Jumat, 20 September 2024

WAH BENER GAK NIH..? Geger Bule Ngaku Anak Soekarno & Tahu Rahasia 57 Ribu Ton Emas

JAKARTA – Legenda 57 ribu ton emas milik Presiden Soekarno tak hanya menjadi daya tarik di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Banyak orang berburu harta tersebut.

Akan tetapi, besarnya daya tarik orang atas harta 57 ribu ton emas menjadi celah kriminal bagi Warga Negara Selandia Baru, James Lindon Graham.

Bermodalkan tahu ‘kunci’ rahasia emas dan mengaku anak biologis Soekarno, James malah melakukan penipuan cukup besar dan meraup Rp25 M.

Mulanya, sejak 1990-an, James mengaku kepada orang-orang bahwa dirinya adalah putra Presiden Soekarno.

Dalam klaimnya, dia dilahirkan dari hubungan asmara sang proklamator dengan salah satu perempuan di luar negeri. Selain itu dia juga mengklaim punya kedekatan dengan petinggi kerajaan di Indonesia.

Dari sini, dia kemudian sesumbar tahu cara mencairkan emas-emas batangan yang tersimpan di Indonesia, termasuk soal harta emas Soekarno. Untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sosok penting, dia juga mengaku Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) punya piutang US $13 juta karena membantu memulihkan demokrasi di negara Afrika.

Tipu muslihat itu tak diungkapkan kepada generasi muda, melainkan para lansia. Mereka yang sudah mengalami penurunan fungsi kognitif percaya-percaya saja atas ucapan James. Apalagi, dia juga menunjukkan berbagai macam dokumen kalau ucapannya benar dan membawa nama besar Soekarno.

Pada titik ini penipuan dimulai.

Dalam laporan media lokal, Otago Daily Times, James yang sudah menjaring para lansia lantas meminta uang kepada mereka. Uang tersebut disebutnya sebagai investasi untuk mengurusi pencarian harta di Swiss.

Para lansia tercatat mengirimkan uang dengan beragam nominal. Ada suami istri yang mengirim uang US$548 ribu. Ada pula yang mengirim US$260 ribu. Namun, berapapun nominalnya, yang pasti James menerima uang ratusan ribu dollar.

Dia berkata kepada para lansia bahwa, “uang tersebut digunakan untuk biaya bank, biaya bea cukai, dan membayar pejabat bank yang korup.” Semua itu dilakukan tanpa tahu bahwa James hanya ngibul.

Barulah pada 2009 semua itu terungkap. Saat hendak kabur dari Selandia Baru ke Singapura, dia ditangkap kepolisian setempat. Penyebabnya adalah laporan para korban yang sudah sadar tertipu.

“Kami yakin ini adalah penipuan jangka panjang yang menyebabkan banyak orang memberikan sejumlah uang dengan harapan mendapat imbalan finansial yang besar,” kata Mike Ryder, salah satu polisi di Selandia Baru kepada The New Zealand Herald, 2011 lalu.

Saat penyelidikan dia mengaku sudah meraup US$1,6 juta atau setara Rp25 Miliar pada masa kini. Seluruh uang digunakan untuk memenuhi hasratnya jalan-jalan ke luar negeri.

Selama proses penipuan, dia juga diketahui tak sekalipun memberikan hasil timbal balik investasi. Semua uang dari korban dipakai seorang diri. Atas kasus ini, James yang kala itu berusia 67 tahun, telah dipenjara selama 3 tahun.

Fakta Sebenarnya?

Tentu saja, James bukan-lah anak kandung atau angkat Soekarno. Tak ada catatan sejarah yang berkata demikian. Soekarno pun hanya memiliki satu istri warga luar negeri, yakni Ratna Sari Dewi. Pernikahannya dengan Ratna memberikan satu anak, yakni Kartika Sari Dewi.

Terkait keberadaan 57 ribu ton emas, itu hanyalah cerita legenda saja. Soekarno tak pernah terbukti memiliki semua harta tersebut. Malah, fakta berkata lain. Semasa tua, Soekarno hidup melarat. Alih-alih punya 57 ribu ton emas, di masa tua Soekarno bahkan memakai piyama sobek dan tak punya rumah pribadi.

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, dalam Kuasa dan Negara (1983) menyebut, kalau kisah harta Soekarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika punya emas, seharusnya Soekarno tidak melarat hingga akhir hayatnya.

Ini artinya cerita harta karun emas batangan presiden pertama Indonesia yang selama ini dipercaya, tidak benar.

CIA Pancing Soekarno Pakai Marilyn Monroe

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, tahun 1956 Presiden Soekarno mengunjungi Amerika Serikat untuk pertama kalinya. Kehadiran pemimpin Indonesia ini cukup menjadi perhatian masyarakat AS.

CIA menyediakan artis-artis Holywood untuk mamancing Soekarno. (Ist)

Tak cuma mengadakan pertemuan resmi, Presiden Soekarno juga menghadiri sejumlah pesta. Yang paling meriah adalah pesta di Holywood yang digelar oleh Eric Allen Johnson, Presiden Motion Picture Association of America (MPAA). Johnson mempertemukan Soekarno dengan bintang-bintang Holywood yang saat itu sedang ngetop-ngetopnya.

Salah satu yang hadir adalah Marilyn Monroe yang dijuluki bom seks Holywood. Dia mengenakan gaun malam seksi yang sangat seksi. Bung Karno dan Monroe mengobrol dengan akrab.

Saat itulah Bung Karno kelihatan dengan jelas melirik dada Marilyn Monroe. Momen itu dengan jelas diabadikan oleh fotografer yang hadir. Fotonya kemudian menjadi sangat terkenal.

Pertemuan di jamuan makan malam itu diyakini bukan akhir dari hubungan Soekarno dan Monroe.

Dalam Celebrity Secrets: Official Government Files on the Rich and Famous, Anthony Summers, seorang yang mempunyai otoritas menulis tentang Monroe, menyatakan, “Selama syuting Bus Stop, 1956, Marilyn bertemu dengan Presiden Indonesia, Sukarno…. Dia ingin memberitahu temannya Robert Slatzer bahwa ia dan Soekarno telah ‘menghabiskan malam bersama’.”

Dalam buku yang mengklaim berbasis data FBI itu, Summers mengungkapkan apapun yang terjadi pada pertemuan itu tidak ada yang berlalu tanpa diketahui oleh CIA, agen rahasia AS.

“Dalam tahun-tahun itu, Indonesia menjulang sebagaimana Vietnam dalam pantauan Washington sebagai prioritas di Asia,” demikian tulis buku kara Nick Redfern dan Nicholas Redfern itu.

Buku ini juga mengungkapkan, pada 1957 dan 1958 sebuah rekaman menunjukkan CIA terlibat pada semua jenis kejahatan untuk mendongkel Soekarno, “Yang dipandang bertanggung jawab mengarahkan negaranya pada komunisme.”

Meski demikian, masih menurut buku itu, ketika AS merasa butuh untuk menjilat Soekarno, CIA bermimpi untuk menggunakan seks dalam bentuk Marilyn Monroe. “Agar sang diktator merasa dihormati.”

Menurut Joseph Smith, mantan pejabat CIA di Asia, dikutip dari buku Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe karangan Anthony Summer, ada pertemuan lanjutan antara Soekarno dan Monroe setelah malam itu.

“Ada upaya untuk membuat Soekarno terus bersama Monroe. Pertengahan 1958, saya mendengar ada rencana untuk membawa mereka bersama ke ranjang,” ujar Joseph Smith di buku itu.

Soal kebenaran pernyataan Smith itu, sampai sekarang masih jadi misteri. Begitu juga soal kebenaran informasi Monroe dekat atau merupakan agen CIA.

Hari ini tepat 62 tahun kematian Marilyn Monroe. Dia meninggal 5 Agustus 1962 dengan kondisi tanpa busana dan botol obat tidur di sampingnya. (Web Warouw)

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru