Jumat, 28 Maret 2025

Tugas Mendagri Jaga Kehormatan Presiden

JAKARTA- Sikap keras Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo dalam menanggapi penghinaan presiden Joko Widodo dari dalam pemerintahan cukup mendasar. Tugas utama dari Menteri Dalam Negeri adalah menjaga kewibawaan dan kehormatan Presiden Joko Widodo karena berasal dari satu partai yang sama. Hal ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (1/7).

 

“Wajar kalau Mendagri bersikap dalam posisinya ‘siapa kawan siapa lawan’ kepada siapapun yang menusuk dari belakang Presiden Jokowi. Apalagi ada aparat birokrasi pemerintahan yang tidak loyal kepada keputusan dan kebijakan Presiden,” ujarnya.

Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa tugas Mendagri salah satunya adalah terkait masalah stabilitas politik dalam negeri.

“Jadi bukan hanya urusan pilkada, administrasi pemerintahan dan e-KTP saja misalnya,” jelasnya.

Tugas utama menurutnya adalah membangun tata kelola pemerintahan yang terjaga, effektif, effisien, taat pada hukum dan memperkuat otonomi daerah untuk melayani masyarakat dengan mempercepat reformasi birokrasi

“Untuk itu Kemendagri memperkuat direktorat Kesbangpol semacam badan yang bisa berfungsi sebagai intelejen intern Kemendagri. Sebagaimana keinginan saya agar badan Kesbangpol selalu koordinasi dengan BIN di pusat sampai daerah,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku siap pasang badan terhadap menteri yang menghina Presiden Joko Widod. Data tersebut sudah ia sampaikan kepada Presiden. Tapi Tjahjo enggan menyebutkan nama menteri tersebut.

“Sebagai Mendagri, siapa saja yang menghina presiden, menghina lambang negara, maka Mendagri siap membela. Siapa pun itu,” tegasnya di kediaman Puan Maharani, kemarin.

Tjahjo mengungkapkan sinyalemen ketidakkompakan di internal Kabinet Kerja, khususnya di antara para menteri. Menurut dia, ada pihak-pihak yang menyampaikan kritik disertai penghinaan terhadap Presiden.

“Pimpinan parpol, DPR, 24 jam bisa memberikan masukan, saran terbuka langsung ke Presiden. Kalau mau ke media silahkan, tapi jangan kasar pada Presiden. Pembantu Presiden tidak boleh menghina,” kata Tjahjo.

Sebelumnya beredar transkrip di media sosial yang diduga berasal dari seorang menteri perempuan kabinet kerja yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Sepertinya menteri ini panik menghadapi isu reshuffle kabinet mendatang.

“Kalau memang saya harus dicopot ya silakan. Yang penting presiden bisa tunjukan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu saya pantas dicopot. Belum tentu juga presiden ngerti apa tugas saya. Wong presiden juga enggak ngerti apa-apa” demikian isi transkrip tersebut (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru