NEWYORK- Vasektomi pada pria dapat meningkatkan resiko kanker prostat yang mematikan. Demikian temuan para ahli belakangan ini. Walau demikian belum banyak ditemukan kanker prostat pada pria yang menjalankan vasektomi.
Penelitian terakhir menemukan hubungan kuat antara operasi vasektomi dan kanker prostat. Para ahli mengatakan bahwa pria yang menjalankan vasektomi harus mendapatkan lebih banyak perhatian dan penelitian medis. Sebuah penelitian terbaru yang dimuat di published this month in The Journal of Clinical Oncology, menunjukkan pentingnya perhatian pada para pria dengan vasektomi dan resiko kanker prostat.
Penelitian dari Harvard menerima data dari 49,405 pria dengan usia 40 – 75 tahun, 12,321 orang diantaranya melakukan vasektomi. Dari jumlah itu ditemukan 6,023 orang mengidap kanker prostat dari tahun 1986 – 2010.
Para peneliti tidak menemukan ada hubungan antara vasektomi dan kanker ringan. Tapi sebanyak 20% dari pria yang pernah melakukan vasektomi lebih gampang diserang kanker prostat yang mematikan ketimbang yang tidak pernah menjalankan vasektomi. Terdapat 19 kasus yang terkena kanker prostat dari 1.000 orang yang menjalankan vasektomi dibandingkan 16 kasus yang tidak pernah menjalankan vasektomi dalam periode 24 tahun.
Hingga saat ini belum jelas, penyebab peningkatan angka kanker prostat pada pria yang divasketomi. Tapi para ahli menduga adanya perubahan imunologi yang menyebabkan pertumbuhan sel tak normal atau akibat ketidak seimbangan hormonal karena vasektomi mengakibatkan peningkatan resiko kanker prostat.
Dr. James M. McKiernan, Kepala departemen Urologi di Colombia mengatakan kekurangan mekanisme pembuktian yang jelas merupakan kemunduran dan penelitian terbaru di atas.
“Jika seseorang meminta untuk divaskektomi, saya akan beritahu mereka data terbaru, tapi saya tidak bisa merubah standar pelayanan. Saya juga tidak bisa mengatakan anda harus menolak vasektomi,”
Lorelei A. Mucci, dari Fakultas Kesehatan Masyarakat di Harvard masih menekankan bahwa vasektomi bukan penyebab utama peningkatan resiko kanker prostat. “Kami benar-benar meneliti khusus pada kanker tahap lanjut dan mematikan,” ujarnya.
Ia setuju dengan Dr. McKiernan bahwa data-data terbaru belumbisa menjadi alasan untuk menolak vasektomi. “Melakukan vasektomi adalah keputusan pribadi yang tertinggi yang harus dilakukan oleh seorang pria dan keluarganya. Hal ini juga harus didiskusikan dengan ahlinya. Tapi, penemuan terakhir adalah sebuah bukti lain yang harus diperhatiakan,” ujarnya. (The Newyork Times/Enrico. N. Abdielli)