JAKARTA- Tes wawasan kebangsaan yang membuat hengkang sejumlah pegawai KPK termasuk Novel Baswedan terus berbuntut panjang.
Dinonaktifkannya Novel Baswedan dan kawan-kawan diisukan merupakan perintah presiden Joko Widodo (Jokowi).
Atas isu tersebut, Ferdinand Hutahaean turut mengomentari sikap pemerintahan presiden Jokowi yang atas hengkangnya Novel Baswedan.
Hal itu disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya pada 12 Mei 2021 lalu.
Eks politisi Partai Demokrat tersebut menilai jika pemerintahan presiden Jokowi justru sangat berupaya dalam mengembalikan KPK pada rohnya yakni untuk memberantas korupsi.
“Justru @KPK_RI ditangan @jokowi akan kita kembalikan ke roh pembentukan KPK yaitu pemberantas korupsi, bukan akat politik apalagi pelindung koruptor,” kata Ferdinand Hutahaean sebagaimana dikutip dari akun Twitter pribadi @FerdinandHaean3.
Ia menilai dengan hengkangnya Novel Baswedan maka KPK akan bersih dan kembali pada tugasnya sebagai pemberantas korupsi.
“Maka kotoran2 di KPK harus dibersihkan agar KPK bersih dan bisa bekerja sebagaimana seharusnya,” ungkapnya.
Menurut Ferdinand, banyak buzzer yang menciptakan opini jika dinonaktifkannya Novel Baswedan merupakan arahan presiden Jokowi.
“Buzzer sedang digerakkan utk terus membangun opini bahwa seolah yg tak lulus tes wawasan kebangsaan ini memang araa perintah Presiden,” katanya.
Tuduhan tersebut merupakan hal yang berbukti, menurut Ferdinand.
“Ini jelas tuduhan tanpa bukti dan tidak sesuai fakta. Ini hanya opini kotor yg dirancang oleh kaum tak layak di KPK,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pencopotan Novel Baswedan bersama pegawai lainnya di KPK dianggap janggal oleh beberapa orang. (Web Warouw)