Minggu, 8 September 2024

TAMAKNYA IMPERIALISME..! Rusia Ungkap Motif Barat Dukung Ukraina Berperang: Agar Dapat Merampas Sumber Daya Mineral

MOSKOW – Rusia menuduh negara-negara Barat yang mendukung Ukraina dalam konflik saat ini tidak memiliki kepentingan untuk membantu rakyat Ukraina, melainkan untuk mengakses sumber daya mineral yang ada di negara tersebut.

Tuduhan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, Jumat (30/8/2024).

Medvedev menyatakan negara-negara pendukung Ukraina menyadari bahwa “kas negara neo-Nazi yang kosong itu tidak akan terisi kembali dengan sendirinya.”

Menurutnya, tujuan utama mereka bukanlah untuk memperbaiki keadaan rakyat Ukraina, melainkan untuk memperoleh keuntungan dari sumber daya mineral negara tersebut.

“Para pendukung Ukraina memahami dengan sangat baik bahwa rakyat Ukraina yang malang tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun. Mereka hanya diejek,” ujar Medvedev melalui Telegram hari Jumat

Medvedev menjelaskan akses terhadap sumber daya mineral merupakan motivasi utama negara-negara Barat dalam mendukung Ukraina.

 

Ia mengungkapkan aliran uang yang masuk ke Ukraina tidak akan pernah dapat dikembalikan dan hanya digunakan untuk mencapai tujuan strategis Barat.

Medvedev juga menegaskan rezim Ukraina sangat ingin merebut kembali Donbass, sebuah wilayah yang menurutnya “benar-benar asing” bagi Ukraina.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengungkapkan hampir setengah dari kekayaan nasional bekas Ukraina terletak di Donbass.

“Lebih dari 90 persen dari seluruh cadangan mineral terletak di wilayah-wilayah yang menjadi bagian dari Rusia antara 2014-2022,” tambah Medvedev.

Menurut Medvedev, untuk mendapatkan akses ke sumber daya mineral yang sangat dibutuhkan, negara-negara Barat memaksa Ukraina untuk bertempur habis-habisan.

Bertengkar Sengit Di PBB

Sebelumnya kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, awal tahun 2024, Rusia dan Amerika Serikat (AS) bertikai sengit di Dewan Keamanan PBB terkait perang yang terus berkecamuk di Ukraina, Senin (22/1/2024). Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menuduh Washington berupaya mencuri sumber daya Ukraina.

Lavrov menuding Barat memperpanjang konflik dengan terus memasok senjata kepada pasukan Ukraina yang, katanya, “tidak mampu” memberikan “kekalahan strategis bagi Rusia” atau “setidaknya melemahkan negara saya.”

“Kenyataannya adalah meskipun kegagalan total pasukan Ukraina di medan perang, pendukung-pendukung Barat rezim Kiev terus mendorong mereka, mereka seperti orang gila dalam hal ini, terus mendorong untuk melanjutkan konfrontasi militer yang tidak masuk akal,” kata Lavrov kepada Dewan Keamanan PBB seperti dilaporkan Anadolu, Selasa (23/1).

Lavrov menduga “sebagian besar” pabrik manufaktur utama Ukraina sudah dijual kepada Washington, dan “tanah subur Ukraina berada dalam sewa tanpa batas” AS.

Robert Wood, wakil utusan AS untuk PBB, menolak tuduhan Lavrov. Ia menyebut tudingan Lavrov sebagai “teori konspirasi dan tuduhan tanpa dasar,” yang, katanya, tidak “menghapus fakta pelanggaran Rusia terhadap integritas teritorial Ukraina yang memulai perang ini.” (Web Warouw)

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru