Minggu, 15 September 2024

Tepat! Kapolri: Tangkap, Jika Ormas Lakukan Sweeping Natal!

JAKARTA –  Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan bawahannya untuk melakukan tindakan tegas jika sebuah ormas melakukan sweeping terhadap pusat perbelanjaan dan pertokoan. Terlebih, kepada mereka yang telah melakukan tindakan anarkis dan pelanggaran hukum.

“Saya instruksikan agar menindak tegas siapapun termasuk ormas yang melakukan sweeping. Tangkap,” katanya saat ditemui di Kampus UNJ, Jakarta, Senin (19/12).

Tito menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dengan organisasi masyarakat yang melalukan tindakan di luar kewenangannya dan meresahkan masyarakat.

“Seperti di Solo, ada yang dipukul, harus ditangkap. Kita enggak boleh kalah. Masyarakat harus dilindungi,” kata dia.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian juga memberikan teguran keras pada Kepala Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Umar Surya Fana. Teguran itu terkait surat imbauan Kapolres Metro Bekasi kepada pengusaha agar tidak memaksakan pengenaan atribut keagamaan kepada pegawai beragama Islam.

Surat imbauan ini merujuk pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 56 tahun 2016 tanggal 14 Desember 2016 tentang hukum menggunakan atribut keagamaan nonmuslim.

“Saya sudah tegur keras pada Polres Metro Bekasi Kota karena tidak boleh mengeluarkan surat edaran yang mereferensikan pada fatwa MUI,” ujar Tito.

Tito Karnavian menegaskan bahwa Fatwa MUI bukanlah hukum positif di Indonesia, sehingga tidak dapat dijadikan alasan ormas untuk melakukan sweeping.

Pesan Untuk Presiden

Sementara itu seorang Budayawan, Hegel Terome mengirim pesan viral buat Presiden RI, Joko Widodo sehubungan dengan merebaknya sweeping FPI diberbagai pusat perbelanjaan. Surat Hegel Terome dimuat disebuah Whatsapp Group (WAG) meminta Presiden RI Joko Widodo bertindak tegas. Dibawah ii pesan lengkapnya:

Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat. Melihat, membaca, mendengar tindakan-tindakan kelompok-kelompok yang mengatasnamakan keyakinan atau agama dengan men-sweeping tempat-tempat tertentu, bahkan membakar dan menghancurkan tempat ibadah di seluruh Indonesia, saya memohon kepada bapak selaku kepala negara dan kepala pemerintahan di Republik Indonesia ini, untuk dengan tegas menegakkan hukum di republik ini.

Kami sedih menjadi orang Indonesia karena harus ketakutan dan dihantui malapetaka bila melaksanakan keimanan kami sebagai orang Kristiani, karena sewaktu-waktu tempat ibadah kami bisa dibakar, toko-toko kami dihancurkan, rumah kami dirobohkan, dsb., hanya karena kami mengimani Tuhan.

Bapak Joko Widodo yang kami muliakan, negara harus bertindak di atas golongan dan agama, harus melaksanakan konstitusi, Pancasila! Negara tidak boleh diam dan kalah, negara harus hadir, bapak.

Membiarkan pihak-pihak tertentu menghakimi keimanan pihak-pihak yang lain adalah kezaliman dan penistaan terhadap keadilan dan kemanusiaan, bapak.

Indonesia hadir bukan untuk segolongan orang, melainkan semua untuk semua, maka jangan diam bapak melihat kesemena-menaan merebak di nusantara ini.

Sebagai bangsa, kita harus mensaudarai perbedaan yang ada, apapun suku, ras, dan agamanya. Bapak Presiden, jangan diam dan kalah dengan kelompok-ķelompok yang ingin memaksakan kepentingan golongannya. Kami orang Indonesia, bapak!

Segeralah bertindak bapak, jangan diam, karena membiarkan kejahatan agama berlangsung di depan mata kita, maka bapak menyetujui kenistaan terjadi. Kami percaya bapak demokrat sejati yang taat pada konstitusi. Maka bapak bisa menertibkan dan menghukum kelompok-kelompok perusuh di seluruh Indonesia tercinta ini. Salam demokrasi! Hegel Terome, warga negara Indonesia. (Web Warouw)

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru