JAKARTA- Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mendorong generasi muda untuk mendalami sejarah melalui berbagai medium, termasuk film.
“Kemkomdigi mendukung dan mendorong banyak generasi muda untuk bisa mendalami sejarah lewat berbagai macam medium, termasuk film,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria usai diskusi film dokumenter tentang Sisingamangaraja XII di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu dikutip Bergelora.com di Jakarta Sabtu (8/3).
Nezar Patria mengapresiasi upaya untuk mengangkat cerita kepahlawanan Sisingamangaraja XII menjadi film.
Kisah perjuangan pahlawan nasional asal Sumatera Utara, Sisingamangaraja XII, pada akhir abad ke-19 menunjukkan nilai-nilai keberanian, ketulusan, kejujuran, dan kesetiaan.
“Kita membutuhkan lebih banyak figur-figur pahlawan ya, untuk menggali nilai-nilai yang diperjuangkan dan itu bisa ditransfer ke generasi berikutnya,” kata Nezar.
Film dokumenter tentang Sisingamangaraja XII buatan 𝘈𝘥𝘷𝘦𝘯𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘋𝘰𝘤𝘶𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘺 𝘍𝘦𝘴𝘵𝘪𝘷𝘢𝘭 𝘈𝘤𝘢𝘥𝘦𝘮𝘺 (𝘈𝘥𝘧𝘢) menghadirkan pilihan sarana belajar sejarah bagi kaum muda.
“Saya kira di setiap daerah bisa punya inisiatif untuk mengangkat kisah-kisah kepahlawanan yang ada di daerah masing-masing. Dan kalau ini kita lakukan, ada banyak hal positif yang bisa kita tularkan kepada generasi muda,” kata Nezar.
Dia mengemukakan bahwa nilai-nilai kepahlawanan dibutuhkan untuk menghadapi tantangan-tantangan bangsa pada masa sekarang.
“Saya kira nilai-nilai itu kita butuhkan pada saat-saat sekarang, di mana kita sedang berjuang dalam satu masa di abad 21 ini. Di mana pertarungan juga tidak gampang, menjadikan bangsa Indonesia bisa keluar dari jebakan middle income trap,” katanya.
𝘈𝘥𝘷𝘦𝘯𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘋𝘰𝘤𝘶𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘺 𝘍𝘦𝘴𝘵𝘪𝘷𝘢𝘭 𝘈𝘤𝘢𝘥𝘦𝘮𝘺 bekerja sama dengan Relawan Persatuan Nasional (RPN) mengadakan kegiatan 𝘯𝘨𝘢𝘣𝘶𝘣𝘶𝘳𝘪𝘵 dan Diskusi Publik membangun spirit pembebasan nasional merajut persatuan dan kesatuan menuju Indonesia Emas 2025.
Kegiatan bertujuan mendukung produksi film sejarah perjuangan pahlawan nasional 𝘚𝘪𝘴𝘪𝘯𝘨𝘢𝘮𝘢𝘯𝘨𝘢𝘳𝘢𝘫𝘢 𝘟𝘐𝘐, “𝘛𝘩𝘦 𝘓𝘪𝘰𝘯 𝘒𝘪𝘯𝘨 𝘰𝘧 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢”. Acara diadakan pada hari Kamis 6 Maret 2025 di Joglo Phalawan TMP Kalibata Jakarta Selatan.
Kegiatan dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, perwakilan Direktorat Sejarah Kementerian Kebudayaan Dr. Abrar, M.Hum., Dita Indah Sari aktivis dan pemerhati sosial, dan juga Sintong Tampubolon dari Batak Center.
Acara dihadiri perwakilan keluarga dari pahlawan Sisingamangawaja XII, sineas, seniman, artis, sejarawan, budayawan, akademisi, dan aktivis.
Pemutaran film singkat docudrama Sisingamangaraja XII disambut Menteri Kebudayaan, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.HSc., yang mengapresiasi produksi film-film nasional tentang sejarah kepahlawanan.
“Film adalah media yang sangat kuat untuk membentuk ingatan kolektif dan identitas nasional, dalam film kita bisa melihat berbagai ekspresi budaya di dalamnya, seni akting, musik, tari, tentu saja sejarah dan kisah di dalamnya, film historis bisa mengangkat kisah heroik perjuangan seperti Sisingamangaraja XII dari Sumatera Utara, dapat menjadi upaya untuk diseminasi sejarah kita yang bisa diingat dan diserap dengan mudah oleh generasi muda kita,” Kamis (6/3).
Eros Djarot yang turut serta berpartisipasi mendukung diproduksinya film Sisingamangaraja XII berpesan, “Satu hal yang dijadikan pegangan untuk membuat film pahlawan nasional, jangan pernah berpikir bahwa film ini mendatangkan keuntungan banyak, kalau membuat film-film sejenis Cut Nyak Dien, Sisingamangaraja XII, fatsun (sopan santun) itu tidak boleh ketinggalan, bila pendekatannya adalah komersil pasti akan ada nilai-nilai yang dikorbankan,” Kamis (6/3).
Ia menambahkan bahwa, “Apabila ingin memuliakan nama pahlawan yang nilai-nilainya bisa diturunkan ke anak cucu, janganlah melalui pendekatan komersil,” Kamis (6/3).
Sebagai penutup diskusi, Dita Sari menyampaikan pentingnya para sineas untuk mendaftarkan diri asuransi keselamatan kerja seperti memiliki BPJS untuk mengantisipasi selama bekerja memproduksi film
“Dengan mendaftarkan BPJS hanya iuran Rp 16,800,- perbulan maka semoga para sineas dapat berjaga-jaga dan memanfaatkannya dari hal-hal yang tidak diinginkan selama bekerja,”
Acara ngabuburit didukung pula oleh PT Layer Technology Indonesia dan juga Kebab Turki Baba Rafi sebagai pelaku usaha yang turut mendukung kemajuan film-film nasional bergenre sejarah. Dengan media film, maka industri jaringan telekomunikasi dan internet, UKM-UKM seperti kuliner, kawasan wisata sejarah, fashion, kerajinan, akan mendapat dampaknya dalam meningkatkan perekonomian lokal. (Enrico N. Abdielli)