BOGOR- Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat santai menanggapi cuitan galau yang disampaikan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait merajalelanya juru fitnah dan penyebar berita hoax atau berita palsu.
Berbeda dengan mantan Presiden Seh!oesilo Bambang Yudhono, Presiden Joko Widodo optimis bahwa pemerintah bersama dengan masyarakat mampu menangkal sebaran berita bohong sebab pihaknya selalu menekankan optimisme kepada rakyatnya dalam bekerja.
“Kalau saya bekerja itu selalu membangun sebuah optimisme. Bekerja itu selalu mendorong masyarakat untuk bergerak lebih optimis,” kata Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Kejuaraan Panahan Bogor Terbuka 2017, di Lapangan Wira Yudha, Pusat Pendidikan Zeni Kodiklat TNI, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/1) siang.
Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat bersama dengan pemerintah untuk menghadapi tantangan di era keterbukaan publik. Penyebaran berita bohong sebagai tantangan belakangan ini memang makin mengkhawatirkan. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lainnya.
“Saya kira kita berhadapan dengan masalah keterbukaan ini, ya, seperti itu. Ya kita hadapi karena semua negara juga menghadapi itu,” terang Presiden.
Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan Kepala Negara guna mencari solusi terbaik dalam mengatasi fenomena tersebut yang utamanya terjadi di media sosial tersebut. Bahkan, Kepala Negara di tiap kesempatan tak kenal lelah untuk mengajak masyarakat kembali kepada nilai-nilai dasar yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Saya kira sudah lama kita bertarung dengan hoax, kabar bohong. Masyarakat kita harus mulai membangun sebuah budaya baru, membangun sebuah nilai-nilai kesopanan, nilai-nilai kesantunan dalam kita berucap, dalam kita menyampaikan ujaran-ujaran di media sosial. Jangan menghasut, jangan memfitnah, jangan menyebarkan kabar bohong, jangan menyebarkan ujaran kebencian,” tegasnya.
Sebelumnya melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Presiden RI ke-6 SBY mencuit pernyataan berikut: “Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar “hoax” berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang?” *SBY*. (Bey Machmudin)