diana, Sp.P yang berjudul Sumber Inspirasiku, Bu Siti Fadilah Supari
Seorang perempuan yang luar biasa, ketika kita bicara dengannya..maka berkobarlah api perjuangan di dada..
Bangga bisa mengenalmu, melawan kezholiman di negeri ini memang butuh perjuangan keras
Semoga Allah melindungimu dari kebathilan manusia !
Dokter Eva yang memimpin organisasi Dokter Indonesia Bersatu (DIB) ini juga memasang di akun Facebooknya, sebuah tulisan lama yang berjudul Siti Fadilah Supari Menghancurkan Lingkaran Setan Dunia. Tulisan itu merekam garis besar perjuangan Siti Fadilah Supari.
Ceritanya bermula dari paksaan WHO terhadap Indonesia agar mengirimkan virus flu burung H5N1 strain Indonesia yang melanda negeri ini dua tahun lalu ke WHO Collaborating Center (CC) untuk dilakukan risk assesement, diagnosis, dan kemudian dibuatkan seed virus. Entah bagaimana caranya, virus asal Indonesia itu berpindah tangan ke Medimmune dan diolah menjadi seed virus. Hebatnya, seed virus ini diakui sebagai miliknya karena diolah dengan teknologi yang sudah mereka patenkan. Indonesia, yang memiliki virusnya tidak punya hak apa-apa. Padahal, dengan seed virus inilah perusahaan swasta itu membuat vaksin yang dijual ke seluruh dunia dengan harga mahal.
Bagi Siti Fadilah, hal ini aneh. Yang memiliki teknologi mendapatkan hak amat banyak. Sebaliknya, yang memiliki virus tidak dapat apa-apa. āSehebat apapun teknologi Medimmune, jika ditempelkan di jidatnya kan tidak akan menghasilkan seed virus H5N1 strain Indonesia,ā kata lulusan kedokteran Universitas Gadjah Mada yang juga lulus program doktor di Universitas Indonesia itu dalam bukunya yang berjudul Saatnya Dunia Berubah ā Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung.
Apa yang terjadi di Indonesia ternyata juga dialami negara miskin lain. Negara yang terjangkit penyakit, dipaksa mengirimkan virusnya ke WHO CC melalui skema GISN (Global Influenza Surveilance Network). Namun bukannya dimanfaatkan untuk kesehatan seluruh dunia, virus itu malah disalahgunakan oleh negara kaya untuk membuat komoditas dagang, antara lain dalam bentuk vaksin. Bahkan ada kemungkinan dijadikan senjata biologis. Celakanya, negara miskin sering kesulitan mendapatkan vaksin tersebut karena sudah diborong negara lain yang belum terkena virus tersebut untuk pencegahan.
Kalau posisinya seperti itu, Siti Fadilah berpraduga, negara kaya akan berusaha menciptakan virus baru untuk dilemparkan ke negara miskin. Kemudian negara miskin mengirim virus baru tersebut ke WHO. Dan selanjutnya WHO akan mengirim virus ke negara kaya untuk dibuatkan vaksinnya. Dus, negara kaya pun memiliki komoditas dagang virus baru.
āSiklus itu akan berputar seumur hidup,ā kata spesialis jantung dan pembuluh darah ini. Negara miskin akan sakit terus, sakit dan sakit. Siklus yang tak berujung ini bak lingkaran setan. Celakanya, ketika negara miskin makin terpuruk gara-gara virus, negara kaya datang bak dewa penolong dengan memberikan sumbangan yang tidak seberapa dibanding keuntungan mereka dari berdagang vaksin. Tulisan lengkap bisa dibaca di link http://www.sudutpandang.com/2008/05/siti-fadilah-sapari-menghancurkan-lingkaran-setan-dunia/
Solidaritas Dokter
Kiriman dokter Eva mendapatkan tiga ratusan tanggapan dari dokter-dokter seluruh Indonesia yang mendukung perjuangan dan bersolidaritas pada Siti Fadilah.
