Minggu, 15 September 2024

WADUH GAWAT BANGET NIH..! Siswi SMA yang Tewas Lompat ke Laut Korban Bullying

KARIMUN – Seorang remaja perempuan berinisial CPF (17) melompat ke laut di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, pada Senin (4/9/2024). Siswi SMA Negeri 1 Kundur tersebut terjun dari dermaga Pelabuhan Polairud lama di Kecamatan Kundur sekitar pukul 14.20 WIB.

Setelah pencarian selama dua hari, jenazah CPF ditemukan dalam keadaan mengapung tak bernyawa di perairan Pulau Panjang, Desa Degong, Kecamatan Belat, pada Rabu (4/9/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat ditemukan, jenazah korban sudah mengembung dan masih mengenakan pakaian seragam sekolah. Mengapa Kotak Kosong di Pilkada Masih Banyak Setelah MK Permudah Syarat Pencalonan?

“Iya, sudah ditemukan, kondisinya meninggal dunia,” kata Kasat Polairud Polres Karimun, Iptu Sarianto, di Mako Polairud Polres Karimun.

Kepala Kantor Basarnas Tanjungpinang, Fazzli menjelaskan, pencarian melibatkan tim SAR gabungan, termasuk 10 anggota Kantor SAR Tanjungpinang, 5 anggota Pos SAR Tanjungbalai Karimun, 15 anggota Polairud, dan masyarakat setempat.

“Pukul 11.31 WIB kami menerima informasi dari Tim SAR gabungan di lapangan bahwa korban telah ditemukan meninggal dunia mengapung di sekitar koordinat 0° 44.800’ N – 103° 33.293’,” ungkap Fazzli melalui pesan WhatsApp.

Setelah dievakuasi, jenazah CPF dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Batu Kundur, dan proses evakuasi selesai pukul 11.41 WIB.

Kronologi Melompatnya Korban

Kepada Bergelora.con si Jakarta dilaporkan dari Karimun, ketika melompat ke laut, CPF didampingi oleh temannya, RU (17). Mereka baru saja keluar dari SMA Negeri 1 Kundur. RU berusaha mengantar CPF pulang, tetapi korban menolak dan mengajak untuk duduk di dermaga.

Di sana, keduanya sempat berbicara sebelum tiba-tiba CPF menjatuhkan dirinya ke laut. RU berusaha mencegah tindakan tersebut, tetapi korban terus berusaha terjun.

“Dia nak terjun sekitar 10 kali, kami tarik terus. Lepas itu kami pusingkan motor dia lari lagi (dan terjun). Kami terjun juga,” kata RU dalam keadaan panik.

Meskipun RU melompat untuk menyelamatkan CPF, korban tenggelam dan tidak terlihat lagi. Warga setempat segera mendengar teriakan minta tolong dari RU dan membantunya kembali ke dermaga.

Ibu Korban Sebut Anaknya Korban “Bullying”

Ibu korban, Febi, tak kuasa menahan tangis saat mengetahui anaknya melompat ke laut. Dalam video yang beredar, ia menyinggung bahwa anaknya sering menjadi korban perundungan di sekolah.

“Dia dari SMP pernah di-bully. Saat itu gurunya teman ibu, dan ibu lapor, mereka langsung gerak cepat. Tapi di SMA ibu tak punya kawan, jadi bebas dia di-bully di situ,” ujar Febi sambil menangis.

Ia mengekspresikan rasa sakitnya terkait perundungan yang terjadi di SMA Negeri 1 Kundur.

“Masukan aja ke media, SMA 1 itu tukang bully,” tambah dia. Febi terus memanggil nama anaknya dan meminta untuk pulang.

“Anak aku. Pulang, Nak,” tuturnya sambil ditenangkan oleh warga lainnya.

Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih mendalami motif CPF melompat ke laut.

“Masih kami dalami motifnya. Sekarang kami masih konsentrasi mencari korban dulu sambil melakukan penyelidikan motifnya,” kata Robby sebelum korban ditemukan. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru