JAKARTA- Partai-partai politik diminta tidak hanya sekedar melakukan deklarasi mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju kembali dalam pencalonan Gubernur nanti,– namun diminta keseriusannya mengeluarkan rekomendasi mengusung. Hal ini disampaikan oleh mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) I Gusti Putu Artha kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (20/6).
“Sekarang ini yang terpenting bagi partai-partai yang mendukung Ahok diminta keseriusannya untuk mengeluarkan rekomendasi untuk mengusung Ahok yang bisa dijadikan pegangan bagi Teman Ahok dan Ahok sendiri untuk maju. Termasuk jika PDI-Perjuangan serius, alangkah baiknya bisa bikin surat rekomendasi,” ujarnya.
Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas juga mengatakan bahwa Teman Ahok tidak saja siap berkomunikasi dengan Ahok namun juga dengan semua Partai Politik yang sudah mendeklarasikan diri mendukung Ahok untuk mencari jalan terbaik.
“Teman Ahok adalah relawan berbasis masyarakat, bukan politisi dan tidak berpengalaman dalam intrik politik,” ujarnya.
Menurutnya dengan dipersulitnya verifikasi, maka jalur parpol bisa diibaratkan sebagai jalan tol.
“Tapi kami berharap Parpol tidak deklarasi dengan ucapan saja. Kami menunggu langkah nyata dari partai politik dengan membuat surat rekomendasi resmi. Satu juta KTP yang dikumpulkan setahun ini dalam waktu satu detik bisa digantikan oleh selembar kertas yang ditanda tangani Ketua Umum partai. Setelah surat tersebut ada, dan warga melihat surat tersebut, maka kepercayaan pada parta akan tumbuh,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa tidak benar Teman Ahok anti partai politik. Gerakan Teman Ahok justru memperlihatkan aspirasi warga pada partai-partai politik.
“Kami siap bekerjasama dengan semua pihak yang memiliki tujuan sama yaitu memenangkan Ahok. Kerjasama yang dimaksud adalah tanpa syarat dan tanpa hutang politik,” tegas Amalia Ayuningtyas.
Menyambut satu juta KTP yang hari ini berhasil dikumpulkan dan untuk menjawab beberapa hal yang selama ini menjadi polemik karena informasi yang simpang siur maka Teman Ahok menegaskan tidak akan pernah meninggalkan Ahok, untuk alasan apapun.
“Tidak ada Teman Ahok, tanpa Ahok. Teman Ahok bergerak atas nama gerakan sosial, bukan gerakan politik. Berjuang atas dasar kepercayaan kepada pemimpin, bukan atas kepentingan. Ahok adalah sosok yang mempersatukan kami dalam satu tujuan, dan tujuan itu tidak pernah berubah sampai sekarang,” tegasnya.
Menurutnya, tujuan Teman Ahok menjadikan Basuki Tjahaja PUrnama sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 harus tanpa hutang politik.
“Kata hutang politik perlu kami tegaskan, supaya Ahok mampu jadi Gubernur yang mandiri dan tidak tersandera oleh kepentingan politik. Bahkan oleh Teman Ahok sendiri. Hutang Ahok hanya kepada rakyat yang memilihnya secara langsung, bukan yang menyediakan tiket atau yang mengusungnya,” ujarnya.
KTP yang dikumpulkan oleh Teman Ahok menurutnya bukanlah milik Teman Ahok melainkan milik warga Jakarta, dan hanya dapat digunakan sebagai kendaraan politik jika ditandatangani oleh Pak Ahok.
“Teman Ahok hanyalah pihak yang mengumpulkan dan memfasilitasi, tidak mempunyai kepentingan di dalamnya selain tujuan kami yang disebutkan tadi,” ujarnya. (Web Warouw)