āJdi inget film death note 2,ā Siti Arifiyah
ājauh banget ya ama menkes sekarang….ā Thoriq Wbs dari Tulungagung, Jawa Timur
Semoga yg maha kuasa melindungi anda ibu…ā Salsabilah dari Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
āJadi pengen aksi lagi….usut tuntas perkaranya!!ā Ali Zainal Abidin, Palembang, Sumatera Selatan.
āPernah ketemu langsung dgn beliau orgnya penuh semangat. Sempat diskusi ttg bpjs. Tdk setuju dg bpjs,ā Ernawati Yunus dari Makassar, Sulawesi Selatan.
āMenkes yang sangat jelas keberpihakannya kepada nasib anak bangsa dan kepada dokter….Menkes yang bisa membebaskan dirinya dari kungkungan para kapitalis pemilik modal di dunia kesehatan….Jd kehadirannya seperti batu kelikir dalam sepatu manusia-manusia yang jd korban keberpihakannya….Akhirnya dicari segala cara utk membungkam Srikandi Indonesia ini…Tetap mengagumi beliau…Tetap teringat diskusi panjang berjam-jam dengan beliau…Tetaplah tabah bu Siti, Tuhan selalu melindungimu…ā Danny Christian Part II dari Waingapu, Sumba Timur.
āSalah satu figur yg saya kagumi. moga beliau tabah mhadapi ujian yg saat ini menimpa…Allah sll melindungi. Ijin share ya..ā Surya Nelis dari padang, Sumatera Barat.
āSelamat bu menuju kebenaran surga m,ā Yaseer Yaseer dari Palembang, Sumatera Selatan,
āSaya bangga dengan Keberanian Beliau mengungkapkan Kebenaran.Semoga Ibu senantiasa dilindungi Nya dan diberi Kekuatan.Kami mendoakan Ibu,ā Lizda Mashudani dari Tangerang, Banten
āSemoga Allah melindungi Ibu Siti Fadhillah Supari.Dan buku beliau tiba2 hilang dri peredaran saat kami ingin membelinya. Kata toko buku: Ada yg beli dlm jumlah besar ??? Nah lho..m,ā Dhiyah Kusumawardani
āmenkes yg saya hormati dn kagumi, yg mampu mengusir namru sbg lembaga riset militer usa dri hal dpan dirjen p2pl..ā Nurul Awlya dari Banjar Baru, Kalimatan Selatan
āSemoga Allah lindungi ibu Siti Fadilah dan keluarga, Aamiin YRA,ā Sri Kuntolo dari Bandung, Jawa Barat
āSekarang di tangkap KPK…. ada campur tangan asing?ā Dicky Tampubolon dari Surabaya, Jawa Timur.
āDR dr.Siti Fadhilah S mmg idolaku,…Nyosss,ā Wetoknow Adiedoyou dari Banyumas, Jawa Tengah.
āSy g percaya kalo beliau terlibat kasus ini. Kalo menkes yg skr sy males liatnya,ā Ismaya Racmawati Hendry
āBu Siti Fadilah… 8 th yll aku bertemu beliau di Kemenkes. Mantap emang ibu kita yg 1 ini…. ā Trust Commitment
ākalo ga salah sidak ke lab. NAMRU…jaman bu menkes ini juga…salut buat bu Fadhilah..ā Singgih Noegroho dari Lamongan, Jawa Timur
āKagum ama beliau, panjang umur sehat selalu dan semoga masalah saat ini cepat selesai dengan “adil” ya bu….ā Rinni Andriani dari Pekanbaru, Riau
Kunjungan
Sampai hari ini, Jumat (28/10) kunjungan solidaritas terus berdatangan ke rumah tahanan Pondok Bambu, walau tidak semua bisa masuk menjenguk Siti Fadilah. Kamis (27/10) disainer papan atas, Poppy Dharsono dan pengamat intelejen, John Mempie datang menjenguk Siti Fadilah. Hari sebelumnya, Ketua Umum Forum Bidan Desa (Forbides), Bidan Lilik Dian Eka dan beberapa anggotanya juga mendatangi rutan Pondok Bambu. Salah seorang pimpinan Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) setia mendampingi Siti Fadilah dari KPK sampai rutan Pondok Bambu. (Web Warouw)
Ā