JAKARTA- Paradigma baru tentang penyakit kanker telah bergeser secara dramatis. Sebelumnya kanker dianggap sebagai penyakit orang kaya, namun saat ini kanker justru meluas ke setiap belahan dunia. Peningkatan penderita kanker terbesar dalam kasus di tahun-tahun mendatang diperkirakan berada di sudut-sudut termiskin di dunia. Di seluruh dunia, diperkirakan 14,1 juta kasus kanker baru pada tahun 2012 dengan 8,2 juta kematian. Hal ini diungkap oleh Washington Post dan diterbitkan ulang oleh www.independent.co.uk dan dikutip oleh Bergelora.com di Jakarta, Minggu (20/12)
Dalam sebuah analisis yang memetakan hot spot kanker di seluruh dunia ahli epidemiologi Lindsey Torre menemukan berbagai bentuk penyakit kanker yang paling sering didiagnosis di berbagai negara. Di antara tren yang paling signifikan ditemukan ketimpangan angka pertumbuhan penderita kanker pada negara berpenghasilan tinggi dengan negara berpenghasilan rendah. Tingkat angka penderita kanker menurun di negara-negara berpenghasilan tinggi tetapi meningkat di negara-negara berpenghasilan rendah.
Perbedaannya terutama mencolok pada kanker paru-paru, kanker usus besar dan kanker payudara. Pemeriksaan dan deteksi dini yang lebih baik dan akses ke perawatan mungkin menjelaskan bagian dari tren positif di antara negara-negara berpenghasilan tinggi.
“Adapun tingkat kanker meningkat di negara-negara berpenghasilan rendah, itu terkait dengan adopsi gaya hidup Barat,” Torre menjelaskan dalam sebuah wawancara.
Negara-negara berkembang juga menanggung beban angka penderita kanker tidak proporsional akibat infeksi yang karena bakteri yang menyerang lambung (helicobacter pylori), hepatitis dan human papillomavirus (HPV).
“Resiko meningkat pada orang yang kurang aktif dan sedikit menggunakan tenaga kerja fisik dan lebih banyak menggunakan transportasi. Mereka memiliki akses ke makanan mungkin lebih menarik tapi kurang sehat,” ujarnya.
Menurutnya, sebagian besar kanker dapat dicegah melalui langkah-langkah pengendalian tembakau, vaksinasi, deteksi dini, dan promosi gaya hidup sehat. Selain itu, beban penderitaan dapat dikurangi melalui pengobatan yang tepat dan perawatan paliatif (lengkap).
“Untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian kanker secara adil di seluruh dunia, upaya bersama diperlukan tidak hanya dari pemerintah masing-masing negara tetapi juga dari lembaga internasional, donor dan masyarakat sipil,” katanya.
Torre dan rekan-rekannya di American Cancer Society meneliti data base organisasi kanker 2003-2007 dan WHO pada tahun 2012. Sebanyak 50 negara dipilih untuk mewakili berbagai daerah-daerah di dunia dan fokus pada delapan kanker utama.
Pada laki-laki, kanker prostat adalah kanker paling sering ditemukan di sebagian besar negara, kecuali di Eropa Timur yang memiliki anka penderita kanker paru-paru tertinggi.
Pada perempuan, kanker payudara adalah yang paling umum di antara orang-orang di Amerika Utara, Eropa dan Oseania. Ada keragaman yang lebih di Asia yaitu kanker paru menempati urutan pertama di Cina dan Korea Utara, kanker hati di Laos dan Mongolia dan dan kanker tiroid di Korea Selatan. (ZKA Warouw)